Dosen Pembimbing

569 48 10
                                    

Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto Sensei

NejiSaku's present








"Kan saya sudah pernah katakan sebelumnya, kalau mau bimbingan dari saya harus buat janji dulu...."

Ini sudah kesekian kalinya Sakura mendapatkan teguran dari dosen pembimbingnya, dosen muda itu terus saja berbicara dengan raut datar. Rasa kesal Sakura semakin besar ketika sang dosen kembali menyinggung keprofesionalannya .

"Jangan tiba-tiba,nelpon terus bilang mau bimbingan sekarang. Saya sudah terlanjur ada janji lain yang tidak bisa di batalkan"

Kalau bukan karena dosen itu memiliki wajah tampan yang banyak di gemari mahasiswi-mahasiswi di kampus, ingin rasanya Sakura meninju wajah datar itu hingga hidungnya berdarah. Sakura masih sayang dengan nyawanya karena tak mau menjadi target amukan para gadis penggila si dosen muda.

"Minggu depan saja, kebetulan saya kosong"

Sang dosen berujar menatap Sakura yang menekuk bibirnya merasa kecewa.

"Kenapa? Merasa kesal sama saya?"

Sakura buru-buru menggeleng, "tidak Hyuuga Sensei "

"Kalau begitu permisi" Sakura meninggalkan ruangan dosen itu dengan hati dongkol.

Dosen pembimbingnya memang masih muda mungkin usianya sekitar 27 tahun, namun meski usianya muda tak membuat dosen itu berbaik hati untuk membimbing Sakura yang menjadi mahasiswi tingkat akhir jurusan desain grafis. Setiap Sakura meminta bimbingannya, Hyuuga Sensei kerap menyulitkan Sakura, entah itu karena ia sibuk atau telah ada janji seperti yang ia katakan barusan.

Sakura sendiri bukan tipikal orang yang selalu memiliki waktu luang, ia mempunyai kesibukan lain seperti bekerja paruh waktu di sebuah cafe untuk belajar mandiri. Sakura berasal dari keluarga sederhana namun tak bisa di bilang kekurangan ekonomi juga. Ayahnya seorang manager di sebuah perusahaan kontruksi di Konoha sementara sang ibu hanya Ibu rumah tangga biasa.

"Di tolak lagi?"

Sakura mengangguk menanggapi pertanyaan Ino setelah dirinya duduk di samping gadis itu di kafetaria kampus.

Tenten menyodorkan jus strawberry yang sengaja telah ia pesankan untuk Sakura saat gadis itu berada di ruangan dosen.

"Sepertinya dosen pembimbingmu menyebalkan ya?"

"Bukan menyebalkan lagi,tapi dia itu iblis tak berperasaan!. Rasanya aku mau ganti dosen pembimbing saja huhu"

Ino dan Tenten menatap Iba sahabatnya, diantara ketiganya memang Sakura yang kurang beruntung karena mendapatkan salah satu dosen killer yang banyak di takuti para mahasiswa namun tak di pungkiri pesonanya itu sanggup membuat para gadis-gadis menyukainya.

"Tapi Hyuuga Sensei tampan kan ? Setidaknya kau bisa memandangi wajah bak dewanya itu Sakura" Ino menyenggol bahu Sakura.

"Percuma juga tampan kalau sifatnya menyebalkan"

"Tapi jujur saja ,kau sempat berdebar kan saat bertatapan dengannya?"

Tak Sakura pungkiri perkataan Ino memang benar, siapa yang tidak terpesona dengan paras Hyuuga Sensei yang menawan serta otaknya cerdas. Tapi tetap saja Sakura kesal setiap pria itu selalu banyak alasan ketika diminta bimbingan.

Pernah suatu hari dirinya dan Hyuuga Sensei membuat janji. Mereka bertemu di salah satu cafe dekat kampus untuk membahas tema apa yang sebaiknya Sakura angkat untuk skripsinya. Bukannya memberi saran, Hyuuga Sensei malah meminta Sakura jangan dulu membahas soal bimbingan. Pria itu malah meminta Sakura untuk duduk menemaninya minum kopi sembari mengerjakan sesuatu di laptopnya. Dan berakhir dengan Sakura yang merasa kesal setengah mati karena waktu luang yang ia punya berakhir hanya untuk menemani Hyuuga Sensei mengobrol tanpa menghasilkan apa-apa.

NejiSaku's Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang