Daniela's Smile

148 7 0
                                    

               " Lo Sagara kan? Lo keren.
                     Gue boleh temenan
                         sama lo nggak ?''
               - Daniela Agta Cakrawala
                                    .

                                    .

                                    .

                                    .
                          Happy reading

"Dipikir pikir nih gar, kenapa lo nitipin makanan pake nama cewe?" Tanya Reizan saat mereka sudah kembali naik motor.

"Ya karena orangtua gue bisa curiga, kalau nama cewe kan aman, bisa aja mereka ngira kalau itu dari fansnya bang  Asa." Jawab Sagara, Reizan yang mendengar itu geleng-geleng saja.

"Dipikir pikir lagi, fans lo dikit. Nggak kayak bang Angkasa, bahkan banyak yang bela belain belajar bahasa isyarat demi dia." Reizan nampak berpikir hingga keningnya berkerut.

"Bagus dong, Abang gue banyak yang suka." Respon Sagara sambil tersenyum.

"Tapi nggak gitu juga kali, lo nggak ngiri gitu? Lo kapten volly loh, masa peminat lo dikit cuma gegara sering di-bully? Lo aneh tau nggak!" Reizan menepuk bahu Sagara cukup keras.

"Tapi Rei, kalau dipikir-pikir gue sebenernya udah punya cewek kok." Bantah Sagara sambil tersenyum

"Bohong Lo!!" Reizan menepuk bahu Sagara lagi.

"Ga bohong! Dia sering nemenin gue ke perpustakaan, latihan volly, suka ngobatin kalau gue luka, sering banget chat gue. Dia juga manis." Senyum Sagara makin mengembang.

"Sape bro?? Minimal kenalin lah!" Reizan jadi penasaran.

"Lo kenal banget sama dia, dia kan kembang desa sekolah!" Jawab Sagara

"Emang siapa sih?" Reizan jadi kesal karena ia tak kenal siapa yang dimaksud Sagara.

"Elo. Lo cantik, baik, manis, badan lo juga lebih pendek dari gue!!" Jawab Sagara sambil terkekeh senang.

"Gue cowok!! Gue ganteng, nggak cantik!! Dan kalau dibandingin Ama cewek cewek gue lebih tinggi!! Sagara bekantan!! Gue nggak mau belok, gue masih suka cewek!!" Teriakkan - teriakkan Reizan mengalihkan atensi warga  SMA Bumantara. Pasalnya mereka sudah di area sekolah. Ujung- ujungnya bikin malu aja.
.

.

.

.

.

Setelah insiden tadi pagi, ralat, Reizan yang teriak-teriak mendeklarasikan menolak homo bersama Sagara. Kini warga Xl.B termasuk Sagara dan Reizan tengah menghadapi ulangan fisika.

"Fisika itu, ilmu yang menyenangkan ~~" Sagara bersenandung riang saat soal ulangan dibagikan.

"Diam Sagara!! Fokus ulangan!! Saya nggak mau ya liat nilai fisika kamu cuma 78!!" Tegur pak Jhonny, ia nampak kesal dengan tingkah Sagara.

Kalau diluar Sagara dibully, lain halnya dikelas, ia masih dihargai, walau sedikit. Contohnya sekarang, teman temannya terkekeh melihat tingkah laku Sagara.

"Dengerin tuh Gar!! Ketahuan sama pak Bambang berabe ntar!!" Kali ini pak Jhonny memarahi Juno yang sudah tertunduk malu.

Disisi lain, terlihat Reizan yang anteng dengan kertas ulangannya. Ia mengenakan kacamatanya, ini Reizan dalam mode serius, tidak bisa diganggu.

"Psttt...." Sagara memanggil Reizan yang duduk di pojok kiri barisan belakang.

"Apa??" Reizan malah mengeraskan suaranya, membuat pak Jhonny menoleh.

"Ada apa Reizan??" Tanya pak Jhonny. " Itu pak, Sagara manggil - manggil saya," jawabnya dengan watados.

Alis pak Jhonny bertaut, " Sagara!! Fokus!! Jangan minta contekan sama Reizan!!" Sagara tertunduk menatap soal-soal fisika itu kesal.

"Kingkong sialan!!" Batinnya memaki Reizan.

.

.

.

.

.

Di lain tempat...

Perempuan itu mundur beberapa langkah, "nggak mungkin aku ngelakuin itu," tolaknya.

Lelaki dihadapannya menyeringai,
"nggak ada yang nggak bisa sayang, tinggal lakuin aja."

Perempuan itu menggeleng kuat, "dia orang baik!! Nggak mungkin aku ngelakuin hal kayak gitu ke dia!!"

Wajah lelaki itu berubah menjadi datar, "berani lo ninggiin nada suara lo ke gue??" Tanyanya dengan nada rendah.

"Lo berani hah??!" Kali ini suaranya meninggi, kerah baju perempuan dihadapannya ia tarik.

Lelaki itu menatap tubuh perempuan di depannya yang gemetaran, "Lo mau hidup lo hancur?? Lo nggak mau kan semua rahasia lo kebongkar??" Tanyanya lagi, namun dengan suara rendah.

Bulir bening mengalir di pipi putih pucat perempuan itu, ia menggeleng ketakutan. Hal itu membuat si cowok menunjukkan eye smile nya, yang sebenarnya indah, namun jadi mengerikan.

" Lo mau ngelakuin tantangan itu kan??"
.

.

.

.

.

Happ

Sepasang tangan putih menangkap bola volly yang melambung ke luar lapangan. Sesosok gadis menangkapnya, Daniela. Pemilik gigi gingsul dan pipi tembam yang manis.

"Aduh sorry!! Lo gapapa??" Sagara terdiam di tempat, menatap manik kecoklatan yang indah milik Daniela. Mereka beradu pandang beberapa detik, saling menyelami diri satu sama lain.

"Eh?? Sorry - sorry. Lo gapapakan??" Sagara mengulangi pertanyaannya setelah menatap Daniela beberapa detik.

"Gapapa, lo Sagara, kan?? Lo keren gue boleh jadi temen lo nggak??" Senyum terpatri dari wajah manis Daniela. Sagara menganga, entah apa yang dipikirkan.

"Kenalin, gue Daniela Agta Cakrawala. Biasa dipanggil Ela sih, btw gue anak MIPA 2."ujar Daniela sambil menjabat tangan Sagara.

"Lo tau Daniela? Lo punya senyum yang cantik," balas Sagara sambil menatap Daniela dengan senyuman manisnya.






Hai guys, kita update lagi. Ayoo siapa yang nungguin kita. Makasih ya udah nungguin.  Oh iya, asa, aga dan juga adek itu panggilan kesayangan mereka.Btw, sorry ya kalau banyak typo nya. Jangan lupa vote, follow sama komen. Makasih guys

bye bye

  

Akhir Tak Bahagia ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang