paket!!! (2)

98 19 0
                                    

"Bang Riwoo, misi samlekum!!"

Tak ada sahutan.

"Assalamualaikum! Bang Riwoo!"

Tak ada sahutan lagi.

Oke, Hyein coba sekali. Kalau masih gak keluar orangnya, ntar Hyein dapat piring cantik. Enggak deng.

"BANG RIWOO HYEIN MINTA DAUN SALAMNYA YA?!!"

Hyein dijawab sama angin lewat. Wuushh!

Hyein bingung, soalnya Hyein jelas banget liat pintu rumah Riwoo dibuka lebar.

"Apa lagi pergi? Tapi emang Tante Lee gak dirumah?" Hyein bermonolog.

"HYEIN NGAPAINN?"

Hyein menoleh, melihat Woonhak yang berdiri di teras rumahnya. Kebetulan samping rumah Woonhak itu rumahnya Riwoo.

Sebelum Hyein jawab, cowok itu berlari ke tembok batas rumahnya sama rumah Riwoo, menyembulkan kepalanya diatas pagar rumah dia yang gak terlalu tinggi agar Hyein bisa liat wajahnya.

"Cari Bang Riwoo, mau minta daun salam nih tapi orangnya gaada" Jelas Hyein sambil garuk kepalanya yang gak gatel. Mukanya keliatan bete.

"Masa sih, tadi aku denger kok Bang Riwoo lagi diskusi di teras sama abang-abang 03 lain??" Jelas Woonhak.

"Gaada Kak kalau ada aku gak manggil sampai tiga kali"

Benar juga, Batin Woonhak. Akhirnya ia inisiatif bantu Hyein dengan keluar rumah dan mencoba nyelonong masuk ke rumahnya Riwoo. Tenang, Mamanya Riwoo dan Mamanya Woonhak akur kok!

"BANG RIWOO ENTE DIMANA??"

Woonhak sibuk nyariin Riwoo di dalem, sementara Hyein menunggu di teras. Dia sungkan masuk rumah Riwoo.

"Misi paket!"

Hyein noleh, ada mas-mas paket berenti didepan pagar.

Hyein berjalan menghampiri kang paket berjaket merah itu.

"Mas Ji?" Tanya kang paket.

Hyein gatau mau jawab apa selain, "Paketnya Kak Riwoo ya, Pak?"

Kang paket ngecek lagi, "Atas nama Mas Ji E9, tadi saya udah kesini, tapi ternyata saya salah baca jadi J9, padahal udah bener disini. Mana bloknya agak serem lagi hih" Jelas kang paket sambil cerita diakhiri ringisan merinding. "Adek tetangganya?"

Hyein ngangguk. "Yasudah, Pak. Hyein bawa aja paketnya"

"Oke, atas nama Dek Hyein ya?"

Kang paket nampak nulis sebentar lalu menyerahkan paket sebesar nasi kotak itu ke Hyein.

"Terimakasih, Pak!" Ujar Hyein sambil senyum ramah.

Kang paket itu tersenyum lalu tancap gas keluar komplek.

"Kamu kok disini? Itu apa??"

Jantung Hyein hampir copot, "Kaget tau, Kak! Ini...paketnya Kak Riwoo" Terus Hyein jelasin kronologi kang paket nyasar tadi secara detail.

Woonhak diem liatin paket itu. Ia tadi sempet denger juga ada paket manggil di rumah Riwoo, kirain udah diambil.

Kok aneh??

"Yaudah deh, btw bang Riwoo gak ada. Kamu cabut aja daun salamnya nanti aku kasih tau Bang Riwoo oke??" Ujar Woonhak sambil sumringah. "Paketnya kamu taruh di teras aja, aku balik dulu ya!!"

"Makasih Kak Woonhak!!"

Hyein akhirnya nyabut sendiri salamnya lalu buru-buru balik ke rumahnya.

....

"Hhh, mas b-bentar" Riwoo mencegat kang paket yang terdiam di motornya. Nafas Riwoo terengah-engah, ia memegang kedua lututnya

Sungho nambahin, "Mas itu bener paket temen saya, kok"

Sementara di belakang Jaehyun gelendotan sama Shinyu sambil menatap serem rumah-rumah di blok ini.

"Yu, lo merasa aneh gak sih" Bisiknya ke Shinyu yang tetap pada pendiriannya, lempeng.

"Sedikit" Jawabnya singkat.

Riwoo mendekat ke kang paket, tapi mendadak telponnya berdering.

"Woonhak?" Gumamnya.

Sungho yang udah hampir nyentuh bahu kang paket yang membelakangi mereka gak jadi, malah noleh ke Riwoo yang hadap belakang, jadi keliatan kayak lingkaran.

"Hah? Paket? Ngaco lu! Ini gue lagi ngejar paket nya—"

Boom!

Riwoo langsung melihat titik tempat kang paket berenti tadi.

ORANG SAMA MOTORNYA ILANG! PADAHAL RIWOO CUMA TINGGAL MADEP BELAKANG SEBENTAR SAMA SUNGHO.

"Anjing" Umpat Jaehyun yang apes banget dia menghadap ke punggung kang paket.

Ia beneran liat sendiri, kang paket itu pelan-pelan menghilang menjadi asap hitam lalu lebur bersama udara.

"Pait pait pait" Tambah Shinyu nunduk dalam. Hari ini mungkin hari terapesnya. Habis tu dia baca ayat kursi dalam hati.

"Cok, gue gemeter, tolong gendong gue AAAAA LARI COKKKKKK!!!"

Ya, lagi-lagi Jaehyun dan keapesannya.

Kali ini, itu beneran "medi"

....

Sampai di rumah Riwoo, mama Lee langsung menyambut Riwoo (dkk) dengan berkacak pinggang dan raut gak enak.

"BAGUS!! KELUAR PINTU DIBUKA JEMBAR PAGER GAK DIKUNCI! BAGUS KAMU MAU RUMAH KITA—"

Omelan Mama Riwoo berhenti ketika menatap wajah pias dan pucat anaknya dan anak-anak tetangganya itu.

Riwoo langsung meluk Mamanya, diem-diem nangis.

"Kenapa, Shinyu ini ada apa??" Tanya Mama Riwoo sedikit panik.

"Kami habis liat hantu, Tan" Jelas Shinyu berusaha gak bergetar, berusaha tersenyum tipis pada ibu temannya itu.

Mama Riwoo langsung gak banyak omong, ajak semuanya masuk terus disuruh minum air putih sama baca doa bareng.

Gak lagi mereka main ke blok J. Pokok nya selain lewat taman bermain diatas jam 9, mereka juga akan anti ke blok J dalam alasan apapun.



















generally asking, kalian pernah gak sih ketemu, tau, atau lihat secara langsung sosok "medi" gitu? coba sharing dong pen baca😱

scroll for more chapter fellas🙌

komplek gedung kuningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang