Discussion

1.5K 159 22
                                    

‼️Cerita ini hasil dari karangan penulis‼️jangan lupa vote sama komen ya, nulis beginian juga capek love, jadi butuh penyemangat🫶🏻 Jangan mampir doang dong tapi ga vote sama komen, yang bener aja. RUGI DONG🤪🫵🏻

NOTE: tolong jangan meniru setiap hal yang penulis tulis dalam cerita ini, bijak lah dalam membaca🙏🏻semua hanya karangan, dan bukan untuk ditiru🙏🏻
*
*
*
Malam bulan purnama merah sebentar lagi akan tiba, sesuai keputusan yang sudah diambil—Dang~ayah kandung Pavel akan melakukan ritual pergantian jiwa untuk menggantikan jiwa Pavel dengan jiwanya. Diskusi ini sengaja dilakukan sebelum bulan purnama merah, karena saat bulan purnama merah kekuatan iblis akan meningkat. Jadi akan cukup sulit untuk mengajaknya berdiskusi.

Malam ini kakek Pavel sudah menyiapkan beberapa persembahan juga beberapa lilin untuk melaksanakan ritual pemanggil iblis, rumah juga dibiarkan gelap gulita tanpa ada penerangan satupun kecuali lilin yang disusun berbentuk pentagram dan lilin yang mereka pegang.

"Dang, berbicara dengan nada yang baik. Jangan membuat iblis marah..."pesan Kakek. Dang mengangguk dengan yakin sebagai balasan.

Sedangkan Ahara menatap suaminya dengan cemas, dia takut hal buruk terjadi pada suaminya.

"Apapun hasilnya nanti, kita hanya perlu menerimanya. Jika memang hal ini masih tidak memberi jalan keluar maka kita gunakan rencana terakhir..." tambah kakek.

Semuanya mengangguk setuju. Kakek mulai menyalakan satu persatu lilin yang disusun berbentuk pentagram lalu menyimpan persembahan di dekat pentagram.

"Dang, duduk di tengah tengah..."perintah kakek.

Setelah ayah Pavel duduk diantara lilin yang disusun seperti pentagram, kakek mundur dan berdiri tidak jauh di belakang Dang bersama nenek, Ahara, juga Alika.

"Saat mantra dibaca, nyalakan lilin yang kalian pegang. Fokuskan pikiran kalian, jangan ada yang berfikir macam-macam..."

Setelah mengatakan itu, kakek mulai membaca mantra. Lilin yang mereka pegang pun dinyalakan.

***
Kondisi di condo Pavel

Pooh yang sedang bersandar dengan nyaman di kepala ranjang tiba-tiba mendengar suara yang memanggil sisi lain dari dirinya. Bola matanya berubah menjadi semerah darah, dia sempat melirik Pavel yang sedang tidur sebelum akhirnya bangkit dan membuka pintu balkon dengan buru-buru.

"Ingin kemana? Tanya Pavel. Dia terbangun karena mendengar pintu balkon dibuka.

"Aku harus pergi..." jawab Pooh.

Pavel yang mendengar suara Pooh sedikit bergidik ngeri, suara nya berat dan sangat dalam, tidak seperti suara Pooh biasanya. Tapi dia memberanikan diri untuk bangkit dan mendekat ke arah Pooh.

"Apa ada masalah? Pavel bertanya dengan hati-hati saat dia sampai di sebelah Pooh.

Pooh berbalik, mata semerah darah menatap netra coklat cerah milik Pavel dengan lembut. Ada rasa takut yang menggelora dalam diri Pavel, tapi anehnya dia masih tetap berdiri di tempatnya dan tidak berlari.

"Aku akan kembali besok jika bisa..."kata Pooh.

Pavel hanya diam tidak menjawab, tapi matanya menatap mata Pooh dengan tidak rela. Dia ingin mencegah Pooh untuk pergi, tapi sepertinya masalah ini sangat serius.— Pooh yang menyadari hal itu mendekat ke arah Pavel, mengelus rambut Pavel dengan lembut.

"Tidurlah dengan nyenyak, aku pasti akan kembali sebelum kamu membuka mata besok..."ucap Pooh.

"Jangan berbohong..."balas Pavel.

Devil's pact | PoohpavelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang