Duapuluh lima : ribut pt. 2

130 25 0
                                    

[23:00, 4 April]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[23:00, 4 April]

99z dan Jongho lagi main petak umpet di mesjid komplek, mumpung mereka sudah diajak tadarusan sama Hongjoong sebelumnya, dan mumpung mesjid lagi sepi juga, akhirnya mereka memutuskan untuk bermain dulu sebentar sebelum tidur.

Sementara Seonghwa dan Hongjoong lagi ngemil cemilan yang mereka bawa dari rumah. Mereka berdua cuma nontonin adek-adeknya main petak umpet, kadang Hongjoong iseng cepuin salah satu adeknya yang bertugas buat nyari yang lainnya yang sedang bersembunyi. Setelah itu barulah ia diamuk habis-habisan oleh adek-adeknya.

Seru aja gitu cepuin dimana mereka sembunyi.

Sudah hampir setengah jam mereka bermain, Seonghwa mulai memanggil mereka dan meyuruh mereka tidur.

"Bentar hyung, Yunho belum ketemu nih, tuh anak sembunyi dimana dah?" Ucap Yeosang sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Yaudah cari dulu sana, kalo udah kumpul sini ya, tidur." Perintah Seonghwa kepada mereka berlima.

"Siap hyung! Yuk cari Yunho." -san

"Biarin aja ga sih?" -mingi

"Kurang ajar lu." -yeosang

"Kalo ga salah tadi gue liat dia ke arah wc." -wooyoung

"Yang benar lu hyung? Bukan hantu kan yang lu liat?" -jongho

"Ya ngga lah, hantu mana yang mau gentayangan pake sarung? Malah ga leluasa mereka mondar-mandirnya." -wooyoung

"Masih bulan puasa plis, ga ada hantu-hantuan." -yeosang

"Lu takut ya Sang?" Tanya Mingi dengan sedikit menggoda Yeosang.

"S-siapa bilang gue takut!?"

"Tuh buktinya lu ngeremas tangan San sampai merah." Mingi menunjuk. Yeosang menggenggam tangan San terlalu kuat sampai-sampai San harus menahan rasa sakitnya.

Yeosang pun melepaskan genggamannya. "M-maap San."

"I-iya gapapa Sang." San mengibas-ngibaskan tangannya yang memerah itu, ia juga bernapas lega.

Lama mereka mondar-mandir di dalam mesjid mencari dimana Yunho bersembunyi, tak lama kemudian Wooyoung mendengar sebuah ketukan pintu berkali-kali dari arah wc.

"Kalian denger ga?"

"Eh iya, dari wc kan?"

Mereka pun memasuki wc pria dan suara ketukan tersebut semakin terdengar dengan jelas, bahkan diikuti oleh suara teriakan. Mereka mengenali suara itu.

"YUN!??? LU DIMANA???!!!??" -mingi

"GUE TERKUNCI DI DALAM WC UJUNG TOLONGIN!!" -yunho

"KOK LU BISA TERKUNCI DI DALAM WC!?" -san

"MANA GUE TAU, TOLONGIN DONG." -yunho

Jongho mencoba untuk mendobrak pintu wc tersebut dan akhirnya terbuka juga. Terlihat Yunho yang sudah berkeringat dingin, panik dia tuh.

"Gimana kromboloninya?" -wooyoung

"Kronologi!" -yeosang

"Hehehe." -wooyoung

"Tadi pas kita lagi main, perut gue tiba-tiba mules, yaudah gue langsung ke wc karna udah ga tahan lagi. Pas mau buka pintu, panik karna tiba-tiba ga mau dibuka gitu." Jelas Yunho sambil mengatur napasnya.

"Utututu kasiannya bestie gue." Mingi mendekati Yunho lalu menariknya ke pelukannya. "Cup cup cup."

"Gi lepasin plis, panas." -yunho

"Oiya maap." -mingi

Mereka berenam pun kembali masuk ke dalam mesjid bersiap-siap untuk tidur. Terlihat Seonghwa dan Hongjoong yang sudah tepar duluan, Hongjoong sampai menutupi wajahnya dengan menggunakan kopiahnya.

Buset, ga pengap apa pak?

Setelah bermain cukup lama, akhirnya mereka tidur bersama-sama dan bangun saat sahur nanti.

[03:40]

Seonghwa membangunkan adek-adeknya itu satu persatu.

"Bangun, sahur."

Perlahan, satu persatu dari mereka terbangun dan mencoba untuk mengumpulkan nyawa mereka. Jadi tadi Seonghwa pulang dulu ke rumah buat ambil makanan buat mereka sahur di mesjid.

Setelah selesai sahur, mereka disuruh Hongjoong untuk cuci muka sekalian ambil wudhu.

Wooyoung sudah selesai ambil wudhu, saat ia hendak memasuki mesjid kembali, ia kelepasan dan akhirnya kentut. Ia terdiam sejenak, lalu berbalik badan dan kembali ke tempat wudhu.

Yunho yang baru saja selesai berwudhu itu kaget melihat Wooyoung yang kembali lagi.

"Kenapa lu?"

"Kentut."

Yunho menahan tawanya dan memberikan anggukan kepada Wooyoung.

[15:00]

"UNO!!" Setelah meletakkan kartunya, Hongjoong berjoget ria.

"Jangan senang dulu hyung, bisa jadi ntar malah nambah lagi kartunya." Ucap Mingi sambil menarik ujung baju Hongjoong.

Setelah bermain UNO, mereka beralih ke permainan ular tangga.

"APA APAAN SANG DADU LU NUNJUKKIN ANGKA LIMA KENAPA LU MAJU ENAM!?" -mingi

"NDA ADA, ENAM KOK, LU LIAT DADUNYA." -yeosang

"LIMA." -mingi

"DEMI ALLAH PAKAI KEDUA MATA LU UNTUK MELIHAT HAL YANG BENAR!" -yeosang

Yang lainnya melanjutkan permainan mereka dan meninggalkan Mingi dan Yeosang yang masih berdebat.

Hongjoong melemparkan dadunya. "Tiga." Ia menjalankan miniaturnya dan ternyata terhenti di mulut ular.

"TIDAAAKKK!!" Hongjoong berteriak. "Gue udah berjalan sejauh ini malah turun jauh banget." Ia pura-pura nangis.

"Makanya hyung, sebelum lempar dadunya baca bismillah dulu." Jongho melempar dadunya. "Alhamdulillah enam." Jongho menjalankan miniaturnya dan ternyata sama saja seperti Hongjoong, tapi kali ini ularnya panjang sampai mendekati kotak start.

Jongho pundung.

"Sama aja kita mah." Ucap Hongjoong sambil menepuk-nepuk bahu Jongho.

Wooyoung yang terbelakang ternyata yang paling pertama melewati garis finish. Ia berdiri dan berjoget ria.

"Yong demi Allah pantat lu pengen banget gue tepok." -san

"Jangan dong, ntar kentut gue keluar." -wooyoung

"Giliran lu hwa." Hongjoong memberikan sebuah dadu kepada Seonghwa. Ia pun mengocok dadu tersebut lalu dilemparnya.

"Enam." Ia menjalankan miniaturnya, dan ternyata Seonghwa adalah orang kedua yang menang.

"OH YEAAHHH!!" Seonghwa seketika berdiri dan bergabung dengan Wooyoung dan mereka pun berjoget ria bersama.

Mereka bermain sampai tidak sadar bahwa waktu sudah menunjukkan pukul setengah lima dan mereka belum menyiapkan makanan untuk berbuka sama sekali.

Pilihan terakhir mereka yaitu delivery.

🕌

𝘼𝙏𝙀𝙀𝙕 𝙞𝙣 𝙍𝘼𝙈𝘼𝘿𝙃𝘼𝙉 [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang