Nam Adalah Ancaman

171 29 7
                                    


Happy Reading ✨









Happy Reading ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


























Duduk menatap senja setelah selesai membantu david yang sempat mengeluh anaknya tidak peduli lagi dengan orang tua dan lebih peduli dengan lukisan kesayangan nya.

Setelah mode merajuk sang ayah yang tiba-tiba datang, dengan terpakasa Pemuda kaku ini membantu ayah nya memberi makan para sapi di kandang.

Wajah ayah david yang sudah berkerut itu tiba-tiba mengembang setelah menyaksikan anaknya memberi makan para sapi di kandang. Freen sebenarnya geli melihat ayahnya yang kadang seperti anak kecil ini.

Kini mereka berdua duduk bersebelahan di tempat duduk yang terbuat dari batang bambu itu. Sangat jarang sekali rasanya freen duduk berdua begini dengan ayahnya.

"Bagaimana sekolah freen?" david bertanya pada anaknya yang sibuk menatap langit yang memancarkan warna oranye itu.

"Baik-baik saja ayah, hanya akan lebih sibuk karena ujian sudah dekat."

David mengangguk kemudian menatap sang anak yang tidak terasa sekarang sudah beranjak dewasa, david jadi kembali mengingat anaknya ini lahir saat itu.

Sangat sulit saat itu untuk melahirkan anak apalagi dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan, dengan terpaksa freen harus lahir di bantu oleh ibu dari ayahnya freen untuk proses persalinan.

David hampir menangis mengingat saat itu, ia berpikir tak bisa membuat anaknya seperti anak yang seumuran freen yang sudah merasakan hidup enak.

Namun sekarang kehidupan mereka tidak seburuk dulu, sekarang sudah bisa makan dan menyekolahkan freen adalah bentuk rasa syukur david kepada tuhan.

"Sudah memikirkan universitas?" david kembali bertanya pada putranya namun cukup lama Pemuda itu menjawab pertanyaan nya.

"Sudah ayah."

"Tapi ayah jangan memikirkan biayanya, freen sudah mengumpulkan uang dari hasil lukisan freen."

David terdiam seribu bahasa, bagaimana tidak. Anak nya yang masih remaja ini berjuang mati-matian ingin masuk universitas impiannya dengan hasil uang nya sendiri tanpa meminta bantuan dari orang tuanya.

"Freen, kamu masih ada ayah dan ibu jangan membebani diri sendiri."

"Ayah dan ibu masih mampu menyekolahkan kamu sampai universitas freen." ayah david tidak setuju dan marah dengan rencana anaknya ini yang tidak mau melibatkan orang tuanya.

"Ayah, freen tidak ingin menyusahkan kalian." tatapan teduh freen mampu menyusutkan amarah david yang sempat hampir meledak tadi.

"Nak dengarkan ayah." David memegang pundak putranya untuk menghadap kearah nya untuk memulai pembicaraan serius.

EVERYTHING - FreenBeckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang