‼️One Night‼️

1.7K 142 10
                                    

‼️Cerita ini hasil dari karangan penulis‼️jangan lupa vote sama komen ya, nulis beginian juga capek love, jadi butuh penyemangat🫶🏻 Jangan mampir doang dong tapi ga vote sama komen, yang bener aja. RUGI DONG🤪🫵🏻
*
*
*
Hujan mengguyur kota bangkok dengan sangat deras, gemuruh petir saling bersahut-sahutan dengan ganas, angin juga ikut berhembus dengan kencangnya seolah-olah bersiap untuk semakin memporak-porandakan suasana di malam itu—Pooh sengaja membangun dinding tak kasat mata untuk melindungi area kamar agar tidak ada mahluk-mahluk yang merasa terpanggil untuk masuk ke dalam kamar itu.

Dia membawa tubuh Pavel ke atas tempat tidur, menatapnya intens sambil tersenyum menyeringai—"setelah ini jangan berharap untuk jauh dariku...."

"Khap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Khap..."

Pooh melumat bibir plum Pavel, menyecap rasa manis yang membuat nya selalu ingin lagi dan lagi—lidah nya dibawa melesak masuk mengobrak-abrik rongga mulut Pavel, mengabsen tiap deretan gigi rapi Pavel dengan lihai.

Lidah keduanya saling membelit, terus bergantian untuk menyedot satu sama lain hingga saliva menetes. Ciuman semakin panas dan menuntut, nafsu terus melambung tinggi bersiap untuk mengurung akal sehat keduanya dalam jurang kenikmatan yang tiada akhir.

"Umhhhh..." Pavel melenguh saat merasakan tangan Pooh masuk kedalam kemejanya.

Ciuman terlepas, menyisakan bibir merah Pavel yang membengkak dan juga saliva yang menetes melalui dagu nya—Pooh beralih menjamah dada Pavel, memasukkan nipple pink itu kedalam mulutnya lalu menyedotnya dengan bersemangat.

"Ahhkkkk..." Pavel meringis saat merasakan nipple nya di sedot terlalu kuat—dia bahkan sempat menarik rambut Pooh untuk melampiaskan rasa ngilu di dadanya.

Pooh menarik tubuhnya, melucuti semua pakaian yang di pakai Pavel dan juga dirinya hingga sama sama telanjang, setelahnya kembali menindih tubuh Pavel.

"Kamu wangi dan manis..."puji Pooh sambil mengelus pipi Pavel dengan ibu jari milik nya.

Pavel tersenyum mendengar pujian itu, dia bahkan dengan berani menempelkan kaki cantik nya ke pinggang sang dominan.

"Sepertinya kucing ini memang sangat nakal..."ucap Pooh.

"Jadi kamu tidak suka? Tanya Pavel.

"Tentu saja aku menyukainya..."

Pooh mencoba menerobos lubang merah muda itu tanpa melakukan penetralisasian terlebih dulu, baginya itu terlalu lama dan membuang waktu. Sehingga membuat Pavel mendongak dan mencakar punggung Pooh untuk meredam rasa sakit nya.

"Ahhkkkk—Pooh..." mulut Pavel terbuka saat kejantanan Pooh berusaha menembus dirinya, rasa sakit mendominasi saat lubang nya dipaksa untuk menerima kejantanan Pooh yang besar.

Pooh dengan ketidaksabaran memegang pinggang Pavel dan mendorong miliknya dengan cepat, hingga membuat kejantanan nya masuk dengan sempurna.

"Sial..." Pooh mengumpat saat merasakan lubang Pavel memijit miliknya dengan baik.

"Ahhhkkk..." Pavel berteriak saat milik Pooh memasuki dirinya, dia merasa kepalanya berputar—ada gambaran asing yang hadir, tapi Pavel tidak mengerti gambaran apa itu.

Saat penyatuan terjadi, mata Pooh berubah menjadi merah pekat, nafasnya memberat seperti binatang buas, dia juga menghisap tengkuk Pavel dengan tergesa-gesa dan ganas—Pooh tidak boleh sampai hilang kendali, dia harus menekan energi iblis nya agar tidak menyebabkan hal buruk yang dapat membahayakan Pavel.

Ini bukan saatnya penyatuan mereka, jika sampai Pooh hilang kendali yang menyebabkan dia kembali ke wujud aslinya maka akan sangat berbahaya untuk Pavel.

"Unghhhh..." Pavel melenguh saat Pooh mulai menggerakkan milik nya.

"Pooh..."

"Hm?

Pooh menarik dirinya dari tengkuk Pavel saat dirasa energi iblisnya mulai mereda—lalu beralih untuk menatap Pavel, mata Pavel sayu karena nafsu tapi sangat cantik di mata Pooh.

"Apa tubuhku akan hancur?

"Bagaimana kamu bisa berfikir begitu? Pooh balik bertanya.

"Karena kamu iblis..."

"Itu tidak akan terjadi, aku memilihmu..."

Setelah mengatakan itu, Pooh mencengkram pinggang Pavel—menghentakkan miliknya dengan keras tanpa jeda.

"Ahhh..."

Jari kaki Pavel menekuk saat merasakan kejantanan Pooh memukulnya dengan keras dan terus mengenai prostat miliknya.

"Sial—ah—sempit sekali..." Pooh menutup matanya untuk menikmati betapa ketat nya lubang Pavel, benar-benar nikmat dan sangat membuatnya kecanduan.

"Pooh—ohhh...terlalu dalam..."

Mendengar rancauan dan desahan Pavel membuat konsentrasi Pooh hampir pecah untuk mengontrol energi iblisnya.

"T-tidak—Pooh nghhh..."

Pavel menggelengkan kepalanya dengan keras saat merasakan titik nikmatnya terus digosok dengan kasar oleh kejantanan Pooh—akal sehatnya hilang, nafsu menguasai Pavel hingga membuatnya hampir gila merasakan kenikmatan yang diberikan.

"Pooh—ahhhh..."

Tubuh Pavel terhentak dengan kasar, Pooh terus memompa tanpa henti atau bahkan mengurangi kecepatan nya—tempat tidur sudah tidak berbentuk, hujan diluar semakin deras, petir semakin menggelegar dengan ganas seolah ikut menjadi saksi malam itu.

Grrrrr—Grrrr

Suara geraman bersahut-sahutan dari balkon luar kamar Pavel—Pavel yang mendengar suara itu seketika menatap Pooh.

"Pooh, itu—

"Mereka mahluk alam bawah, mereka terpanggil karena kita..." balas Pooh dengan nafas berat.

"B—bagaimana jika mereka masuk?

"Aku sudah membangun dinding, jangan khawatir..."

Pooh mempercepat gerakan nya saat merasakan dirinya hampir mencapai klimaks—Suara desahan mendominasi kamar itu, Pavel meremas rambut belakang Pooh untuk menyalurkan rasa nikmat yang mendera tubuhnya.

"Ahhh—Pooh..."

"Pooh—nghhh—aku—sampai..."

Tubuh Pavel bergetar saat gelombang pelepasan menghampiri dirinya.

"Sial—jangan ketatkan..." setelah mengatakan itu, Pooh mendorong miliknya untuk semakin masuk dan menyusul Pavel klimaks— Pooh mengeluarkan semua nya didalam Pavel.

Keduanya terengah-engah setelah menyelesaikan aktivitas yang sangat menakjubkan—Pooh mengeluarkan kejantanan nya, lubang merah muda itu sudah berubah menjadi merah karena dimasuki dengan kasar.

"Tidur lah..."ucap Pooh, dia menarik selimut untuk menutup tubuh kedua nya.

Pavel beringsut ke dekapan sang dominan, menyandarkan kepalanya di dada bidang Pooh lalu mulai menutup mata—sedangkan Pooh membuat Pavel semakin nyaman dengan mengelus rambut nya juga memberikan beberapa kecupan di pucuk kepala Pavel.

Pooh sudah menghancurkan dinding yang tadi melindungi mereka, sekarang kamar itu di isi dengan energi iblis Pooh. Seolah mencoba untuk memperingatkan para mahluk diluar sana bahwa ada dirinya dikamar itu, jadi jangan coba coba untuk melakukan hal yang akan membuat Pooh marah.

————//———-//———-//—————//——-

Makasih udh mampir ya, jangan lupa vote + komen yang banyak supaya cerita ini lanjut. Thanks❤️

Sorry kalo ga dapet feel nya:) nulis NC emang paling susah🤝🏻

Devil's pact | PoohpavelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang