15.berpamitan

690 53 8
                                    

Dokter geo tersenyum melihat kelakuan absurd kiandra yg kini sedang bertingkah lagi di hadapan Ciel.

Sudah 1 minggu dari kejadian itu dan hari ini Ciel sudah di perbolehkan pulang, sebenarnya dari kemarin juga udah di perbolehkan pulang, ya kiandra nya aja yg melarang.

"Abang!!! " Pekik kiandra kesal karena barang barang yg dia rapihkan sudah berantakan kembali.

"Apasih berisik tau ini rumah sakit" Tegur Ciel yg tanpa dosanya duduk dengan santai di sofa yg ada di ruangan itu.

"Berisik berisik lihat! Aku udh cape beresinnya dan abang seenak jidat nya malah di berantakin" Omel kiandra, yg kembali membereskan, barang barang itu dan baju milik Ciel.

Ciel sih acuh, dia lebih memilih memainkan HP nya, bukan hanya itu yg bikin dokter geo geleng-geleng kepala.

Ya gimana gak geleng-geleng kepala, 2 hari yg lalu aja Ciel yg menjadi pasiennya di suruh manjat pohon mangga oleh kiandra.

Dan si penyuruh malah santai di bawah pohon mangga, sambil mengupas mangganya, gk tau dia dapet pisau nya dimana.

"Kalian udah siap? " Tanya dokter geo

"Udah nih dok, semuanya udah siap! Eum dok soal itu..... " Kiandra menjeda kalimat nya.

Sang dokter tersenyum dia mengelus kepala kiandra "tenang saja tiket nya sudah saya pesan kan dan jam 3 adalah penerbangan kalian" Ucap dokter geo.

Kiandra mengangguk pelan.

Ya mereka ber 2 berniat akan pergi jauh dari sini, dari negara kelahiran mereka.

Dan tentu saja dokter geo sangat mendukung kemauan mereka, itung itung menenangkan diri.

"Kalau jam 3 kita harus udh berangkat sekolah, kian" Ucap Ciel yg menyimpan HP nya di saku bajunya.

"Ah iya kalau begitu kita pamit ya dok, dan terimakasih buat semuanya"

"Hn, hati hati di jalannya"

Setelah berpamitan mereka pun oergi keluar dari rumah sakit itu, tentu saja dengan perdebatan kecil mereka.

Sampai saat akan melangkah memasuki taxi yg sudah di pesan dokter geo, langkah mereka terhenti saat melihat keluarga cashley berada di sanah.

"Kian masuk terlebih dahulu ke mobil ya" Pinta Ciel yg di tentu di beri anggukan oleh kiandra, kiandra masuk terlebih dahulu ke mobil

Dan benar saja keluarga cashley berjalan mendekati Ciel, "Ciel" Lirih delix, pria paruh baya itu ingin memeluk sang anak.

Tapi Ciel menghindari nya, dia menatap dingin dan datar ke arah 4 orang itu.

Delix tersenyum getir saat sang anak malah menjauhinya, sea sendiri sudah menangis di pelukan orland.

"Maaf, maafkan kami" Ucap femas, terdengar jelas nada penyesalan di ucapan itu.

Tapi Ciel memilih terdiam.

"Dek ayo kita pulang, kita buat rumah baru kita lagi yuk" Ucap orland lembut, dia memegang tangan Ciel, sedangkan Ciel hanya membiarkan saja.

Mereka terus berkata maaf dan merayu Ciel untuk kembali ke keluarga cashley, kiandra yg melihat itu di dalam mobil terdiam.

"Apa bang Ciel akan kembali ke mareka? " Batin kiandra, dia menatap kejadian itu dengan sendu.

Dan ada rasa sesak di dada nya.

Dia ingin merasakan itu, tapi setelah kejadian kecelakaan waktu itu dia sudah tidak bertemu lagi dengan keluarganya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

member A, S, KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang