"entah mengapa aku ingin selalu didekatmu hingga aku sadar bahwa mendekatimu tidaklah mudah bagiku yg hanya seorang pendosa."
-arshaka Wildan Aqwalna Sanjaya.
Happy reading.
"Kamu...?"
"Lo...?"
Anara dan Wildan tersentak hingga anara memutuskan kontak mata diantara ke duanya.
Anara merutuki dirinya dan terus beristighfar dalam hati karena tak sengaja menatap seseorang yang bukan mahramnya.
Anara bergegas memberikan uang dan rotinya kepada anak anak yg dia lihat tadi.
"Dek..ambil ini kakak pergi dulu, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatu." Ucap anara dengan tergesa gesa lalu pergi dari sana dengan jantung yang sedang dandutan
Setelah mengambilnya anak tersebut tersenyum manis "makasih kak, waalaikummussalam warahmatullahi wabarokatu... semoga Allah lindungi kakak."ucapnya penuh syukur.
Wildan yang sedari tadi diam melamun akhirnya tersadar lalu bergegas memberikan uangnya pada anak itu,
Setelahnya Wildan pergi melangkahkan kakinya dengan lebar tanpa mengucapkan kata pada sang anak yang sedang menatapnya bingung.
di lain sisi anara sampai di depan motor metik miliknya menaikinya lalu memakai helmnya dengan cepat.
Anara menjalankan motornya dengan kecepatan Rata rata, anara risih merasa seseorang mengikutinya dari belakang hingga tak sengaja melirik kaca spion miliknya.
Anara membulatkan matanya melihat lelaki yang tadi di temuinya mengikuti dirinya dari belakang 'haisy siapa sih?'
Batinnya bertanya dalam hati.******
Selama di perjalanan anara berusaha tenang, berusaha berfikir positif mengusir pikiran pikiran jahatnya.
Sesampainya di parkiran anara memarkirkan motornya lalu menoleh kebelakang berharap lelalki itu tak mengikutinya lagi.
Anara melihat lelaki itu memarkirkan motornnya di belakang motor miliknya
Lalu berjalan meninggalkan dirinya yang sedang menahan malu."Malu bangett...padahalkan sekolahnya sama haduh". Bisiknya pelan.
Anara merutuki dirinya sendiri karena mempunyai kepercayaan diri di atas langit.
Anara bergegas turun dari motornya lalu berjalan memasuki gerbang sekolah.
"NARA....GUE DATANG...!" Anara terkaget kaget mendengar suara cempreng sahabatnya yang mengusulkan dirinya untuk bersekolah di sekolah ini DREAM STARS SCHOOL.
Hosh
Hosh"Capek banget gue..." Lirih gadis cantik dengan rambut pendek terurai mata cipit hidung sedikit pesek, pipi chubi, serta bibir seksi.
"Kamu sih, kenapa harus lari sih lita.." balas anara sambil terkekeh
Yah dia adalah Lalita niandra Larisa sahabat anara.
Hosh
Hosh"Yah, sialan Lo Yee.. ninggalin princess" ujar gadis cantik dengan rambut terurai panjang pirang mata bulat, hidung kecil tapi mancung dengan bibir tipis.
"Ih skate skatu Lo gue udah ngajak yah Bambang, Lo ajah yang kelamaan bia.. princess nya bang sopo." Julid lita memutar bola matanya malas.
Yah gadis pirang tersebut bernama biana asyira nadifa.
"Jahat banget lu Li... Princess kecewa huhu.." ujar bia mendramatis.
Lita kembali memutar bola matanya malas sedangkan anara hanya bisa geleng geleng kepala dengan kelakuan sahabatnya.
"Heh udahan bertengkarnya sekarang kelas aku dimana..? Nanti kita terlambat loh.." ucap anara sambil menolehkan kepalanya ke kanan dan kekiri mengangkat sebelah alisnya melihat kedua temannya dengan bertanya.
"Oh, iya lupa." Balas bia dengan menepuk keningnya.
"Kita bertiga sekelas nar, gue tadi udah dengar pengumuman dari kepala sekolah" lanjut bia dengan semangat.
"Yaudah ayok tunjukkin kelasnya bi.." balas anara dengan tak kalah senangnya
"Kuylah" ujar bia sambil menggandeng tangan kiri anara.
Mereka berdua pergi meninggalkan Lita yang sedang cemberut.
"Jahat banget kalian, gue di tinggal" Rajuk Lita tapi langsung berlari mengejar kedua sahabatnya.
******
Kasihan Lita..
🐣🤧 Sabar... Bentar lagi di buang kok gak di tinggalin lagih🫂..Lita be like : "wah malangnya hidupku author ajah memihak ke mereka huaa.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ajari Aku. Mencintai Kamu Dalam Islam
Teen FictionHay 🐣 selamat membaca kalau kalian suka. ini karya pertama akuu karya aku sendiri. Jadi kalau jelek singkat ajah yah hehe, kalau aku suka! Aku suka! Bantu vote Assalamu'alaikum wr wb 💐 Salam saudara perempuanku... ****** "Ajari aku mencintai t...