Orang itu....

892 84 3
                                    

Minggu yang sedang hujan, Anna tengah berguling dikasur sembari mengerjakan beberapa tugas kampusnya, sesekali memegangi kepalanya yang terasa hendak pecah

"Aduhhh!! Kayanya gue salah ambil jurusan deh!" ujar Anna meratapi nasibnya sembari masih berkutat dengan laptopnya

Hingga sebuah ketukan pintu, membuyarkan lamunannya. Anna lantas menoleh kepintu kamarnya

Dengan bermalas-malasan, ia beranjak dan berjalan untuk membukakan pintu. Saat pintu terbuka, ia mendapati Bu Rina sedang berdiri dengan keadaan rapi. Anna menatap Mamanya dari atas sampai bawah

"Widihhh!! Mau kondangan bu haji"

"Ya Allah anak ini!! Kamu kok belum siap-siap sih?"

Anna mengernyit bingung "Eh what happend kunaon teh? Ada apa?"

Bu Rina menghela nafasnya "Mama kan udah bilang hari ini ada acara dirumah pakde kamu. Kok ya belum siap-siap. Mana masih pakai piyama lagi"

Anna terdiam sesaat lalu terkesiap saat ia teringat ucapan Mamanya semalam "Omeigattt!! I'm so sorry Madam Catharina. Anakmu ini lupa"

Bu Rina nampak menoleh kedalam kamar anak perempuannya yang nampak berantakan. Makalah tugas berserakan dimana-dimana "Ya Allah kamar anak perempuan seberantakan ini ckckck"

Anna terkekeh sembari menggaruk tengkuknya "Maklum perempuan jadi-jadian"

Bu Rina tertawa "Yasudah, mandi dulu. Nanti Mama bantuin catok rambutmu"

Anna mengangguk kemudian kembali menutup pintu kamarnya. Sembari membereskan beberapa makalah tugasnya, ia terdiam berpikir "Mau ada acara dirumah pakde?"

****

Anna berlari dari tangga lantai atas menuju kebawah, lalu meletakkan sepatu yang hendak ia gunakan dilantai dan menatap sekeliling. Nampak kosong dan sunyi. Anna lalu menoleh kearah Mama nya yang nampak berjalan santai dari pintu kamar

"Papa udah duluan?" tanya Anna sembari memakai high heels yang hendak ia gunakan

"Udah sayang. Mama disuruh nungguin kamu"

Anna termanggut-manggut. Usai memakai sepatunya, ia kemudian berdiri. Anna lalu menoleh kearah kaca yang memang dipasang oleh Mamanya disitu. Anna berdecak kagum "Cantik banget sih gue"

"Cantik doang, pacar gak punya" bisik Mama nya kemudian berjalan mendahului Anna yang nampak mematung itu sebelum akhirnya tersadar dan segera berlari

"Mama tungguin!"

Saat sudah didepan rumahnya, Anna terkejut ternyata rumah pakde nya sudah banyak mobil yang terparkir disitu

Rumah pakdenya memang berhadap-hadapan langsung dengan rumahnya

"Ada acara apasih Ma? Kok rame banget. Jangan-jangan tamu negara lagi. Tapi aku juga warna negara sih"

Bu Rina terkekeh "Gak kok sayang. Ini acara keluarga saja. Gak ada hubungannya sama negara"

"Kok rame banget?"

"Orang rumah Hambalang pada kesini"

Anna termanggut-manggut kemudian mengikuti langkah Mamanya yang sudah lebih dulu

Sesampainya dirumah pakdenya, Anna langsung disambut oleh beberapa orang-orang yang memang ia kenal salah satunya Rajif, sekertaris pribadi pakdenya. Sedangkan Bu Rina langsung menemui Pak Danang yang tengah berbincang dengan keluarga lainnya

"Kesini juga An"

Anna terkekeh "Iya dong jelas! Aku juga warga negara kok bang. Muehehehe"

Rajif terkekeh "Mau langsung makan apa mau ketemu Bapak dulu?"

Ruang Temu RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang