Chapter 26. Yang Kembali

442 62 14
                                    

(Warning 18+!)

Semenjak setelah kejadian menegangkan di rumah sakit, Freya dan Fiony mulai memperbaiki hubungan mereka sedikit demi sedikit untuk membangun kembali rasa kepercayaan mereka masing-masing. Fiony merawat luka Freya dengan baik, bahkan hingga menyuruhnya untuk meminta waktu rehat beberapa hari karena kondisinya yang harus mendapatkan istirahat cukup.

Weekend ini setelah Fiony pulang dari tempat kerja, ia membawakan dua cups jus buah mangga yang dibelinya di minimarket dekat apartemen. Indah memberinya informasi jika buah tersebut baik untuk mempercepat pengeringan luka Freya. Juga gadis laboran itu memberi Fiony sekotak buah stroberi sebagai tanda ucapan dan semangat kepada Freya.

Fiony meletakkan barang-barang tersebut di meja ruang tamu, kemudian ia melepas kemejanya karena merasa terlalu gerah sudah berjalan cukup lama untuk mengantri membeli jus. Freya datang dan menatap seksama kekasihnya.

"Wah, hadiah cantik apa ini di sore hari?"

Fiony mengambil karet rambut di dalam tas selempangnya. Ia menggigit kunciran tersebut sambil melepas cepol rambutnya.

"Kak Indah bawain stroberi. Aku beli jus mangga tadi di Indoapril", ucap Fiony sembari masih berusaha melepaskan cepol rambutnya.

Freya berjalan mendekat dan memegang kedua tangan Fiony yang masih berada di pucuk kepala. Tangan kanannya yang tadinya memegangi perut miliknya, kini menarik karet rambut yang sedang di gigit Fiony. Sontak hal itu membuat perempuan yang baru saja pulang dari kerja tersebut mengerutkan dahi keheranan.

Freya memiringkan kepalanya sambil melirik bibir Fiony yang habis menggigit kunciran, "Hadiah yang ini maksudnya".

"Hah? Apa?"

Freya memandangi gadisnya agak lama sebelum ia menarik nafas dalam-dalam dan melepaskan kedua tangan Fiony yang tidak berontak sama sekali. Ia memasukkan karet rambut yang dipegangnya tadi ke pergelangan tangannya.

"Siapa yang gak kaget liat pacar sendiri tank top an di ruang tamu"

Freya membantu Fiony melepaskan cepol yang akhirnya lepas juga dari pucuk kepala sang kekasih. Perempuan yang rambutnya kini terurai itu memanyunkan mulutnya dan mencoba memahami perkataan Freya. Memandangi diri sendiri yang basah oleh keringat dengan stocking yang masih menempel di kaki, membuatnya sadar jika celetukan Freya tidak salah. Ia hanya meringis sambil mengambil kemeja kotornya yang tadi ia sampirkan di sofa.

"Gerah banget. Aku masih bolak-balik sama Jessi buat mantau pasien waktu itu di rs"

Fiony berniat memasuki kamar untuk meletakkan kemejanya di keranjang kotor, namun tiba-tiba lengannya di tarik oleh gadis berkacamata yang sedang bersanding di pintu kamar. Tubuh Fiony ada dalam dekapan Freya saat ini.

"Heiii, hampir kena lukamu tau!", seru Fiony sangat was-was.

"Udah ga sakit"

"Aku bau keringat, mau mandi ish. Ayo lepas dulu"

"Gamau. Biar keringetan gini aja dulu"

Fiony mengangkat alis kaget, "Kamu serius? Gak cium sebau apa aku?"

Freya memegang kedua pipi Fiony agar wajah sang gadis bisa menatap mata miliknya dengan intens.

FREYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang