After what happened

1.3K 142 16
                                    

‼️Cerita ini hasil dari karangan penulis‼️jangan lupa vote sama komen ya, nulis beginian juga capek love, jadi butuh penyemangat🫶🏻 Jangan mampir doang dong tapi ga vote sama komen, yang bener aja. RUGI DONG🤪🫵🏻
*
*
*
Sinar matahari mulai masuk melalui celah tirai yang tersingkap, Pavel yang merasa tidurnya terganggu karena sinar matahari mencoba meraba-raba orang di sebelahnya dengan niat untuk menyuruhnya menutup tirai. Namun sayang nya Pavel tidak kunjung menemukan orang yang dia cari.

Pavel dengan perasaan malas dan masih mengantuk pun mencoba membuka mata, menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya—saat nyawanya sudah terkumpul, dia menatap keadaan kamarnya yang sudah rapi dan wangi. Tapi masalahnya dia hanya sendirian dikamar, kemana Pooh?—kemana iblis itu pergi setelah menghabiskan semalam penuh dengan nya.

"Benar-benar pria yang tidak perhatian..." keluh Pavel dengan wajah cemberut.

Pavel menatap tubuh telanjangnya yang hanya ditutup selimut, dada nya dipenuhi bercak merah yang sudah dipastikan akan memudar cukup lama.—Dia merasa ingin menangis dan juga marah saat melihat semua itu, menangis karena seluruh tubuhnya lengket terutama dibagian belakang, marah karena tidak menemukan Pooh saat dia bangun.

Namun disaat suasana hatinya buruk, tiba-tiba pintu kamar terbuka menampilkan Pooh yang membawa nampan berisi sup, minuman, dan beberapa camilan.

"Kamu bangun sejak tadi? Tanya Pooh sambil meletakkan nampan di sisi meja ranjang.

"Hmmm..."Pavel hanya membalas pertanyaan Pooh dengan bergumam—sepertinya dia sudah salah menilai pria iblis satu itu.

"Kenapa ? Aku melakukan kesalahan? Pooh kembali melempar pertanyaan saat melihat wajah Pavel seperti tidak bersahabat.

"Kenapa tidak membangunkan ku? Pavel tidak menjawab malah balik bertanya.

"Kamu tidur sangat nyenyak, jadi aku pergi ke bawah untuk meminta bibi memasak sup lalu menyuruhnya membersihkan kamar..." jawab Pooh.

"A—apa?! Bibi masuk kamar?! Balas Pavel dengan histeris.

"Iya, apa salahnya dengan itu?

"Kamu tidak melihat penampilan ku, bagaimana jika bibi berpikir yang tidak tidak..."

"Saat bibi masuk, aku menaikkan selimut hingga menutupi seluruh tubuhmu...."balas Pooh—mendengar jawaban itu Pavel bernafas dengan lega.

"Aku lega mendengarnya..."ucap Pavel.

"Apa salahnya dengan itu? Biarkan bibi berpikir sesuai dengan pikiran nya, toh memang kenyataan nya kita benar-benar melakukan nya..."balas Pooh dengan santai, dia bahkan mendudukkan dirinya disamping Pavel.

Pavel yang mendengar itu, pipinya memerah hingga ke telinga. Benar-benar tidak habis pikir bahwa iblis se kaku dan se cuek Pooh bisa se frontal itu dalam berbicara.

"Pipi mu merah, kamu malu? Tanya Pooh. Pavel langsung gelagapan dan membuang muka, tidak ingin bertatapan dengan wajah datar iblis di hadapan nya.

"Diam..."ucap Pavel.

"Baiklah-baiklah, sekarang ingin mandi atau makan?

Mendengar itu, Pavel menoleh menatap Pooh. Walaupun wajahnya masih memerah, tapi perutnya butuh di beri makan, tapi masalahnya Pavel juga tidak nyaman dengan tubuhnya saat ini—benar benar pilihan yang sulit.

"Aku ingin mandi dulu, setelahnya baru makan..." final Pavel.

"Ingin dibantu ? Tanya Pooh. Pavel diam sebentar untuk memikirkan tawaran Pooh, tapi tidak lama mengangguk sebagai jawaban.

Devil's pact | PoohpavelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang