Hari ini Seolhwa akan memulai hari pertamanya untuk bekerja di salah satu perusahaan impiannya. Seolhwa tak menyangka jika semudah ini mendapatkan pekerjaan, ia pernah berpikir dulu jika ia akan kesulitan nantinya. Seolhwa harap hari pertamanya tak mengecewakan dirinya maupun perusahaan. Ia ingin perannya bisa dipercaya di sana.
Mobil Mingyu sudah bersiap di depan rumah. Seolhwa berpamitan sebentar pada sang Ibu, meminta do'a dan restu kemudian menghampiri sang kekasih. Mingyu tak dapat menyembunyikan ekspresinya, jujur ia masih belum rela kekasihnya bekerja, padahal ia masih mampu memenuhi kebutuhan si gadis.
"Jangan kesal begitu, kasihan wajah tampanmu. Aku butuh senyumanmu sebagai penyemangat di hari pertama aku bekerja." Seolhwa membujuk sang kekasih, berharap Mingyu tak lagi merasa kesal padanya. Sepanjang perjalanan pria itu sama sekali tak mengeluarkan suara, sampai mereka tiba di depan gedung tempat bekerja si gadis.
Lengan kuat Mingyu diguncang halus oleh si gadis. Sebenernya ia juga tak tega bahkan tak tahan mendiami gadisnya terlalu lama. Keputusan sang Kakek adalah keputusannya juga walau sebenarnya ia tidak mau. Akhirnya senyum tipis terukir di wajah Mingyu, membuat si gadis lega dan senang.
"Tampannya. Aku akan nenghubungimu nanti. Aku mencintaimu." Begitu pesan terakhir Seolhwa sebelum meninggalkan Mingyu masuk. Pintu mobil di tutup pelan. Mingyu menatap punggung mungil itu masuk ke dalam pintu masuk seraya membalas pelan dan penuh kejujuran, walau ia tahu gadis itu pasti tak akan mendengarnya.
"Aku juga sangat mencintaimu."
•••
Seolhwa senang ia bisa mulai bekerja hari ini. Di sana ia tidak sendirian, para seniornya ternyata ramah tamah padanya, mau bersedia mengajarkan pada si gadis. Bukan hanya itu, ternyata Oh Hyejin juga diterima bekerja di sana, ini akan membuat Seolhwa semakin betah di sana.
"Nona Min. Sir Kim memanggilmu ke ruangan." Begitu kata salah satu pegawai di sana, senior Seolhwa. Gadis itu langsung mengangguk mengerti, ia langsung berjalan masuk ke ruangan atasannya itu.
"Ruang Sir Kim di sini?" Seolhwa bertanya pada beberapa staf yang ada di sana. Setelah memastikan kebenaran, baru Seolhwa berani mengetuk pintu tersebut.
"Permisi, Sir?" Setelah mengetuk, Seolhwa tak langsung masuk, ia menunggu suara mengizinkannya.
"Masuklah." Suara bariton itu menyambut Seolhwa. Perlahan si gadis mendorong pintu, masuk dengan perasaan dan sikap hormat. Sampai atasannya itu melirik kedatangan si gadis. "Duduklah."
Seolhwa menarik kursi sebentar, duduk dan kini ia sudah berhadapan dengan atasan besarnya itu. "Min Seolhwa, itu namamu?"
"Benar, Sir." Begitu jawaban si gadis. Ia dapat melihat bentuk wajah atasannya itu. Bentuk wajah yang sempurna, matanya yang menarik, hidung mancung hingga bentuk bibir yang sulit untuk dijelaskan, mendefinisikan sangat tampan. Seolhwa kira atasan besarnya ini sudah tua, nyatanya nama KTH sendiri adalah singkatan dari pria itu. Seingatnya perusahaan itu dibangun cukup lama, maka dari itu selintas pikiran Seolhwa jika seorang Kim Taehyung ini sudah sangat tua.
"Sebenarnya aku sedang mencari sekretaris, karena sekretaris yang lama sudah mengundurkan diri. Tapi aku tidak membuka khusus untuk mencari lowongan sekretaris karena aku ingin memilih dari salah satu pelamar. Aku juga sudah melihat beberapa profile yang melamar ke sini dan yang pasti sudah diterima bekerja." Jelasnya demikian. Seolhwa masih menunggu apa maksud dari atasannya itu.
"Setelah aku pertimbangkan sejak semalam, jujur aku tertarik pada profile-mu. Aku ingin kau yang menjadi sekretaris pribadiku, jadi pertanyaan yang mengundangmu kemari adalah apakah kau bersedia, Nona Min?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Yore [M]
Mystery / Thriller[Mature] Seolhwa cukup sembrono dalam menggunakan masa remajanya. Jika ia tak mengikuti saran temannya untuk mengunduh aplikasi dating itu, mungkin saat ini hidupnya akan jauh lebih tenang. ❝Kalau berciuman saja aku tidak mau, rasanya tanggung. Tapi...