Part 8

311 39 12
                                    

Perkelahian terjadi di depan pintu kamar mandi tersebut. Dengan segala ilmu yang Mingyu pelajari, ia nekat melawan pengganggu Seolhwa sendirian. Ia tak terima gadisnya diperlakukan demikian. Mingyu jadi menyesal karena sedikit lengah saat menjaga Seolhwa.

Mingyu tak menyangka jika pria itu cukup hebat saat melawannya. Lawan yang satunya ini tidak sembarang ternyata. Mr. Sky terlihat sangat terlatih, pukulan yang dilayangkan Mingyu berhasil ia tahan bahkan sampai meleset. Mereka bagai sama-sama terlatih. Belum ada yang kalah walau amarah terus menguasai diri Mingyu.

Sampai akhirnya keributan itu memancing para beberapa anggota di sana. Mereka berlari berhamburan ke lokasi Mingyu berada. Siap membantu dengan jumlah banyak. Mr. Sky yang melihat itu tentu dengan segera bergerak cepat, masalahnya tak mungkin ia harus melawan semua itu, sama saja seperti dia menyerahkan diri untuk dimakan pada harimau. Mr. Sky melarikan diri dengan begitu mudah.

"Kejar dia! Jangan sampai lolos!"

Mingyu memilih untuk menghampiri gadis manis yang sudah terlihat kacau di dalam kamar mandi tersebut. Biar mengejar menjadi tugas anggota lain di sana.

Min Seolhwa, malangnya gadis itu. Pakaiannya kacau dengan basah kuyup. Cepat-cepat Mingyu mengeluarkan gadis itu dari dalam bak mandi tersebut. Memeluk penuh rasa bersalah hingga membawa mudah tubuh ramping itu keluar dari dalam kamar mandi.

"Maafkan aku, Sayang. Aku gagal menjagamu lagi."

•••

"Akh, pelan-pelan." Seolhwa meringis saat lengannya diobati. Goresan cakaran panjang itu cukup perih saat cairan yang ada pada kapas basah itu menyentuh permukaan kulitnya.

Kini Seolhwa tengah ada di ruang kesehatan. Di sana tidak hanya Seolhwa dan dokter polisi yang rela datang hanya untuk gadis itu, terdapat Mingyu juga yang setia menemaninya di sana. Bahkan tangan kanannya menjadi tumbal cengkeraman Seolhwa, siap menerima cakaran yang hampir mirip dengan luka si gadis. Jika boleh, Mingyu ingin rasa sakit itu dipindahkan padanya saja.

"Ibu Dokter, kenapa lama sekali. Sakit." Begitu adunya, seperti anak kecil. Sekarang tubuhnya sudah terbalut kaos kerja Mingyu, sangat besar, bisa menutupi sampai paha atasnya.

"Sebentar lagi. Tahan, ya?" Seolhwa menahan rasa sakitnya dengan cara mengalihkan pandangan ke arah Mingyu. Dengan halus Mingyu mengusap lembut sisi wajah Seolhwa seraya menatap sendu di sana.

"Sudah selesai. Ada luka lain yang dirasa sakit?" Seolhwa menggeleng. Sebenernya dokter itu sudah memeriksa penuh tubuh si gadis. Ia bahkan tahu di mana letak luka maupun lebam yang Mr. Sky tinggalkan di tubuh itu. "Ya, sudah kalau begitu. Aku permisi dulu, ya."

Kepergian dokter polisi dari ruangan tersebut bersahutan dengan kedatangan Kakek Mingyu. Pria itu datang karena kabar yang kurang baik menimpa kekasih dari cucunya. Ini termasuk tindakan kriminal, harus segera diselidiki dan tindak lanjuti.

"Mingyu." Begitu panggil si Kakek. Ini bukan kali pertama Kakeknya menemui gadis itu, Mingyu sudah memperkenalkan kekasihnya hampir ke seluruh anggota keluarganya, menunjukan bahwa ia sangat sungguh mencintai gadis itu.

"Kakek?" Mingyu langsung bangkit dari kursi. Ia memberi salam hormat. Walau begitu Kakeknya adalah atasannya juga.

Kakek Mingyu terlihat memandang Seolhwa. Ia berjalan mendekat kemudian menyentuh pelan punggung tangan si gadis. "Bagaimana keadaanmu, Anak Cantik? Apa lukanya menyakitimu?"

Seorang Jenderal yang dikenal tegas dan berwibawa, bisa berkata lembut pada gadis kecil di matanya. Ia sudah menganggap Seolhwa sebagai cucunya sendiri, tak heran jika bawahannya siap siaga untuk menjaga gadis itu.

Yore [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang