Happy Reading ✨
Pagi ini satu sekolah di kejutkan dengan siswa bunuh diri, pemuda yang di duga dari kelas tiga itu menjadi tontonan para siswa-siswi yang baru saja berdatangan ke sekolah.
Rebecca, wanita itu menatap tak percaya pada pemuda yang di pastikan melompat dari atas gedung sekolah dan masih lengkap dengan seragam sekolah yang nampak sudah dilumuri darah mengering itu.
Sepertinya pemuda itu melompat sudah dari kemarin.Takut, Rebecca sangat takut sampai seluruh tubuhnya bergetar. Rebecca terjatuh dan menangis sejadi-jadinya.
Irin yang juga baru datang panik saat melihat keramaian dengan wajah tegang seluruh orang, termasuk saat melihat sahabatnya Rebecca terduduk di tengah keramaian sambil menangis histeris.
"Rebecca kamu kenapa menangis huh!?"
"..."
Tidak ada jawaban dari Rebecca, ia hanya menangis sambil menutup wajahnya dan menangis semakin kencang.
Karena belum sempat melihat apa yang terjadi, irin mencoba melihat lalu menerobos kerumbunan murid. Seketika ia menutup mulut tidak percaya saat apa yang dia lihat di depannya itu.
Aromah amis dari darah itu membuat siapa saja menutup mulut bahkan sudah ada yang memuntahkan isi perut nya. Begitu juga irin dengan erat menutup hidung dan mulutnya dengan kedua tangannya menahan sesuatu yang ingin keluar dari dalam perutnya.
Orang itu, pemuda yang sangat ia kenali dan juga populer di sekolah nya kenapa melalukan hal yang bodoh seperti itu. Seberapa berat hidup pemuda itu sampai nekat menjatuhkan diri dari atas gedung sekolah.
karena tidak tahan dengan situasi saat ini. Irin dengan cepat membawa Rebecca menjauh dari tempat itu menuju ruang kesehatan yang tidak jauh dari tempat mereka berada.
"Bec, kenapa kamu terus menangis."
Irin nampak semakin kahwatir setelah mereka sampai di ruang kesehatan, pasalnya sahabatnya ini terus menangis sampai seluruh wajah nya sudah sangat merah.
Jujur irin tidak tau kenapa sahabatnya ini bisa di bilang bereaksi berlebihan dengan peristiwa ini. Irin tidak membantah dia juga begitu saat pertama kali melihat pemuda yang mengenaskan itu sampai rasanya seluruh sarapan pagi yang irin santap di rumah akan keluar detik itu juga.
"Aku tidak mengerti kenapa kamu menangis begitu."
"Kamu bisa menceritakan nya padaku." kali ini irin memohon kepada Rebecca untuk menjelaskan.
Rebecca terus menangis menumpahkan seluruh kesedihan dan rasa bersalah yang terus ia rasakan sampai Rebecca berhenti menangis dan menatap kosong keluar jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERYTHING - FreenBecky
FanfictionBecca : "apakah orang yang di dalam lukisan itu adalah aku?" Freen : "kanapa kamu beranggapan bahwa itu adalah kamu" Becca : gelang itu, gelang yang sama persis dengan milikku yang hilang" EVERYTHING merupakan cerita karangan yang muncul dari sekele...