‼️Cerita ini hasil dari karangan penulis‼️jangan lupa vote sama komen ya, nulis beginian juga capek love, jadi butuh penyemangat🫶🏻 Jangan mampir doang dong tapi ga vote sama komen, yang bener aja. RUGI DONG🤪🫵🏻
Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang muslim ya🫶🏻
.
.
.
.
Pavel sampai di condominium nya saat malam hari, dia baru saja menyelesaikan sesi foto terakhirnya dan tidak sempat melepas kemeja tipis yang dipakai saat sesi foto—masuk kedalam condominium, beberapa lampu sudah dimatikan, kondisi didalam juga sepi seperti tidak ada orang."Tuan muda, selamat malam..."sapa Bibi Amoi.
( Bibi Amoi : dia yang bertanggung jawab atas para pekerja yang ada di condominium Pavel)
"Selamat malam juga bibi, ngomong-ngomong kenapa sepi sekali? Tanya Pavel.
"Tuan besar masih belum pulang, beberapa pekerja juga sudah kembali ke kamar masing-masing..." Jawab bibi Amoi.
*Penjelasan singkat : jadi condo utama alias punya Pavel itu tingkat 2. Letaknya di depan sedangkan halaman belakang itu ada rumah lagi buat para pekerja yang pintunya terhubung sama area kolam renang.
"Ah begitu ya, kalau begitu bibi istirahat saja. Aku akan langsung ke kamarku..."ucap Pavel—Bibi Amoi mengangguk setelahnya pergi dari hadapan Pavel.
Sedangkan Pavel menyempatkan diri untuk mengambil minuman terlebih dahulu baru setelahnya pergi ke kamarnya.
————//———-//———-//—————//——-
Dikamar...
Pavel menghempaskan tubuhnya di sofa tanpa berniat mengganti baju nya—mood nya sudah buruk saat mendengar bahwa Pooh belum juga pulang, iblis itu padahal bilang hanya pergi selama tiga hari tapi nyatanya sampai detik ini belum pulang juga.
"Iblis memang pembohong yang unggul, sialnya aku malah percaya pada pembohong itu..."ucap Pavel—dia meneguk minuman dengan mata yang berkilat marah.
Semenjak Pooh pergi, Pavel merasa ada yang salah pada dirinya—emosinya jadi tidak tercontrol, tidurnya tidak nyaman, pikiran nya kacau, bahkan hari nya terasa buruk. Pavel merasa dirinya sudah bergantung pada iblis itu, jadi saat iblis itu pergi dia merasa seperti hari-harinya berantakan.
Pavel bangkit dari duduknya, menyingkap tirai dan membuka pintu balkon nya—dia butuh rokok untuk menenangkan pikiran nya yang kacau. Saat pintu balkon terbuka, hembusan angin malam membuat Pavel sedikit merasa tenang—dia menyalakan rokok dan mulai menghisap nikotin itu untuk memenuhi rongga paru-parunya lalu menghembuskan asap itu ke udara.
Tidak lama pintu kamar terbuka, Pooh masuk dengan menggunakan pakaian formal—matanya sempat menatap Pavel yang sedang berdiri sambil menghisap nikotin dengan tenang, jadi Pooh memilih untuk mengganti pakaian nya terlebih dahulu baru setelahnya berbicara dengan Pavel.
————//———-//———-//—————//——-
Pooh keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada dan hanya menggunakan celana jogger panjang—Pooh sempat menyalakan rokok terlebih dahulu sebelum mendekat ke arah Pavel.
"Katakan apa yang sudah membuat kamu marah..."ucap Pooh di telinga Pavel—satu tangan nya digunakan untuk merengkuh pinggang Pavel dengan posesif sedangkan yang satu memegang rokok.
"Tidak ada..."balas Pavel singkat.
"Apa ini soal diriku?
"Jika sudah tau untuk apa kamu bertanya ?memuakkan..."balas Pavel dengan ketus—dia menarik tubuhnya dari rengkuhan Pooh dan berbalik untuk pergi. Tapi belum sempat berjalan pinggannya sudah kembali ditarik, yang secara otomatis membuat tubuhnya jatuh lagi ke dalam pelukan Pooh
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil's pact | Poohpavel
FanfictionIblis dan manusia sudah seharusnya tidak bersatu, walaupun saling berdampingan tetapi kehidupan mereka jelas berbeda. Hubungan yang bermula dari kesalahan maka hanya ada dua pilihan, mengakhirinya atau tetap melanjutkan nya dengan syarat harus mener...