Satu : ikan

525 58 41
                                    

[03:30]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[03:30]

"SIAPA YANG NINGGALIN KOMPOR NYALA HAH!?" Seonghwa panik, ngeliat kompor rumah yang masih nyala menggoreng ayam yang sudah terbilang berubah menjadi ireng itu masih menyala tanpa pengawasan.

"GUE HYUNG MAAP TADI TAK TINGGAL BOKER DULU." Wooyoung berlari terbirit-birit sembari membetulkan sarung yang sedang ia pakai.

Seonghwa berdecak kesal, ia buru-buru mematikan kompor dan mengangkat ayam yang digoreng tadi.

"Wah ireng banget sobat." -yunho

"Ogah gue sahur ayam seireng ini." -yeosang

"Huuuu uyong hyung tanggung jawab." -jongho

"Lain kali kalo mau ditinggal ya kecilin dulu apinya." Ucap Seonghwa mengingatkan Wooyoung. Sementara yang sedang diingatin cuma nunduk bersalah.

"Iya maaf hyung, tadi gue kira cuma tinggal bentar doang ga bakalan seireng ini, lagian tadi pas mau gue tinggalin masih belum matang amat." Balas Wooyoung dengan nada menyesal.

Seonghwa menghela napas. "Yodah buru sahur, ntar keburu azan."

Mereka semua berkumpul di meja makan untuk sahur bersama, semua kecuali Hongjoong.

"Lah, si bapake kemana?" Tanya Mingi heran dengan mulut yang penuh dengan makanan.

"Tadi dia bilang perutnya sembelit jadi ngga puasa dulu hari ini." Seonghwa membalas.

"Sembelit? Tumben-tumbenan, habis makan apa?" Kali ini San yang penasaran.

Seonghwa menjawab disela acara mengunyahnya. "Bukannya abis makan apa, tapi tuh orang emang jarang makan sayur makanya sembelit."

San hanya mengangguk paham.

"Tuh San makanya rajin-rajin makan sayur." Yunho berkomentar. San menatap Yunho sinis.

"Pa maksud? Gue suka makan sayur kok." -san

"Sayur bentuk yupi maksud lu?" -yeosang

Mendengar itu membuat Wooyoung dan Jongho hampir tersedak makanannya sendiri. Seonghwa sebenarnya ngakak dengarnya, cuma dia tahan supaya tidak menyakiti perasaan adiknya itu.

[09:40]

San dan Wooyoung terbaring tak berdaya di sofa ruang tengah dengan posisi saling bersandaran. Seonghwa sibuk jemur baju dan bersih-bersih rumah, Yeosang lagi mabar sama Mingi dan Yunho, sementara Jongho yang gatau mau ngapain akhirnya jenguk Hongjoong yang juga terbaring tak berdaya di kamarnya.

Jongho mengetuk pintu, lalu dibukanya perlahan. "Assalamualaikum hyung."

MasyaAllah Jongho...

Hongjoong mengangkat sedikit kepalanya. "Eh Ho, kenapa?"

Jongho membuka lebar pintu kamar abang tertuanya itu, masuk-masuk langsung disambut oleh wangi semerbak minyak kayu putih yang hampir membuat Jongho mabuk.

𝘼𝙏𝙀𝙀𝙕 𝙞𝙣 𝙍𝘼𝙈𝘼𝘿𝙃𝘼𝙉 [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang