The Truth

111 5 0
                                    

"Jangan terlalu Overthinking Rei. Gue aman kok!"
Sagara Nabastala Pradika
.

.

.

Happy reading


Esoknya Sagara langsung menemui Daniela saat jam istirahat. Ia ingin membuktikan bahwa apa yang dikatakan Reizan tentang Daniela itu tidak benar. Ia juga tak mau berlama-lama mengibarkan bendera perang dengan Reizan.

Setibanya di kantin, Sagara dapat melihat Daniela yang tengah duduk dengan 2 orang siswi yang mungkin teman-temannya. Sagara langsung menghampiri mereka. Dan saat Sagara tiba disana, tatapan teman-teman Daniela tak lepas darinya.

"El, dia siapa?" Bisik seorang gadis berambut sebahu. Daniela tersenyum penuh arti, "he's my boyfriend."

Kedua gadis dihadapan Daniela berseru kecil dan menatap Daniela tak percaya. Sementara Sagara?? Dia cuma diam di tempat.

"Ada apa, Gar?" Tanya Daniela akhirnya. Sagara menghela nafas berat," Lo ada hubungan apa sama Abian?"

Daniela terkejut bukan main, kedua tangannya yang memegang sendok dan garpu gemetar. Kepalanya menunduk, Ia tak lagi menatap manik tajam milik Sagara.

"Lo ada hubungan apa sama Abian, Dan?! Jawab! Jangan diem aja!" Sagara menatap tajam kekasihnya. Sementara kedua teman Daniela cuma terdiam memerhatikan sepasang kekasih yang tengah bertengkar dihadapan mereka.

Beruntungnya Daniela karena kondisi kantin yang sangat ramai. Hal itu membuat percakapan mereka terabaikan dari siswa-siswi di dalam sana.

Dengan tubuh yang juga sudah gemetar, Daniela menggelengkan kepalanya perlahan.

"Gue ga ada hubungan apa-apa sama Abian, Gar. Sumpah!" Kepala Daniela masih menunduk.

Sagara memiringkan kepalanya sambil tersenyum, " Lo yakin??" Tanyanya yang masih terfokus pada gadis dihadapannya.

Daniela mengangguk perlahan, " Gu-gue yakinnn!"

Brakk

"Terus kenapa Lo sama dia di taman belakang sekolah kemarin ha?! Lo cuma mau mainin Gue?" Niat Sagara mau datang dan bertanya baik-baik. Namun, entah energi dari mana, Ia malah menggebrak meja bahkan membentak Daniela.

"Gu-gue bisa jelasin Gara! Tapi ga sekarang, pulang sekolah nanti!!Please!! Lo bisa percaya Gue!!" Daniela memohon pada Sagara, matanya berair.

Melihat gadis di depannya mulai menangis, Sagara hanya bisa menghela nafas panjang. Ia kemudian meraih kedua pergelangan tangan Daniela yang masih gemetar.

"Maafin gue. Gue kelewat emosi, gapapa, gue percaya lo kok, tapi lo harus janji buat jelasin semuanya pas pulang nanti." Sagara berujar lembut sambil mengelus-elus punggung tangan Daniela.

(Awww, sweet cekaliii)

Daniela mengangguk-angguk sambil tersenyum, ia menghapus jejak-jejak air mata di pipinya lalu tersenyum.

"Gue ke tempat Rei dulu," pamit Sagara setelah menepuk-nepuk pelan pucuk kepala Daniela.

*

*

*

*

"Lo ngapain ngajak ketemuan di perpus kayak gini?? Mau nanyain PR Lo??" Reizan menyilangkan kedua lengannya di dada. Ia masih kesal dengan kata-kata yang keluar dari mulut Sagara kemarin.

Sementara sang empu yang ditanya malah tersenyum lebar. " Bebeb gue masih ngambek ternyata..."

Plak

Akhir Tak Bahagia ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang