Dua minggu setelah pertarungan dengan Ultraman Mbah, Luna menjalani harinya seperti biasa. Tidak ada monster, tidak ada bencana, semua damai dan tentram. Hari Sabtu adalah hari libur sekolah, sehingga Luna memutuskan untuk pergi mendaki gunung.
*Dirumah*
Luna sedang membereskan barang bawaannya.
"Hoi, hoi.. apa barang-barangmu tidak terlalu banyak?" Tanya Garuda.
"Tidak dong. Seorang pendaki perlu membawa peralatan yang sangat lengkap, supaya kita tidak dalam bahaya nantinya." Jawab Luna.
Luna menggendong tas nya dan...
"Uggghhh!" Kata Luna.
Ternyata tas yang Luna bawa terlalu berat.
"Ugh.. kan.. aku sudah bilang.. barangmu terlalu banyak, Luna.. berat nih!" Kata Garuda.
"Ini.. masih.. belum seberapa.." Kata Luna sambil berusaha berjalan dengan membawa tasnya yang berat.
Luna tidak kuat membawanya dan memutuskan untuk mengurangi barang bawaannya. Kemudian Luna berangkat menuju halte bus. Lalu naik ke bus dan memilih tempat duduk yang dekat dengan jendela.
"Wah.. ternyata duduk di dekat jendela, sangat enak ya, bisa melihat pemandangan yang sangat indah." Kata Garuda.
"Apa kau tahu Garuda? Waktu itu, saat aku dan teman satu sekolah pergi ke bukit dengan bus, aku juga duduk di dekat jendela seperti ini. Dan.. merasa kesepian saat kau tidak ada." Kata Luna dalam hati.
"Begitu ya. Maaf, Luna. Aku tiba-tiba meninggalkanmu seperti itu." Kata Garuda.
"Tidak apa. Yang penting kau sudah kembali sekarang." Kata Luna dalam hati.
"Waktu kemarin kita dikalahkan oleh paman Ultraman itu.. jujur, aku juga takut kehilanganmu, jadi aku memutuskan untuk menggunakan sisa tenagaku untuk melindungimu. Yah.. walaupun kau juga terluka parah sama sepertiku sih." Kata Garuda.
"Tapi, sesaat sebelum kau menghilang, kalau tidak salah aku mendengar kau berkata menyerahkan sisanya padaku. Jadi, apa maksudmu sebenarnya?" Tanya Luna dalam hati.
"Aku tahu kalau paman Ultraman itu ingin menghancurkanku, dan satu-satunya orang yang dapat berbicara padanya hanyalah kamu. Jadi aku menyerahkan semuanya padamu, selama aku tidak ada." Jawab Garuda.
"Hei, Garuda. Aku sudah mendengar kisahmu menjadi Darkness Garuda dari Musashi dan juga paman Shin itu.." Kata Luna.
"Ya, aku tahu. Dan semua yang mereka katakan itu benar. Maaf akan tragedi yang menimpa orangtuamu, Luna. Aku tidak tahu apa yang bisa aku lakukan, tetapi aku akan menebusnya dengan melindungimu." Kata Garuda.
"Kau.. tahu?" Tanya Luna dengan bingung.
"Kita ini kan satu, kau ingat? Jadi pikiran dan perasaanmu juga masuk ke dalam diriku. Jadi aku tahu kalau kamu mungkin masih sulit untuk menerimaku juga." Kata Garuda.
"Hah.. Tidak apa, Garuda. Semenjak aku dapat ke masa lalu dan bertemu dengan ibuku, aku sudah memutuskan untuk menerimamu dan memaafkanku. Jadi berjanjilah satu hal, kalau kau tidak akan meninggalkanku, tanpamu aku tidak bisa melawan monster-monster yang mengamuk." Kata Luna.
"Ya. Tenang saja. Aku pasti akan melindungimu dengan nyawaku. Itu juga termasuk penebusan dosaku akan tragedi 10 tahun yang lalu." Kata Garuda.
"Oke. Aku percaya padamu." Kata Luna.
Luna dan Garuda terus mengobrol bersama sampai ke tempat tujuan. Tetapi siapa yang akan tahu apa yang sedang terjadi di luar angkasa.
*suatu dimensi di Space Pendragon*
KAMU SEDANG MEMBACA
Ultraman Garuda
FantasyUltraman Garuda adalah sebuah cerita Fanmade yang berasal dari cerita Ultraman buatan Tsuburaya Production. Cerita Ultraman Garuda ini diambil dari timeline saat Ultraman Belial (early style) diambil oleh Tartarus (The absolutian) sehingga hal ini d...