"Lo emang bego dalam
segala hal ya kong?"- Reizan Chava Galaksa
..
.
.
Setelah pemaksaan dari seorang cowok bernama Reizan, akhirnya Sagara mau dibawa berobat, walau cuma ke klinik langganan Reizan.
Kalian bayangin aja, gimana murkanya Rei pas tau kalau Sagara punya memar di bagian tubuh lain yang tak pernah ia obatin. Kalau tak mengingat Sagara tengah terluka parah, sudah pasti ia timpuk tubuh itu dengan 10 buah batu.
"Lukanya harus dirawat dek, jangan sampai kebentur ya?" Ujar dokter muda itu dengan lembut, sedangkan Sagara menatapnya terpana.
"Woi!! Lo denger nggak apa yang dibilang dokter Lea?'' Reizan mengguncang bahu Sagara yang masih sakit.
"Aw! Dokter cantik! Temen saya bikin sakitnya nambah dok! Aduduh.... Kayaknya darah luka saya ngalir lagi dok!" Sagara bertingkah 'lebay' sehingga sang dokter jadi panik dan mengecek bahu Sagara lagi. Perbuatan kekanak-kanakan Sagara dihadiahi tatapan sinis dari Reizan. Bisa-bisanya Sagara 'modus' ke dokter Lea yang memang terpaut usia cuma 6 tahun dari mereka.
"Aduduh......dok! Kayaknya saya nggak bisa pulang, ini sakit banget dok!" Modus Sagara lagi, Reizan sekarang memelototinya.
"Tapi dek.. ini sudah diluar jam praktek klinik, udah jam 11 malam...." Ujar dokter Lea, Reizan yang duduk di bangsal lain menyunggingkan senyum.
"Tapi dok..." Dengan tampang memelas Sagara yang di cap cool ini malah merengek, membuat Reizan mendelik.
"besok saya bawa kesini atau dokter saya jemput buat ngobatin Sagara. Jadi sekarang biar saya bawa pulang dok," ujar Reizan yang dihadiahi bombastis side eye nya Sagara.
"Ide bagus Rei! Kalau gitu Kamu sekarang pulang ya Sagara." Dokter Lea tersenyum manis pada Sagara, cowok itu ingin merengek lagi namun sepertinya tidak bisa.
"Okeh pren, sekarang ayo pulang ke rumah gue, taksi yang gue pesen udah nungguin." Ajak Reizan sambil menolong Sagara bangkit dari posisinya.
"Lo yakin nggak mesen taksi hantu? Ntar kalau kita dibawa ke dunia lain gimana?" Tanya Sagara dengan ekspresi takut yang dibuat-buat.
Oh man! Reizan juga tau kalau itu muslihat Sagara. Kayaknya Sagara udah kepincut sama dokter Lea. Dasar memang! Jajan saja Sagara masih minta ke orang tua, yaa walaupun kadang-kadang:) tapi malah naksir sama orang yang lebih tua dari dia! Ya kali mana mau dokter Lea sama brondong yang baru bikin KTP!
"Nggak lah! Cepetan Kita pulang! Kalau kayak gini mah Mak gue jadi heboh gar!" Sagara dengan terpaksa ikut Reizan, ia menoleh dengan tatapan sendu ke arah dokter Lea.
"Ee.... Hati-hati ya Sagara!" Dokter Lea melambaikan tangannya.
* * *
"Lo bego!" Ujar Reizan sambil menoyor jidat Sagara saat mereka sampai di rumah Reizan.
"Ya Allah Rei!! Ini anak orang kamu apain nak?! Kok gara penuh perban gini?" Panik bundanya Reizan yang sedari tadi menunggu diruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Tak Bahagia ( On Going )
أدب المراهقينSagara hanya mengharapkan satu hal, dia ingin kedua orang tuanya menyayanginya seperti Abang dan adiknya . Tapi ia sadar satu hal, kalau itu hanyalah angan-angannya saja. "Gue tau gue salah... Tapi masih ada waktu buat gue perbaikin semuanya kan...