Episode 7 "Seven Sang Pengembara"

147 18 4
                                    

*Di siang hari di perkotaan yang ramai*

Terdapat banyak mobil yang sedang melintas. Diatas gedung, terdapat seseorang yang sedang memperhatikan jalan raya. Orang tersebut adalah Dan Moboroshi, pejuang cahaya yang biasa dikenal sebagai Ultraseven.

"Ternyata bumi di dimensi ini sangat mirip dengan bumi yang pernah kutinggali ya." Kata Dan sambil memperhatikan sekitar.

"Ku dengar monster itu jatuh ke bumi 2 bulan yang lalu. Tapi kota disini terlihat baik-baik saja. Apa saudaraku (Ultraman) berhasil menghentikannya?" Kata Dan.

Jauh dari tempat Dan Moboroshi berdiri, terdapat seorang berjubah hitam yang sedang memperhatikannya dari kejauhan.

"Ultraseven ya? Hmph, sepertinya dia bakalan jadi penganggu yang merepotkan." Kata orang berjubah hitam.

"Hm? Siapa dia?" Pikir Dan.

Orang berjubah hitam itu menghilang.

*Kemudian di sekolah*

"Baiklah, anak-anak. Sebentar lagi kita akan mulai ulangan Matematika, waktu ulangannya adalah 2 jam. Jadi tolong pergunakan waktu kalian sebaik-baiknya untuk menjawab semua soal, jangan ada yang kosong." Kata ibu Lisa.

"Nah, ini dia yang aku tunggu. Matematika adalah mata pelajaran favoritku, jadi aku sudah mempersiapkan banyak hal untuk hari ini." Pikir Luna.

Waktu menunjukkan pukul 10.

"Ulangan Matematika, dimulai sekarang!" Kata ibu Lisa.

Murid-murid langsung membuka lembaran soal nya dan mulai mengerjakan soal. Berbeda dengan teman yang lain dimana mereka langsung mengerjakan soal nomor 1, Luna membuka-buka lembaran soal yang lain untuk melihat seberapa sulit soal yang akan ia kerjakan.

"Hm.. Hampir semua soal nya sih sudah aku pelajari semua. Jadi seharusnya aku bisa mengerjakannya." Pikir Luna.

"Semoga ulanganmu lancar ya, Luna." Kata Garuda.

"Terima kasih." Jawab Luna dalam hati.

Luna mulai mengerjakan soal-soal itu satu per satu. Luna tampak tidak ada masalah dalam menjawab soal ulangan yang diberikan. 30 menit berlalu, Luna hampir selesai menjawab semua soal itu.

"Yess. Aku sudah selesai menjawab semua soal." Pikir Luna.

Luna melihat kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 10.30, yang berarti Luna masih memiliki waktu satu setengah jam untuk mengecek kembali lembar jawabannya.

"Hm? Ternyata aku mengerjakan semua soal hanya dalam waktu 30 menit? Aku masih punya banyak waktu, aku coba cek ulang jawabanku lagi deh." Pikir Luna.

Luna mencoba untuk mengecek kembali semua jawabannya sampai tiga kali. Tetapi baru 20 menit waktu berlalu.

"Kenapa waktu berlalu sangat lama ya? Aku sudah cek semua lho." Pikir Luna.

"Haha, sepertinya itu karena kamu mengerjakannya terlalu cepat. Lihatlah teman-temanmu, mereka semua masih serius mengerjakan soal nya." Kata Garuda.

"Ya.. Mau bagaimana ya? Semua soal yang aku kerjakan sudah pernah ku pelajari sebelumnya. Jadi wajar saja kalau aku cepat selesai." Kata Luna dalam hati.

"Hehe, benar juga ya." Kata Garuda.

"Oh ya, Garuda. Apa kamu masih ingat momen dimana kita pertama kali bertemu?" Tanya Luna dalam hati.

"Tentu saja. Itu adalah momen yang sangat berharga buatku. Karena aku sudah menderita oleh kebencian selama 15 tahun lebih." Jawab Garuda.

"15 tahun? Selama itu? Aku tidak menyangka kalau kamu jauh lebih menderita daripada aku. Jadi.. kenapa kamu tenggelam dalam kebencian?" Tanya Luna dalam hati.

Ultraman GarudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang