Hakim Agung

88 5 5
                                    

"Sepandai-pandai tupai melompat,
Abhinaya Atma Pradika lebih hebat."

- Abhinaya Atma Pradika
.

.

.

.
Happy reading

Karena Sagara belum berani pulang, ditambah luka nya semakin banyak karena kejadian tadi, maka abhi berusaha mencari tempat untuk mengintrogasi saudaranya itu. Dan tempat yang yang dipilih abhi ternyata sangat strategis.....

"Lo serius deket kandang ayamnya mas Agus kayak gini?" Ingin rasanya Reizan protes, disaat abhi membawa mereka ke bangunan dibelakang sekolah, kandang ayam mang Agus si tukang kebun sekolah.

"Ini tempat paling aman, gue juga bilang ke ayah kalau gue kerja kelompok di perpus, jadi kalau gue keluar dari sini jalannya bisa lewat perpus." Jelas abhi tentang alasannya memilih kandang ayam mang Agus.

"Yaudah deh, terus sekarang apa?" Reizan sudah tidak sabar, padahal yang akan disidang itu Sagara dan tentunya... Daniela. Ya, Daniela, gadis itu tengah mematung dengan berbagai pertanyaan yang muncul di otak kecilnya. Apa yang akan dilakukan abhi sampai-sampai ikut menyeret dirinya? Apa abhi tau pelaku kejadian 3 bulan belakangan ini? Apa Abhi mau memarahinya? Atau abhi tau tentang hal lain?

"Woy, lo kok bengong mulu dari tadi?" Tanya abhi yang heran dengan gadis yang ia dapati sedang mengobati luka Sagara tadi.

"Eum... Gue mau bikin pengakuan boleh?" Tanya Daniela sambil menatap abhi takut-takut.

"Pengakuan apa?" Tanya abhi, sementara Sagara mendelik tak suka.

Grepp

Daniela meraih kedua telapak tangan abhi dan menggenggamnya,"Gue mau ngaku kalau sebenarnya orang yang suka ngirimin lo makanan 3 bulan belakangan ini itu gue. Tapi pas makanan terakhir yang gue kirimin ke lo ada kecoak nya itu bukan gue, pasti ada yang ngerjain gue, please, gue nggak maksud..."

Sagara dan Reizan yang mendengar itu cengo dibuat nya, sementara abhi membulatkan matanya." Jadi lo!? Lo yang jadi secret admirer gue!?" Abhi menunjuk-nunjuk wajah Daniela yang cuma bisa mengangguk.

"Anjir... Gue nggak nyangka!" Abhi berseru kaget sementara Sagara dan Reizan dibuat makin tak mengerti.

"Bentar ini ada apaan sih? Secret admirer? Lo suka Abhi atau Gara sih Dan?" Abhi kaget mendengar pertanyaan Reizan.

"Bentar deh, kayaknya semua harus dilurusin.'' ujar Sagara akhirnya, ketiga orang dihadapannya mengangguk.

-

-

-

-

Tok
Tok

"Terdakwa pertama silahkan memasuki ruang sidang..." Hakim satu-satunya dalam ruangan itu memerintahkan

"Terdakwa atas nama Daniela Agta Cakrawala, anda ditahan sementara atas tuduhan pelanggaran privasi umum. Tiap-tiap pertanyaan yang saya ajukan, dimohon saudari menjawab dengan sejujurnya," ujar hakim bernama lengkap Abhinaya Atma Pradika.

"Tunggu! Ini ngapain jadi kayak anak kecil sih?" Reizan terlihat bingung dengan semua yang dilakukan abhi.

"Lo diem bang." Setelah mengucapkan itu abhi kembali melanjutkan persidangan, sedangkan Reizan hanya menatap abhi dengan kesal.

"Oke bagaimana terdakwa Daniela?" Tanya abhi.

"Baik yang mulia," Daniela hanya mengangguk.

"Pertanyaan pertama, benarkah saudari terdakwa yang mengisi loker pendakwah dengan makanan beberapa bulan belakangan ini?" Tanya hakim.

"Benar yang mulia," jawab Daniela.

"Pertanyaan kedua, apa motif saudari terhadap pelanggaran privasi berupa mengisi makanan di area pribadi orang lain?" Skakmat, bagaimana Daniela bisa menjawab pertanyaan satu ini?

"Sa-saya punya alasan tersendiri yang mulia." Jawabannya sambil memainkan jari-jarinya di balik meja terdakwa.

"Sebutkan dengan rinci alasan saudari tersebut, kami minta saudari berkata dengan sejujurnya," Titah sang hakim, saksi satu-satunya di ruangan itu ikut tegang, padahal ia tidak berbicara sepatah katapun dari tadi.

"Sa-saya pernah menyukai pendakwa yang mulia, mangkanya saya meletakkan kotak makan siang di lokernya. Tapi hari terakhir saya dijahili teman-teman saya. Tapi yang mulia! Sejak saat itu saya tidak lagi menyukai pendakwa!" Dengan menahan rasa malu yang luar biasa besarnya, Daniela membuat pengakuan yang mengejutkan saksi dan hakim.

"Ekhem... Baik atas alasan demikian, saudari dikenai sanksi hukuman mengantarkan makan siang kepada pendakwa selama 3 bulan." Putus hakim yang tambah mengejutkan saksi, Reizan.

Tok
Tok
Tok

*

*

*

*

"Terdakwa atas nama Sagara Nabastala Pradika, anda ditahan sementara atas tuduhan ketidakjelasan hubungan dengan terdakwa pertama, saudari Daniela Agta Cakrawala. Pertanyaan saya cuma satu, apa hubungan anda dengan terdakwa pertama?" Hakim menatap sengit Sagara.

"Bentar... Gue nggak ngerti, dek lo ngapain sih dari tadi?" Sagara menggebrak meja terdakwa, membuat hakim dan saksi terkejut.

"Gue kaget bangsat!"siapa lagi kalau bukan Reizan.

"Yaa siapa suruh lo kaget.." jawab Sagara dengan tampang tidak berdosa.

"Jancok lo!'' banyak sudah dosa Reizan hari ini.

"Lo jawab aja kali mas, gue cuma nanya itu kok!" Hakim tak kalah ngegasnya.

"Gue pacaran sama dia dek! Udah kan, trus lo ngapain sih?" Sagara melipat kedua tangannya.

Abhi tersenyum miring," Baguskan, hakim agung kayak gue bisa bikin kalian ngaku, hahaha.... Sepandai-pandai tupai melompat, hakim seperti Abhinaya Atma Pradika ini lebih pandai!"

"MONYET LO!" Serentak mereka bertiga











---||---

Hai guys makasih ya udah mau baca cerita ini jangan lupa untuk vote follow sama komen. Makasih ya

Oh ya guys jangan lupa follow tik tok akala rage ya trus jangan lupa like komen dan share

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oh ya guys jangan lupa follow tik tok akala rage ya trus jangan lupa like komen dan share. Thank you

Akhir Tak Bahagia ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang