07. persahabatan

527 60 3
                                    

*
*
*
*
*
*
Happy Reading🐣🐣
*
*
*
*
*
*
*

























































Kiandra termenung di rooftop sekolah, dia memandang kosong keluar.

Yg ada di pikirannya saat ini adalah sang abang yg entah bagaimana kabarnya.

"Lagi apa? " Tanya Altheo yg baru saja datang.

Kiandra tersenyum melihat kedatangan Altheo "gk ada bang"

"2 hari lagi kita pergi" Ucapan Altheo sedikit membuat kiandra bingung

"Kemana bang? Sama si Sean juga kan? "

"Iya, kita pergi buat refresing bentaran doang, kamu mau kan? "

"Yaiyalah jelas aku mau, rudet di mansion mulu mah"

Altheo tersenyum hangat melihat ke antusiasan nya kiandra.

"Yaudah kita siap siap saja nanti"

.

Saat ini Sean sedang mengobati luka yg sudah di perbuat Rio karena rencananya yg gagal.

'Huft'

Sudah yg keberapa kalinya dia menghela nafasnya karena tidak berhasil mengobati luka di punggung nya.

"Cape juga jadi lu an, apa gue ikut nyerah aja ya?" Entah apa yg di pikirkan oleh anak itu.

Saat ini dia sedang menatap ke arah botol yg berisi banyak obat, ada ide gila muncul begitu saja untuk meminum obat obatan itu.

"Ah apaansih, bunuh diri kagak baik" Tepis anak itu.

Ceklek

Pintu kamarnya terbuka dan memperlihatkan si sulung dengan wajah dinginya

Ada hal aneh yg membuat Sean terdiam, yaitu tentu saja kedatangan si sulung keluarga Abigail yg tiba-tiba.

Tidak ada angin tidak ada hujan.

"Ada apa? Apa kau juga mau menyiksaku? " Tanya Sean dingin pada si sulung.

Si sulung aka Rio juga menatap Sean dengan dingin, ada rasa sesak saat sang adik mengatakan itu.

Eh.....

Adik?

Sejak kapan?

Rio berjalan mendekati Sean dengan tenang, membuat sang empu mematung melihat Rio yg terus berjalan mendekati nya.

Tubuh Sean bergetar ketakutan, tapi perlakuan selanjutnya dari si sulung mampu membuat Sean terdiam.

Grep

Tubuh Sean mematung saat Rio memeluknya, ada rasa senang, dan sedih.

"Maaf..... Maaf... Kan aku Sean...... Ah ralat azrael" Lirih Rio yg di akhiri bisikan di akhir kalimatnya.

"Terimakasih sudah membuat adikku istirahat, tapi maaf kau yg jadi korbannya"

Bisik Rio lagi setelah mengatakan itu Rio pergi meninggalkan Sean dengan penuh tanda tanya.

Pintu itu kembali tertutup.

"Kayaknya gue harus benar-benar pergi dari sini sebelum gue gila" Gumam Sean.

.
.

Sean menatap datar ke 2 sahabat di depannya ini yg sedang tersenyum, terlihat deretan gigi kelinci mereka.

member A, S, KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang