Penantian Panjang

195 35 14
                                    

Happy Reading ✨

Happy Reading ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





















"Mari kita mulai permainan nya."

"Tidak!"

"Jangan lakukan ini kumohon!"

Lelaki dengan wajah penuh luka ini tertawa seperti iblis tanpa belas kasih, dengan berani dia menarik paksa kancing seragam sekolah milik rebecca hingga memperlihat kan dalaman milik gadis yang sudah menangis sejadi-jadinya itu.

"KEPARAT!!"

"Tidak akan kubiarkan kau menyentuhnya!!"

Freen murka dan memberontak dari dua orang yang menahan nya, percobaan pertama gagal lalu percobaan kedua juga gagal untuk freen melepaskan diri. Hingga saat teriakan dan tangisan pilu rebecca menggema keseluruh pendengaran nya, dengan sisa tenaga yang dia punya freen memberontak sekali lagi dan melayangkan tinjunya pada dua orang yang menahan nya.

Pukulan lainnya freen layangkan pada orang-orang bertatto lainnya yang tadi memukulinya, freen sangat murka sehingga seperti kehilangan akal saat menghabisi bawahan dari lelaki yang hampir memulai aksi nya untuk melecehkan gadisnya.

BUG!

BUG!

Pukulan freen layangkan untuk ketua dari mereka yang akan menyentuh rebecca hingga lelaki itu terpental, lalu menghabisi bawahan yang menahan gadis yang sekarang nampak terduduk lemas akibat menangis.

dua lagi bawahan yang memegangi rebecca menyerang freen, dengan lincah freen menghindar dan memberikan pukulan sehingga mereka terkapar tak sadarkan diri.

"Bec! Apa ada yang terluka!?"

"Apa ada yang sakit hum?"

"Katakan padaku apa kau baik-baik saja?"

Freen melontarkan beberapa pertanyaan setelah mengalahkan orang-orang bertatto, menangkup wajah penuh air mata milik gadis cantik yang di cintainya. Freen menjatuhkan air matanya saat melihat keadaan gadis di depannya. Menutup pelan seragam bagian depan yang sudah terlihat mengenaskan di tubuh gadis yang terus menangis di hadapan nya.

"Aku tidak apa-apa, tapi Kamu terluka..."

"Freen... Kamu terluka parah" rebecca menatap wajah pemuda di hadapan nya dan menangkup wajah tampan yang sekarang nampak banyak lebam di sekitaran wajah nya. Sambil mengusap lembut pipi yang dijatuhi air mata milik pemuda di hadapan nya sekarang.

Membuka seragam miliknya, memar memenuhi tubuh pemuda yang sudah memakaikan seragam milik nya ke tubuh gadis yang nampak diam tersipu dengan apa yang pemuda di depan nya lakukan.

"Freen... Bagaimana dengan mu." rebecca menatapi tubuh setengah telanjang pemuda di depan nya, banyak memar di area perut. Melihat itu rebecca meringis membayangkan betapa sakit memar itu.

EVERYTHING - FreenBeckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang