12. break for sean

435 53 2
                                    

Mungkin setelah semua masalah keluarga cashley selesai akan menjadi kebahagiaan untuk Altheo?

Tapi itu semua salah, dan seminggu ini juga ke dua sahabat itu hanya terdiam.

Delix dan keluarga nya sudah meminta maaf, tapi Altheo hanya diam tanpa menggubris mereka.

Sama hal nya ucapan sea dan Ciel yg hanya di anggap angin lalu oleh mereka, itu membuat mereka khawatir.

Mereka juga belum mengetahui tentang jantung Altheo.

"Dek ayok makan dulu oke" Bujuk orland, Altheo hanya memandang sekilas pada bubur yg di bawa orland.

"Abang kian lihat sea punya apa" Seru sea yg berusaha membujuk kiandra juga.

Tapi nihil mereka sam sekali tidak di gubris.

Sampai Ciel menyadari sesuatu saat dia melihat foto di kamar Altheo.....

"Shit" Umpat Ciel yg langsung dapat tatapan tajam dari ke 2 abang dan daddy nya.

"Ciel" Tegur Femas dingin.

"Aku tau Sean!" Seru Ciel dan benar saja ada respon dari Altheo dan kiandra.

"Hiks.... Hiks.... Sean...... Sean... Dimana... Hiks... " Tangis Altheo pecah dan tak lama kiandra pun menangis dan sama yg mereka cari adalah Sean.

Grep

Grep

Sea memeluk kiandra dan delix memeluk Altheo

"Maaf maafkan daddy, hey boy kita cari Sean bersama okey" Bujuk delix

"Tapi kau harus janji sama kami, bersikap lah seperti biasa, kami rindu perkataan mu, jangan menangis, maaf... Maaf setelah ini kita buat lembaran baru" Bisik delix yg menenangkan Altheo.

Sekuat apapun orang pasti punya kelemahan dan batas waktu untuk lelahnya, iyakan?

Di mansion cashley hanya ada tangisan pilu......

Disisi lain du tempat Sean......

"Maaf, sudah membuatmu jadi seperti ini padahal kau tidak salah apa apa" Ucap Rio pada seorang pemuda yg sedang duduk dan memandang Rio dingin.

"Oh ayolah El, jangan menatapku sperti itu"

Sean hanya mengalihkan atensinya tidak membalas sama sekali ucapan dari Rio.

"El gue berengsek ya? "

"Sampai sampai adik gue aja pergi ninggalin gue"

"Kalau gue mati, apa dia mau ketemu sama gue dan maafin gue? "

Sean terdiam mendengar ucapan dari Rio, tanpa terasa tangannya terangkat untuk mengelus kepala Rio.

Rio tersenyum hangat, setelah itu memberikan sebuah minum dan obat.

"Minumlah obat mu, setelah itu aku baru bisa membebaskan mu bertemu dengan ke 2 sahabatmu itu"

Sean hanya menurut dia meminum air dan Oba itu tanpa curiga, tak lama setelah meminum obat itu tubuhnya panas, dan kejang kejang.

Cairan putih keluar dari mulut Sean, Sean memandang tajam Rio yg malah tersenyum hangat.

Tak lama kesadarannya hilang dan hal yg terakhir yg di ucapkan nya adalah 'sialan'

Dan itu membuat Rio terkekeh, dia memegang nadi sang adik, dan benar saja adiknya sudah tidak ada.

Ya, Rio mencampurkan racun pada air yg tadi diminum oleh Sean.

"Selamat tinggal" Ucap Rio yg mengecup singkat kening Sean.

Ini semua sudah di siapkan oleh Rio, dia membawa tubuh sang adik agar duduk di lantai dan bersandar pada lemari.

member A, S, KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang