"Selamat siang tuan." Seluruh karyawan toko menyambut kedatangan Kaivan, mereka sangat antusias melihat pria itu karena ini merupakan kunjung pertama suami dari bos mereka selama 6 bulan toko berdiri.
Kaivan hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban, ia kembali memfokuskan pandangannya pada dua orang yang berdiri bersebelahan.
"Hai...." Sapa Shyatra dengan canggung, bukankah ia harus terlihat akrab dengan Kaivan?
"Damara?" Kaivan menatap datar pria itu.
"Dia salah satu pelanggan tetap disini." Jawab Shyatra saat tahu pikiran sang suami.
"Senang bertemu denganmu, Kai." Ujar Damara dengan wajah datar.
Kaivan mengangguk pelan. "Lama tidak berjumpa."
"Aku tidak menyangka bahwa Shyatra adalah istrimu."
Kaivan hanya berdeham untuk menanggapinya.
Beberapa pelayan datang dan menghidangkan makan siang untuk ketiganya.
Shyatra menatap Kaivan dengan heran, suaminya tidak pernah datang ke tokonya namun sekarang tiba-tiba datang hanya untuk makan siang?
Damara mengamati sepasang suami istri di depannya yang terlihat—canggung?
Ia tahu mengenai hubungan romantis yang Kaivan dan Rianna jalani, ia juga tahu bahwa keluarga Kaivan tidak memberikan restu karena masa lalu Rianna, dan tentunya Damara juga tahu bahwa Kaivan menikahi wanita yang tidak pria itu cintai.
Itu sebenarnya bukan urusannya, namun masalahnya disini, wanita yang dinikahi Kaivan adalah seseorang yang sudah menarik perhatiannya selama 6 bulan ini.
Damara merasa sakit hati dan kecewa mengatahui kebenaran bahwa Shyatra sudah menikah, namun yang sekarang menjadi pertanyaan di pikirannya adalah apakah Kaivan dan Shyatra saling mencintai? Apakah Shyatra bahagia?
Terlebih jika diingat-ingat selama ia mendekati Shyatra selama ini, Kaivan tidak pernah muncul sekali pun dan Shyatra juga terlihat seperti wanita bebas.
Apa hubungan mereka baik-baik saja?
"Keluarga Uncle Harv datang, mama meminta kita untuk datang ke mansion." Ujar Kaivan pada sang istri.
Shyatra tersenyum mendengar hal itu, Yasmine akan datang dan ia merasa senang akan bertemu dengan istri Darren itu dan bayi-bayi lucunya.
"Kita akan pergi setelah ini?" Tanya Shyatra dengan senyuman lebar.
"Hmm."
"Kau tidak ada pekerjaan lagi?" Tanya Shyatra para sang suami tanpa meninggalkan senyuman manisnya.
"Tidak ada."