‼️Cerita ini hasil dari karangan penulis‼️jangan lupa vote sama komen ya, nulis beginian juga capek love😭jadi butuh penyemangat🫶🏻
.
.
.
Di dunia ini tidak ada hal yang gratis, apapun yang diminta, apapun yang ingin dicapai, apapun yang ingin diwujudkan, semua harus dibayar—entah dengan pengorbanan tenaga, dengan uang, dengan waktu, dengan mental, atau bahkan dengan hidup sekalipun.Kehidupan Pavel benar-benar sudah berubah 180 derajat—ke suksesan karirnya terus melonjak naik sebagai seorang model dan juga selebriti, apapun yang dia mau sudah pasti hal itu akan sangat mudah dia dapatkan—tapi banyak orang selalu mengatakan bahwa kehidupan menyenangkan tentunya juga di imbangi dengan pengorbanan yang tidak mudah—sama hal nya dengan Pavel yang mengorbankan jiwanya kepada iblis untuk menikmati semua gemerlap duniawi ini, walaupun terkadang ada rasa menyesal tapi nasi sudah menjadi bubur—jadi hanya tinggal bagaimana dia bisa menikmati bubur itu dengan rasa yang enak.
Untuk semua pencapaian yang dia dapatkan, Pavel membeli sebuah condominium mewah di pusat kota bangkok, dia membeli condominium itu dikarenakan jarak nya yang tidak terlalu jauh untuk ke agensi—tentunya dia tidak tinggal sendiri, ada Pooh dan juga beberapa pekerja yang sengaja diperkerjakan untuk mengurus condominium. Ya pria iblis itu banyak menghabiskan waktu bersama Pavel sekarang. Walaupun terkadang dia pergi entah kemana tapi sudah dipastikan dia akan kembali lagi ke condominium mewah itu—hubungan mereka tidak secanggung sebelum nya, terkadang mereka berdua mengobrol bersama dan menghabiskan waktu bersama.
*condominium disini aku lebih mengacu ke perumahan elit ya, bukan yang kayak apartemen gitu.
Sedangkan para pekerja tidak mengetahui tentang siapa Pooh, mereka beranggapan bahwa Pooh adalah suami Pavel yang otomatis adalah tuan besar mereka—sejak mereka (para pekerja) datang ke condominium Pavel untuk bekerja sudah ada Pooh disana, itu sebabnya mereka beranggapan seperti itu.
————//———-//———-//—————//——-
Pavel baru saja bangun dari tidurnya—semalam dia pulang terlalu larut karena jadwal yang sangat menumpuk—Setelah mencuci muka dan menggosok gigi dia buru-buru turun ke bawah untuk makan.
"Bibi aku ingin makanan berat pagi ini..."ucap Pavel dengan mendudukkan dirinya di kursi yang berhadapan dengan Pooh—wanita berusia 50 tahunan yang dipanggil bibi itu mengangguk sambil tersenyum.
"Tuan besar, anda ingin makan sesuatu?
"Tidak perlu..."jawab Pooh—wanita itu mengangguk setelahnya berlalu pergi ke dapur meninggalkan kedua tuan nya.
"Kamu pulang larut sekali tadi malam..."ucap Pooh—Pavel yang sedang bermain ponsel, mendongakkan kepalanya menatap laki laki dihadapan nya .
"Ada banyak pekerjaan tadi malam. Jadi aku pulang larut malam..."balas Pavel sambil tersenyum—tidak bisa dipungkiri, semenjak ada Pooh, Pavel merasa seperti punya keluarga lagi—dia selalu merasa diperhatikan dan dikhawatirkan.
"Jangan mengambil terlalu banyak pekerjaan, kamu bisa sakit..."
"Aku akan memprioritaskan yang paling aku sukai. Itu bisa mengurangi pekerjaan ku..."
"Lakukan sesuai yang kamu katakan, jangan mencoba untuk tidak melakukan nya..."
"Baik baik, aku akan melakukan nya..."balas Pavel.
Setelah mengatakan itu keheningan menimpa percakapan mereka, Pavel kembali sibuk dengan ponsel nya sedangkan Pooh sibuk membaca buku yang lumayan tebal—tidak berselang lama, makanan Pavel datang. Dia buru-buru menyantap makanan yang sudah sangat menggoda iman nya itu.
"Aku akan pergi selama 3 hari..."ucap Pooh memecah keheningan—Pavel yang mendengar itu berhenti memasukkan makanan ke mulutnya dan menatap Pooh.
"Ingin kemana? Tumben sekali kamu pergi selama itu, biasanya hanya sehari. Itupun saat malam tiba kamu pasti sudah pulang..."balas Pavel beruntun—entahlah perasaan nya jadi tidak senang saat mendengar bahwa Pooh akan pergi dengan kurun waktu yang lumayan lama.
