Janji Teddy

541 53 6
                                    

HALOOOOO! SAYA KEMBALI LAGI DENGAN CERITA AMBURADUL INI. SEMOGA KALIAN TETAP SUKA YA🫶🏻

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA, SUPAYA AUTHOR LEBIH SEMANGAT LAGI! PART INI SUDAH SAYA REVISI, KALO MASIH ADA TYPO YA MAAFIN

Dibawah ada author note, dibaca ya❤️‍🩹

HAPPY READING ALL🫶🏻❤️‍🩹

*****

Masih di hari yang sama, Anna dan Teddy pulang dari pantai sekitar pukul empat sore. Sebetulnya mereka ingin melihat sunset. Tapi ternyata cuaca mendadak mendung dan mereka memutuskan untuk pulang saja

Diperjalanan, Anna sibuk dengan ponselnya sedangkan Teddy tengah menyetir

Sayangnya perjalanan pulang mereka tidak selancar sewaktu berangkat tadi. Jalan yang mereka lewati tadi sangat macet. Sehingga Teddy mencari jalan alternatif

"Aku laper!" celetuk Anna memecah kesunyian diantara mereka

Mendengar Anna yang masih bersuara, Teddy sedikit terkejut "Lho! Masih melek kamu. Saya kira tidur, diem aja dari tadi"

"Aku laper! Makan yuk" ajaknya

"Mau makan apa?" tanya Teddy

Anna nampak terdiam, berusaha memikirkan apa yang ingin dia makan "Seblak, mas. Aku lama gak makan itu"

"Jangan ah! Gak sehat itu, banyak minyaknya. Yang lain aja" tolak Teddy

"Aku udah lama gak makan itu. Ayolah! Kamu pasti belum pernah nyobain, kan?" bukan Anna namanya jika pantang menyerah. Namun juga bukan Teddy namanya jika tidak kukuh dengan pendiriannya

"Nggak, yang lain"

Reaksi Teddy yang tidak sesuai dengan harapannya, membuat Anna memandang sinis laki-laki itu dan memilih memalingkan badannya kearah pintu mobil

"Yang lain, An. Kamu mau apa?" tanya Teddy mengulang kalimat sebelumnya. Teddy belum menyadari bahwa Anna memalingkan badan, karena ia fokus menyetir

"Gausah makan, pulang aja!" jawab Anna ketus

Mendengar nada bicara Anna yang berubah, Teddy menoleh kearah Anna. Anna yang memalingkan badan kearah pintu mobil, membuat Teddy berusaha memegang lengan Anna namun dengan cepat perempuan itu menepisnya "Gausah megang-megang!"

Teddy menghela nafasnya. Mungkin ini yang dinamakan 'Perempuan tidak bercerita, tapi prengat-prengut'. Teddy menggaruk tengkuknya yang tak gatal, mau tak mau dia harus menuruti kemauan Anna agar perempuan itu tidak marah lagi

"Yaudah, kita makan seblak ya"

Mendengar kalimat itu, Anna langsung menoleh kearah Teddy "Beneran?"

"Kapan sih saya bercanda sama kamu? Malah kamu yang bercandain saya terus"

Anna mengernyit, meragukan Teddy "Kamu ikhlas gak, sih?"

"Ikhlas, sayang" jawab Teddy pelan tapi cukup mempora-porandakan pertahanan Anna. Perempuan itu langsung memutar badan kearah depan lagi

"Yaudah"

Melihat Anna yang kembali ceria, Teddy menghela nafasnya lega. Teddy lalu melajukan mobilnya menuju tempat seblak keinginan Anna

*****

Sesampainya disana, Anna segera turun meninggalkan Teddy yang masih berkutat didalam mobil

Anna langsung berlari menyambar penjual yang nampaknya sudah akrab dengan dirinya

"Halo, teh!" sapa Anna

Ruang Temu RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang