"chapter 6"

21 5 0
                                    

"bagaimana aku bisa mendekati ciptaanmu tuhan... Sedangkan namaku yang di sebut hambamu saja... Sudah tak pantas."

-arshaka Wildan Aqwalna Sanjaya

Happy reading.

Anara melangkahkan kakinya ke ayunan tersebut lalu menaikinya. Mendudukkan bokongnya ke ayunan itu lalu mengeluarkan Al Qur'an kecil dari kantongnya yang selalu iya bawa kemana mana.

Anara mulai melantunkan ayat ayat di dalamnya dengan merdu hingga tak sadar seseorang pria yang tengah berjalan kearah tempat itu tapi di hentikan oleh lantunan anara.

Pria tersebut adalah Wildan yang ingin pergi ke tempat faforitnya tapi tidak jadi karena melihat seorang wanita bercadar dari belakang, sedang duduk dengan anggun di ayunan pohon mangga kesayangannya.

Wildan menyandarkan badannya ketembok, mejamkan mata di saat mendengar anara mulai melantunkan ayat kedua dari mulutnya yang tertutupi oleh kain.

" بسم الله الرحمن الرحيم "
"

(Dengan nama Allah yang maha pengasih maha penyayang.)"

اَلرَّحْمٰنُ 
ar-rohmaan

"(Allah) Yang Maha Pengasih,"
(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 1)

'merdu sekali... Hingga tubuh gue merinding, apa yang dia sedang baca?' tanya Wildan membatin.

عَلَّمَ الْقُرْاٰ نَ 
'allamal-qur-aan

"Yang telah mengajarkan Al-Qur'an."
(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 2)

'mengapa dengan tubuh gue. Rasanya hangat, nyaman..' batin Wildan nyaman.

خَلَقَ الْاِ نْسَا نَ 
kholaqol-ingsaan

"Dia menciptakan manusia,"
(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 3)

Hiks

'ada apa ini. Kenapa hati gue sakit, seolah punya banyak kesalahan..?' Wildan kembali membatin dengan air mata yang mulai mengalir membasahi pipinya.

عَلَّمَهُ الْبَيَا نَ
'allamahul-bayaan

"mengajarnya pandai berbicara."
(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 4)

'gue tersesat di hutan yang mempunyai banyak pohon, hingga matahari yang selalu menyinari semua makhluk dibumi. Tak pernah gue rasakan, siapa Tuhanku?' batin Wildan sesak.

   ******

Setelah selesai anara menutup Al Qur'an kecil miliknya.lalu menyimpannya, beranjak dari ayunan anara sudah akan membalikkan tubuhnya, tapi sebuah tangan kekar menahan pergelangan tangan anara.

Anara yang kaget langsung menghempaskan tangan sang pria. Anara akan menolah, tapi kalah cepat dengan pria yang langsung bungkuk di bawah kakinya.

"Bantu gue nar..." Pinta sang pria dengan berbisik.

"K-kamu si-apa,? Dan kenapa...?" Tanya anara was was.

"G-gue Wildan, lelaki pe-ngecut y-yang pernah Lo, sela-matin waktu di taman kota." Jawab Wildan kaku.

Anara membulatkan matanya, bukankah dia pria yang pernah melukai dirinya sendiri? Anara jadi resah sekarang. pria yang ternyata bernama Wildan sedang meminta pertolongan, Padanya?.

"Wildan. aku akan membantumu, tapi jangan bungkuk di depanku, karena sesungguhnya. manusia hanya bisa tunduk di depan Tuhannya, penciptanya." Ujar anara tak nyaman dengan posisi Wildan, anara takut dosa..!

Wildan menggelengkan kepalanya "bahkan tuhanpun gue gak tau dimana,"
Bisik Wildan lirih.

"Hah?"tanya anara bingung

"Bantu gue kenalkan dan dekatkan gue dengan Tuhan. selama ini gue udah tersesat lama banget di kegelapan, bantu gue temukan Diman cahaya itu nar.." lirih Wildan dengan air mata yang masih mengalir deras di pipinya.

Anara yang mendengarkan dari tadi tak bisa menahan setetes air mata yang menerobos keluar, Anara mengerti sekarang mana arah pembicaraan mereka.

"Bunda gue udah pergi. Ayah gue udah asing, dan sekarang gue sendirian. di mana tuhan gue nar,  gu-gue butuh dia..." Isak Wildan dengan pilu

Hiks

Dan sekarang anara sudah terisak, anara memikirkan ibunya yang sakit, jika menjadi Wildan, pasti anara tak akan kuat.

"Kamu kuat banget Wildan..."

Wildan yang mendengar suara dari anara mulai mendongak "bantu gue nar..." Bisiknya lirih

Anara menganggukkan kepalanya
"Ikuti aku Wildan..."

Wildan mengangguk

  "أشهد أن لا إله إلا الله"

  " أشهد أن لا إله إلا الله "

Wildan meneteskan air matanya hatinya mulai menghangat.

"وأشهد أن محمداً رسول الله"

"وأشهد أن محمداً رسول الله"

Hiks
Hiks

Wildan menangis haru, dia mulai dapat dekat dengan penciptanya.

"Tuhanku... Tunggu hambamu, aku akan semakin berusaha mendekati cintamu..." Bisik Wildan lirih dengan suara bergetar hebat

   ******

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatu
Salam semuanya yang gak jawab dosa
Widan udah mau tobat nih kayaknya huhu....
Jangan lupa ninggalin jejak
Lope yuu🖤🐣

Ajari Aku. Mencintai Kamu Dalam IslamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang