Rintik hujan membasahi mobil yang baru saja masuk ke dalam parkiran garasi. Seorang gadis menyambut kedatangan orang yang ada di dalam mobil tersebut di depan pintu. Ia berseru kegirangan saat setelah perempuan berambut panjang berjalan tergesa-gesa ke arahnya.
"Astaga, maaf ya kalian jadi hujan-hujanan kesininya."
Indah memeluk Fiony yang bergegas menerima sambutan darinya tersebut. Diikuti Freya yang menyusul sambil menenteng beberapa bingkisan dibalut paper bag.
"Buat Kak Indah.", ujar Freya sambil menyodorkan barang bawaannya.
Indah mengerutkan dahi karena takjub mendapati bingkisan itu.
"Hei, kok repot-repot. Padahal ini cuma rencana main sama kumpul-kumpul loh. Yaudah sini langsung masuk aja. Yang lainnya udah di dalem nih, makasih banyak ya Freya, Fiony."
Fiony dan Freya manggut-manggut sambil memasuki rumah mewah milik Indah dan Oniel yang baru saja menikah. Kediaman Indah menjadi cukup jauh dari rumah sakit setelah pernikahannya digelar dan jelas ia tinggal bersama Oniel sekarang. Kehangatan sangat terasa melihat semua rekan dekat kerja berkumpul di rumah Indah saling bercanda dan tertawa.
Fiony melihat Jessi yang sedang bermain bersama adiknya di bawah sofa. Michie sang adik tampak berteriak kegirangan melihat ekspresi wajah Jessi yang sedang menjahilinya.
"Seneng banget Michie sekarang banyak ketawa.", ujar Fiony dengan tatapan haru.
Freya menoleh memperhatikan kekasihnya, "Michie menemui ayahnya kemarin. Kayaknya masalahnya dengan Muthe udah clear."
Fiony yang mendengar kabar tersebut langsung membelalak senang.
"Serius, yaampun syukurlah."
Freya mengusap-usap kepala Fiony dengan gemas. Ia menggenggam tangan gadis yang ada disampingnya tersebut dengan erat. Seketika ia merasa lebih lega. Gadis yang dicintainya ini selalu menemaninya. Dari semua yang telah terjadi, Fiony tetap mencintainya dan selalu mencintainya. Entah berapa kali batin Freya berucap syukur setiap kali menatap iris mata indah dari pacarnya itu. Ia begitu bahagia bisa selalu bersama Fiony hingga di titik yang sekarang.
"Heh kalian, sini!"
Seru seseorang memecah lamunan dua orang gadis yang saling menatap sebelumnya. Fiony mendengar Jessi memanggil. Fiony dan Freya menghampiri Jessi yang sendirian karena Michie sepertinya kabur ke dapur untuk melihat Indah sedang menyiapkan minuman.
"Seru ya tatap-tatapan, aku ga di ajak."
Freya berkerut, "Dih, mau ditatap juga? Nih- Nihhh tatap."
Fiony tertawa lepas melihat Freya berlaku iseng kepada Jessi yang malah dibalas oleh perempuan dengan rambutnya yang bergelung tersebut.
"Michie udah mau di ajak kemana-mana ya sekarang.", ungkap Fiony yang melirik ke arah dapur.
"Dia udah gak sedih lagi. Udah ketemu papanya dan sekarang dia semangat banget hari-harinya."
Jessi menjelaskan sambil mengingat-ingat ekspresi dari adiknya yang membuatnya ikut senang.
Jessi melanjutkan, "Aku udah coba bahas sama Muthe. Ia bahkan kasih kesempatan buat Michie jengukin papanya tiap hari minggu."
Ya, jika diingat kembali bahwa ayah Muthe sedang dalam perawatan pribadi. Hal yang membuat Muthe terpukul apalagi dengan kenyataan dari Jessi yang pastinya akan membuat gadis itu tambah sedih. Muthe sangat mandiri dan begitu mencintai ayahnya. Ia mampu membantu ibunya bekerja sambil merawat sang ayah di rumah. Setau Fiony, kakak iparnya seringkali menyuruh sang ayah untuk tinggal di rumahnya untuk mempermudah pemantauan. Tapi, justru Muthe yang menolak karena tau jika ayahnya tidak ingin merepotkan keluarga kakaknya.
