Seolhwa sudah memutuskan keputusan bulatnya. Semua anggota keluarga mensupport dirinya untuk menerima tawaran Kim Taehyung padanya. Ini memang akan cukup sulit, namun Seolhwa akan mencobanya dan siap mempelajari semuanya.
Hari ini, hari ke dua ia bekerja. Ia tak menyangka akan dipercayakan sebesar ini oleh perusahaan impiannya. Oh Hyejin, temannya turut senang atas hal baik yang menimpa Seolhwa, menurutnya gadis baik seperti Seolhwa ini sangat pantas menerimanya.
"Permisi Sir Kim?" Seolhwa langsung dipanggil oleh sang atasan untuk menentukan keputusannya. Kim Taehyung mempersilakan masuk dan langsung pada point intinya.
"Jadi bagaimana keputusanmu?"
Seolhwa sedikit tegang sekarang. Ia menatap Taehyung sebentar kemudian membuang napas berat. Ia harap keputusannya tidak salah. "Aku bersedia, Sir."
•••
Seminggu sudah Seolhwa bekerja pada Taehyung. Menjadi sekretaris tanpa pengalaman membuat Seolhwa benar-benar ditantang.
Kini langkah jenjang dari Jeon Jungkook melangkah masuk ke dalam sebuah rumah. Pukul di dinding menunjukan pukul tujuh malam. Jungkook sudah menyelesaikan pekerjaannya, ia bisa pulang ke rumah orang tuanya untuk malam ini. "Aku pulang."
Kedatangan Jungkook disambut oleh keluarganya. Ibu, dua Kakak perempuan, satu Adik laki-laki, dan dua Ipar laki-lakinya. Rupanya di sana ada Taehyung, pria itu mengunjungi rumah Ibu mertuanya atas permintaan istrinya, atau Kakak pertama Jungkook.
Suasana makan malam bersama kembali Jungkook rasakan, jujur ia rindu pada masakan Ibunya, ia terlalu banyak menghabiskan malam di mako. "Ayo, tambah lagi, Jung. Ibu sengaja masak banyak."
Jung, panggilan khusus dari sang Ibu untuknya. Jungkook benar-benar kagum pada sang Ibu, wanita paruh baya itu sanggup membiayai hingga membesarkan dua putranya sejak ditinggal selama-lamanya oleh pria yang dicintainya, Ayah Jungkook. Ya, dia sudah menyandang status Anak yatim sejak usianya enam belas tahun.
"Bagaimana kinerja gadis itu di sana?" Pertanyaan itu Jungkook lontarkan pada Taehyung. Kini mereka tengah berbincang di halaman depan rumah setelah menyelesaikan makan malam. Malam semakin larut, hampir semuanya sudah tertidur masing-masing di kamar, hanya menyisakan dua pria itu di sana.
Sebatang rokok dihisap oleh Taehyung, ia tersenyum terlebih dahulu sebelum menjawab. Menawarkan rokok miliknya sebentar pada Jungkook dan langsung diterima oleh pria itu. Sepertinya perbincangan mereka akan sangat panjang.
"Dia cantik. Sangat cantik." Rokok Jungkook yang baru saja hidup, hampir saja ujung bagian rokok itu menyentuh bagian kulit Taehyung jika saja pria Kim itu tak sekedar menghindar. Jungkook ini cukup bahaya saat sedang posesif. Wajahnya terlihat marah.
"Hei, santailah. Aku hanya bercanda. Tapi dia memang cantik." Taehyung tertawa keras, apalagi melihat Jungkook yang tak terima.
"Aku jadi menyesal mengizinkannya bekerja padamu. Aku malas padamu, Kak." Jungkook kesal. Ia sampai memutar kursinya menjadi menghadap ke lawan arah Taehyung berada. Mengisap sebentar rokoknya dengan kedua alis yang menyatu. Kakak Iparnya ini kenapa, sih? Pikirnya begitu.
"Kinerjanya bagus. Dia pandai dan mau banyak belajar. Aku rasa dia cocok dengan pekerjaan barunya itu." Jungkook belum menjawab, ia masih kesal dengan jawaban Taehyung barusan. Ia tahu Seolhwa cantik, sangat cantik. Tapi hatinya terasa tergores saat mendengar pria lain terus memuji gadis itu.
"Hei, jangan kesal. Aku tidak akan tertarik pada gadis itu. Saingan bersama para polisi? Ah, tidak selevel." Sekarang Taehyung meledek. Ia tertawa saat mengingat orang-orang sekeliling Seolhwa. Belum lagi usaha Jungkook untuk melawan seniornya sendiri, cukup berat.
![](https://img.wattpad.com/cover/363250205-288-k250892.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Yore [M]
Mystery / Thriller[Mature] Seolhwa cukup sembrono dalam menggunakan masa remajanya. Jika ia tak mengikuti saran temannya untuk mengunduh aplikasi dating itu, mungkin saat ini hidupnya akan jauh lebih tenang. ❝Kalau berciuman saja aku tidak mau, rasanya tanggung. Tapi...