Annastasia Kayluna Pradipta, Papa dan Mamanya memanggil dengan nama Anna, padahal ia sendiri ingin dipanggil Luna. Sungguh ironis
Anna adalah salah satu dari banyaknya mahasiswa S1 jurusan Komunikasi di Universitas terkenal didaerah Jakarta
Sang Ayah merupakan perwira tinggi angkatan darat berpangkat Mayor Jenderal dan mempunyai hubungan saudara dengan Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju. Laki-laki yang dipanggil Papa oleh Anna itu bernama Danang Setiyadi Pradipta. Atau orang yang menyeganinya memanggil dengan Mayjend Danang. Keturunan Jawa-Sunda yang lebih fasih berbahasa Jawa
Sang Ibu merupakan mantan penyanyi yang kini banting stir menjadi pemilik butik. Perempuan yang dipanggil Mama oleh Anna itu bernama Catharina Doortje Pradipta. Orang-orang memanggilnya dengan nama Bu Rina, karena kesusahan menyebut nama Ibu Catharina. Perempuan keturunan Belanda-Jawa dan fasih dalam kedua bahasa
Sedangkan Anna---
Ia fasih berbahasa kasar. Opss! Maksudnya Jawa dan Indonesia dan sedikit mengerti beberapa kosakata bahasa Belanda akibat sang Mama
***
"Aduhh Anna!!! Tolol banget sih! Bisa-bisanya lupa set alarm. Mampus gue!" umpat Anna kepada diri sendiri saat menyadari bahwa jam sudah menujukan pukul 8 sedangkan dia ada kelas di jam 9
Anna lalu berlari kebawah sembari menenteng makalah dan totebag hitam yang biasa ia gunakan. Untungnya, dia sudah menyiapkan semua mata kuliahnya pagi ini
Di meja makan, sudah ada Papa dan Mama nya yang tengah sarapan. Mereka menatap heran putri semata wayangnya itu
"Lho! Masuk pagi kamu?" tanya Bu Rina saat mendapati anaknya nampak buru-buru
"Iya Ma. Aduhh!! Pak Pandu mana? Udah didepan kan?" tanya Anna sembari mengambil dua lembar roti untuk dimakan dimobil
"Duduk dulu to An. Kamu ini" titah Pak Danang
"Gak sempet, Pa. Anna berangkat dulu ya semuaaa!! Assalamu 'alaikum"
"Wa' alaikum salam. Hati-hati!"
"Laksanakan Jenderal"
Usai mencium tangan kedua orangtuanya, Anna lalu berlari kedepan untuk mencari Pak Pandu, salah satu ajudan Papa nya yang selalu mengantarkan dia ke kampus
"Pak Pandu! Ngebut ya, Pak" ujar Anna sembari membuka pintu belakang mobilnya dan masuk
Pak Pandu yang tengah menikmati kopinya itu, dibuat terkejut saat mendengar suara anak atasannya itu. Ia lalu segera menuju ke mobil yang akan digunakan. Tak lama, mobil itu berjalan meninggalkan rumah
Diperjalanan, Anna sibuk mengecek totebag nya, untuk melihat satu persatu tugas kuliahnya. Hingga ia menyadari, ada satu makalah berwarna biru yang tidak ada disitu
"Mampus gue!!" batin Anna merutuki dirinya sendiri
"Pak!! Berhenti Pak!! Tugas saya ketinggalan dirumah"
Secara mendadak Pak Pandu memberhentikan mobilnya dengan mendadak. Ia lalu menoleh kebelakang
"Kita puter balik ya, mbak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Temu Rasa
FanfictionPeristiwa tak disengaja membawa Anna mengenal sosok laki-laki berpangkat mayor. Perwira muda angkatan darat dengan baret merah bernama Teddy. Pertemuan pertama mereka terkesan buruk. Namun tidak sepenuhnya buruk. Karena dari itu semua, cerita ini di...