Kembali dengan yore:) ayo kencengin votenya biar aku semakin semangat up💜
Target 100 vote ya, semoga bisa cepat🤗
Selamat membaca!
•••
Kedua kelopak mata Seolhwa terasa berat untuk terbuka. Kepalanya pun tak kalah berat dirasa. Membuat jemari lentiknya memijat pelan pelipis. Pandangan Seolhwa masih kabur akibat semprotan yang entah apa itu. Bahkan ia tak tahu di mana ia berada sekarang. Terbaring lemas dengan kakinya yang terkilir di tempat asing.
"Shh," desis si gadis saat seluruh tubuhnya merasakan sengatan. Menggerakan kaki kecil sakit, menggerakan kepala juga sakit. Tubuhnya terasa remuk sekarang.
"Sudah bangun?" Suara asing itu menyapa. Mata Seolhwa hanya dapat melihat presensi seorang pria yang berjalan mendekat ke arahnya. Tidak begitu jelas bagaimana bentuk wajah pria tersebut, buram.
Tak ada jawaban. Seolhwa terlalu sibuk menggerakan tubuhnya. Sangat sulit walau ia hanya ingin duduk. Cepat-cepat pria itu membantunya, namun setelahnya Seolhwa menepis kasar tangan pria itu dari bagian tubuhnya.
Jujur Seolhwa sangat merasa tak nyaman. Namun ia juga belum bisa melarikan diri karena tubuhnya yang begitu lemas. Belum lagi kakinya yang terkilir akibat semalam. Jadi Mr. Sky itu sungguh telah berhasil menjebaknya. Bahkan menculiknya.
Seolhwa diberi gelas berisi air hangat di sana. Si gadis tak langsung menerima. Ia masih menyipitkan matanya tak senang ke arah si pria. Masih belum kelihatan jelas bagaimana bentuk wajah Mr. Sky itu. Namun yang jelas Seolhwa sangat begitu menyesal karena sudah penasaran pada pria asing itu.
Terlihat sudut bibir pria itu terangkat. Ia bahkan mendaratkan bokongnya disamping si gadis. Seolhwa terlihat waspada. Si pria dapat merasakan getaran tubuh si gadis. "Jangan takut. Aku tidak akan membunuhmu."
"Lalu apa maumu? Kenapa kau menjebakku dan membawaku ke sini?" Terdengar menantang namun ada getaran di bibir si gadis. Jujur Seolhwa sangat takut. Terlebih saat jemari besar itu mulai menyentuh sisi wajahnya. Cepat-cepat Seolhwa menepis tak terima.
"Aku hanya merindukanmu. Hanya ingin bertemu dan--" Kepala si pria mulai mendekat. Ujung hidungnya bersentuhan dengan sebelah pipi si gadis. Semakin gencar setelah mendapat penolakan. "Mungkin bisa melakukan lagi hal yang pernah kita lakukan lima tahun yang lalu. Aku harap kau tidak lupa bagaimana nikmatnya setiap malam kita bersama itu."
Seolhwa sampai mendorong kasar dada bidang pria itu. Menyentuh sampai mendaratkan hidung pada wajahnya adalah perbuatan tak sopan, apalagi diiringi ucapan kotornya itu. "Jaga ucapanmu! Aku bahkan tak mengenalmu!"
"Kita jelas saling kenal," sambung si pria namun Seolhwa menatap tak terima. Ia rasa pria itu sudah gila. "Sangat kenal."
"Tidak sama sekali," tolak Seolhwa menekan. Sialnya kenapa ia masih belum bisa melihat bagaimana wajah pria gila di depannya itu. Siapa Mr. Sky sebenarnya?
Jemari kekar itu terlihat merogoh sesuatu dalam sakunya. Ia menutup setengah wajahnya dengan masker hitam sebentar kemudian tak lupa kepalanya ditutup dengan topi hoodie. Kembali merogoh sebuah obat tetes mata. Jemarinya mencengkeram pelan wajah si gadis, ia tahu akan mendapat penolakan. Tapi ini satu-satunya cara agar Seolhwa dapat melihat jelas kembali.
"Apa-apaan ini? Lepaskan?!" Seolhwa menolak, namun kekuatan si pria lebih besar darinya. Kedua matanya berhasil mendapat tetesan cairan. Pria yang mengaku Mr. Sky itu melepas cengkramannya, membiarkan si gadis beradaptasi dengan matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Yore [M]
Mystery / Thriller[Mature] Seolhwa cukup sembrono dalam menggunakan masa remajanya. Jika ia tak mengikuti saran temannya untuk mengunduh aplikasi dating itu, mungkin saat ini hidupnya akan jauh lebih tenang. ❝Kalau berciuman saja aku tidak mau, rasanya tanggung. Tapi...