Seolhwa siap dengan segala perintah dadakan Taehyung. Gadis itu menggunakan taxi online menuju ke alamat yang Taehyung beri. Jaraknya tak cukup jauh. Ini mirip seperti tugas dadakan yang selalu Mingyu lalui, ternyata seperti ini rasanya.
Sesampainya di sana, Seolhwa tak langsung masuk. Ia menghubungi Taehyung terlebih dahulu untuk memastikan jika rumah yang ada di depannya ini benar yang dituju. Tak lama Taehyung langsung muncul dan menghampiri si gadis, ia menjemput Seolhwa untuk masuk ke sana.
Di sana Seolhwa sedikit kebingungan sebab Taehyung belum mengatakan apapun yang dibutuhkannya. Ia justru dipersilakan duduk bahkan disuguhkan air. "Diminum dulu nanti baru kujelaskan tentang lemburmu malam ini, Nona Min."
Seolhwa langsung menurut. Tak peduli apalagi curiga jika saja teh itu diberi serbuk berbahaya, kalau saja, nyatanya teh pemberian Taehyung aman-aman saja. Baru dua teguk diminumnya dengan serentak Taehyung membuka mulutnya untuk berbicara. "Kau tidak keberatan untuk lembur di luar kantor, kan, Nona Min?"
Seolhwa hampir tersedak sebenarnya, namun ia berusaha untuk tenang. "Tidak, Sir."
"Kalau sampai nanti pagi bagaimana?" Taehyung kembali bertanya, itu membuat si gadis berpikir. "Sampai pagi, ya?"
"Nanti biar aku yang menjelaskan pada orang tua dan kekasihmu jika perlu. Biar jika terjadi apa-apa menjadi tanggungjawabku. Pacarmu polisi, dia bisa menangkapku kapan pun dia mau." Bagai tahu isi kepala si gadis. Seolhwa terkejut dengan ungkapan Taehyung, membuatnya tak bisa menyela apapun, hanya terdiam dan pasrah. "Bagaimana?"
Seolhwa itu terlalu banyak berpikir, membuat Taehyung gemas. Padahal ia ingin segera cepat menjelaskan apa kebutuhannya pada gadis itu. Ini tentang Adik Iparnya.
Sampai akhirnya Seolhwa menganggukkan kepalanya setuju. Walau terlihat canggung, namun Taehyung tak begitu peduli. Ia justru mengajak gadis itu untuk berjalan ke arah salah satu kamar. Dibukakan pintu yang kemudian bisa membuat Seolhwa melihat presensi Jungkook yang sedang beristirahat lelap.
Mata Seolhwa membulat sekarang. Ia terkejut melihat Jungkook di sana. Perlu diketahui jika gadis itu belum mengetahui tentang hubungan Jungkook dengan Taehyung. Saat kejadian di club, mereka hanya bertemu selintas dan tak sengaja, membuat Seolhwa tak menyadari jika kedua pria tampan itu memiliki hubungan persaudaraan. "Dia yang selalu menjadi pengawalmu, kan?"
Sekarang tatapan Seolhwa beralih pada Taehyung. Banyak pertanyaan yang ingin ia layangkan lewat tatapan itu pada Taehyung, dengan cepat si pria menjelaskan. "Jeon Jungkook, dia Adik Iparku. Aku juga baru tahu jika kau sering dikawal olehnya. Ini adalah rumah Ibu Jungkook, Ibu mertuaku. Jungkook sakit dan harus beristirahat. Aku ingin memintamu untuk menjaganya semalaman saja. Ibu mertuaku ada urusan dengan Ibuku, kami tidak bisa membatalkan acaranya, karena Ibuku sudah menyiapkannya sejak dua minggu yang lalu."
Seolhwa terdiam sejenak. Ia terlihat masih mencerna semuanya. Mereka masih berdiri di depan pintu kamar Jungkook. "Apakah kau bisa, Nona Min?"
Pertanyaan Taehyung menyadarkan si gadis dari lamunannya. Membuat tubuh Seolhwa bergetar singkat kemudian bergerak gugup. "I-iya. Bisa, Sir."
Senyuman terpatri di wajah Taehyung. Ibu mertuanya sudah pergi sebelum si gadis datang tadi. Perlahan Taehyung memberikan kunci pintu dan pagar pada si gadis. Ia memberi pesan juga di sana. "Tolong jaga Adik Iparku dengan baik, sebagaimana dia sudah menjagamu selama ini. Ini tugas dariku."
•••
Seolhwa tak menyangka jika atasannya adalah Kakak Ipar dari pria yang selama ini menjadi pengawal untuknya. Lucu sekali, Mingyu kekasihnya bisa memerintahkan Jungkook untuk mengawalnya. Dan Taehyung atasannya bisa memerintahkan dirinya untuk menjaga Jungkook. Ya, walau hanya semalaman. Ini akan menjadi cerita yang menarik untuk ia ceritakan pada Ibunya nanti.

KAMU SEDANG MEMBACA
Yore [M]
Mystery / Thriller[Mature] Seolhwa cukup sembrono dalam menggunakan masa remajanya. Jika ia tak mengikuti saran temannya untuk mengunduh aplikasi dating itu, mungkin saat ini hidupnya akan jauh lebih tenang. ❝Kalau berciuman saja aku tidak mau, rasanya tanggung. Tapi...