"Aku memiliki beberapa urusan..."
"Apakah tidak bisa jika urusanmu dibawa ke condo? Tanya Pavel.
"Tidak..."
"Memang nya sebanyak apa urusan mu hingga tidak bisa dibawa ke condo? Urusan macam apa yang sebenarnya kamu urus? Pavel kembali melontarkan beberapa pertanyaan dengan perasaan semakin kesal.
"Tidak perlu tau, ini urusan pribadi..."
Mendengar itu Pavel semakin kesal, urusan pribadinya katanya? Padahal semua hal yang berhubungan dengan dirinya Pooh tau, sedangkan jika itu menyakut Pooh, Pavel tidak boleh tau. Apa apaan semua itu—Pavel berdiri dari duduknya hendak pergi bahkan sebelum makanan nya habis.
"Pavel..."panggil Pooh—Pavel menulikan telinganya dan berjalan pergi meninggalkan area ruang makan.
"Pavel..."kali ini Pooh memanggil dengan nada yang sedikit meninggi.
"Apa?! Pavel menjawab dengan nada yang tidak bersahabat, dia benar benar kesal sekarang ini.
"Duduk dan habis kan makananmu..."perintah Pooh.
"Tidak..."
"Pavel!!Duduk dan habiskan makananmu!! Kali ini Pooh memerintah dengan tegas, matanya menatap tajam ke mata Pavel—Pavel yang ditatap tajam ditambah dengan perintah suara tegas Pooh, buru buru kembali ke meja makan untuk menghabiskan makanan nya.
Pooh masih menatap Pavel dengan tajam saat melihat Pavel kembali duduk setelah dia menegaskan perintahnya—wajah Pavel masih tidak bersahabat, Pavel bahkan tidak menatap Pooh dan buru buru memasukkan makanan kedalam mulutnya.
"Pelan-pelan saat makan, kamu bisa tersedak Pavel!! Pooh kembali berbicara dengan suara tegas—mendengar itu Pavel mendengus dengan kasar, tapi gerakan tangan nya mulai lebih perlahan untuk memasukkan makanan.
Setelah beberapa menit berlalu, Pavel selesai dengan makanan nya—dia buru-buru ke atas tanpa berbicara sepatah kata pun pada Pooh—Sedangkan Pooh masih diam di kursinya tanpa berniat beranjak, dia hanya melihat Pavel yang dengan langkah marah meninggalkan meja makan untuk kekamar nya.
"Tuan besar saya rasa anda terlalu kasar terhadap tuan Pavel..."ucap wanita yang tadi menyiapkan makanan untuk Pavel—dia memang tanpa sengaja mengetahui awal perselisihan dua orang itu, jadi saat dia membereskan meja makan dia menyempatkan untuk berbicara dengan tuan besar nya.
"Maksudmu?
"Sebelum nya maaf sudah mencampuri urusan tuan besar, tapi sepertinya akan lebih baik jika tuan besar memberi pengertian secara baik-baik kepada tuan Pavel..."
"Hmmm, terima kasih..."balas Pooh—wanita tadi tersenyum setelahnya pergi meninggalkan Pooh sendiri dengan pemikiran nya.
Memberi pengertian? Apa itu seperti mengajak bicara dan menjelaskan semua nya dengan baik baik agar tidak menimbulkan salah paham?—Pooh menatap buku tebal didepan nya, selama dia hidup menjadi seorang penguasa neraka tidak ada yang namanya memberi pengertian, dia hanya akan langsung menyiksa atau membunuh mereka—tapi sekarang? Dia malah berhadapan dengan manusia yang harus diberi penjelasan.
"Aku baru tau, sebenernya bukan dunia yang rumit. Tapi manusia-manusia nya lah yang rumit..."guman Pooh—dia beranjak dari duduknya dan pergi ke kamar untuk menemui Pavel.
————//———-//———-//—————//——-
maaf ya untuk part selanjutnya akan sangat terlambat update nya, soalnya aku lagi sakit dan butuh istirahat cukup>>>kalian jangan lupa jaga kesehatan ya❤️❤️minum vitamin,
Makan-makanan yang bergizi juga biar ga gampang sakit, apalagi cuaca lagi ga menentu kayak gini.Makasih udh mampir ya, jangan lupa vote + komen yang banyak supaya cerita ini lanjut. Thanks❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil's pact | Poohpavel
FanfictionIblis dan manusia sudah seharusnya tidak bersatu, walaupun saling berdampingan tetapi kehidupan mereka jelas berbeda. Hubungan yang bermula dari kesalahan maka hanya ada dua pilihan, mengakhirinya atau tetap melanjutkan nya dengan syarat harus mener...