"Orang yang lagi diomongin denger loh ini.", sahut Muthe sambil membawa nampan berisi teko teh hangat beserta gelasnya.
"Silahkan nona-nona, eh nyonya ya harusnya. Soalnya tidak ada yang BANTU aku di dapur bersama Kak Indah."
Cetus Muthe sambil melotot ke arah Jessi. Jessi yang mendapati tatapan itu langsung meringsut ketakutan dan segera membantu Muthe menuangkan teh dari teko ke masing-masing gelas. Sungguh, ini pemandangan yang menarik. Muthe dengan ciri khas tegasnya sudah kembali. Jessi yang tengil dan penurut juga tidak pernah memprotes apa yang dikatakan oleh sang kekasih. Membuat Freya dan Fiony saling senyum-senyum sendiri melihat kelakuan mereka.
"Michie juga ikut bantu, Kak Muthe.", sela Michie dengan bibirnya yang merengut.
Sontak hal tersebut menjadi perhatian orang-orang, sehingga Muthe langsung menemui Michie dan mengusap kepalanya untuk meminta maaf. Semuanya terkekeh melihat kejadian menggemaskan tersebut.
Indah menyeruput teh yang diseduh oleh Jessi dengan perasaan hangat, Freya yang terus menggenggam erat tangan Fiony, Jessi yang membujuk Muthe untuk menemaninya minum teh, dan Muthe yang memilih mengajak Michie bermain alih-alih mengabaikan pacarnya.
Hari ini begitu membahagiakan.
☆☆☆☆☆
Demikianlah catatan harianku yang telah terakhir. Kisah tentang gadis dengan bulan lahir dimana bunga Primrose Violet mekar, kini akan abadi berada di dalam lembaran-lembaran cerita yang aku tulis ini.
Aku menuliskan tiap momen dan segala rasa yang muncul setiap bersamanya. Menjalani hari-hari yang singkat hingga panjang selalu bersama dengannya. Meskipun kisahku tidak seindah yang orang lain kira, tapi aku memiliki gadis yang keindahannya melebihi apapun.
Ketahuilah, aku menyukai suaramu dibanding siapapun. Aku juga suka tentang film yang kamu rekomendasikan kepadaku. Andai semua yang terekam diingatanku bisa ku tulis dengan jelas disini, aku akan menceritakan betapa senangnya aku memilikimu.
Freyana, aku cinta kamu sekarang dan selamanya. Thanks for everything you ever gave to me, until now.. dear.
TAMAT
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.😭😭😭
Semuanya terimakasih banyak atas dukungan dan komentar positif untuk membantu menyelesaikan cerita pertama monthor 🥺❤️
Senang sekali bisa menamatkan cerita yang sudah setahun lebih menemani hari-hari kaliannnn
Mohon maaf semuanya untuk permintaan menunda akhir dari cerita ini ya 😥 Maaf sekali story ini harus berakhir :(
Sejujurnya senang dapat komentar seperti itu, artinya kalian betah melihat kerandoman pasangan dokter dan resepsionis disini hahahaa
Tapi tenang aja, bakalan ada cerita baru yang lebih bikin kalian ketagihan, mohon dukungannya untuk kelancaran update🙏
Kalau gak mau ketinggalan info menarik lainnya, boleh di follow biar selalu up to date dengan cerita lainnya yang gak kalah menarik dari ini
Oh ya, special thanks to character inspiration especially Freyana, thx a lot.. for support and every sweet things that help me publish this story❤️
Akhir kata, see u guys in another storyyyyy
KAMU SEDANG MEMBACA
FREYANA
FanfictionPrimrose Violet favoritku, Freyana. . . . TAMAT ((Prequel Unlocked = PIYO))