Part 5

418 42 8
                                    

Benar kata Seolhwa, pria yang menjadi pengawalnya hari ini benar-benar berhasil mencuri banyak perhatian orang sekitarnya, bahkan beberapa gadis yang tengah begandengan tangan dengan kekasihnya pun tak segan untuk melirik sampai menatap kagum pada pria itu.

"Sebenernya berapa umurmu?" pertanyaan itu dilayangkan Seolhwa pada Jungkook yang terlihat sibuk merapikan barang belanjaan si gadis. Mereka sudah berada di parkiran supermarket.

"Dua puluh satu, Nona," jawabnya singkat. Ia mulai memasukan seluruh barang belanjaan Seolhwa pada mobil. Terlihat sangat sibuk. Sedangkan si gadis sibuk memperhatikan Jungkook dengan sesekali melemparkan beberapa pertanyaan.

"Seumuran denganku dan Mingyu. Tapi kenapa pangkatmu lebih bawah dari?"

"Itu karena aku tidak langsung mendaftarkan diriku, Nona. Aku bekerja dulu. Lalu aku juga tidak langsung berhasil lolos untuk melanjutkan pendidikan. Di umur terakhirku baru aku lolos. Selain itu aku juga mendaftar dan lolos di pangkat terendah. Makanya pangkatku lebih bawah dari Brigadir Kim, walau kami seumuran."

Seolhwa mengangguk setelah mendapat penjelasan Jungkook. Pantas saja ia sempat merasa jika Jungkook tidak mungkin lebih muda darinya. Jungkook cukup terlihat matang untuk pangkat yang sedang ia tekuni saat ini. Seharusnya minimal ia bisa seangkatan dengan Mingyu.

"Lalu apakah kau--"

"Sudah selesai, Nona. Biar aku antar kau pulang." Jungkook menyela pertanyaan Seolhwa. Bagasi mobil sudah tertutup sempurna, sedari tadi Jungkook bekerja keras.

"Oh? Baiklah." Sebenarnya Seolhwa merasa sedikit malu. Namun ia mencoba untuk terlihat biasa saja. Apa ia terlihat seperti gadis gatal? Masalahnya Jungkook terlalu disayangkan untuk tidak ditanyakan pertanyaan apapun.

Mereka masuk ke dalam mobil. Seolhwa duduk di jok belakang sedangkan Jungkook ada pada kemudi. Baru saja Jungkook siap untuk menghidupkan mesin mobil, seketika terjadi sesuatu di sana, terdapat masalah pada mesin mobilnya.

Belum Seolhwa melemparkan pertanyaan. Jungkook langsung sigap keluar mobil, ia terlihat memastikan apa yang membuat mesin mobil itu terhambat. Sedangkan si gadis masih menunggu di dalam sana, menatap harap saat Jungkook mulai berjalan dan membuka pintu untuknya. "Maaf, Nona. Sepertinya mobil ini harus masuk ke bengkel dulu."

Harapan pupus. Ini sebenarnya kesalahan si gadis juga. Ia selalu telat membawa mobilnya ke bengkel. "Lalu bagaimana denganku?"

Jungkook terdiam sejenak, seperti tengah berpikir. Kemudian lehernya memandang sejenak ke arah parkiran motor. "Kalau aku bawa Nona pakai motor, Nona mau?"

"Motor?" Jungkook mengangguk. Sebenernya Jungkook datang dengan motornya tadi. Rencananya setelah selesai dengan tugasnya, Jungkook akan kembali ke supermarket itu. Ia akan pulang dengan motornya lagi. "Lalu bagaimana dengan barang bawaanku?"

"Nanti akan ku bawa setelah mengantar pulang Nona." Jadi pria itu mau bekerja dua kali?

Seolhwa terlihat berpikir singkat kemudian mengangguk setuju. "Baiklah." Seolhwa keluar dari dalam mobil. Mereka berjalan ke arah parkiran motor setelah mengunci sebentar mobil.

"Ini motorku, Nona. Tunggu sebentar di sini, akan ku pinjamkan helm untukmu." Pesannya begitu. Jungkook langsung berlari, meninggalkan Seolhwa yang menatap bingung ke arah motor milik Jungkook. Motor besar dengan jok kecil yang tinggi. Seolhwa jadi khawatir bagaimana caranya naik dan turun nanti.

Sampai Jungkook tiba dengan helm yang dibawanya. Ia memberi pada Seolhwa. Sebenernya Jungkook takut Seolhwa menolak karena helm itu sudah digunakan banyak orang, belum lagi ia harus membawa gadis itu menggunakan motornya. "Nona sungguh tidak keberatan, kan?"

Yore [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang