3. Pertemuan

82 2 0
                                    

Phusss .... anak panah dilepaskan dan melesat dengan cepat kearah Ashoka

Seseorang itu tersenyum tetapi tidak membutuhkan waktu lama, senyuman nya pudar. Ashoka berhasil menangkap anak panah itu sebelum menyentuh tubuhnya dan Ahankara yang berada disamping Ashoka menjadi sangat terkejut.

"Pangeran mahkota Magadha ..."ucap Ahankara terkejut

"Siapa yang sudah mengirim anak panah ini,, KELUAR ..."ucap Ashoka tegas dan sedikit berteriak

Ahankara sedikit berlonjak terkejut saat mendengar suara tegas Ashoka, tidak lama seseorang itu yang berada tidak jauh dari Ashoka dan Ahankara akhirnya keluar dari persembunyian nya dengan membawa busur serta anak panah dan orang itu menundukan pandangan nya.

"Mohon maafkan hamba, pangeran mahkota Magadha,, hamba tidak sengaja melepaskan anak panah itu,, tadi hamba tiba tiba merasa pusing, hingga hamba tidak mengetahui anak panahnya melesat dan hampir saja melukai pangeran mahkota Magadha,, maafkan hamba,, ampuni hamba,, ampuni hamba pangeran mahkota ..."ucap pengawal pribadi lalu bersujud didepan kaki Ashoka

"Pangeran mahkota Magadha dia adalah pengawal pribadi ku,, tadi aku menyuruhnya untuk terus berlatih memanah,, mungkin karena itu dia merasa kelelahan,, maafkan aku, karena Dia kau hampir saja terluka pangeran mahkota Magadha ...

"Dan Kau,, Cepat bangunlah,, kau harus mendapatkan hukuman,, atas kelalaian darimu, pangeran mahkota Magadha bisa terluka,, aku akan mengatakan kepada kakek Yang mulia maharaja,, agar kau mendapatkan hukum yang sangat berat,, prajur ..."ucap Ahankara terpotong

"Putri Ahankara sudah cukup,, kau jangan membuat keributan dimalam hari,, aku tidak apa apa, aku juga tidak terluka,, sudah, kau tidak perluh memperbesar masalah ini hingga diketahui oleh Yang mulia maharaja ...

"Dan untuk kau,, aku mengampuni mu,, tetapi kesalahan sebesar ini jangan sampai terulang kembali,, ini bukan hanya tentang salah sasaran tetapi ini tentang nyawa seseorang,, jika kau tidak bisa menggunakan anak panah, kau jangan melakukan nya,, jika tidak, kau akan mendapatkan masalah besar ..."ucap Ashoka 

"Baik,, baik,, ampuni hamba pangeran mahkota Magadha,, ampuni hamba ..."ucap pengawal pribadi bersujud didepan kaki Ashoka

"Ada apa pangeran mahkota ..."tanya Banu yang tiba tiba datang dan berdiri disamping Ashoka

Ashoka tidak menjawab ucapan Banu, ia lalu meremas anak panah itu hingga hancur dan membuangnya tepat dihadapan pengawal pribadi Ahankara, lalu Ashoka berlalu pergi meninggalkan Ahankara, Banu dan pengawal pribadi itu tanpa berkata kata lagi.

Ahankara lalu menarik tangan pengawal pribadi nya hingga berdiri tepat dihadapan nya dan dengan cepat Ahankara menampar keras pengawal pribadi nya dihadapan Banu.

Menunjuk wajah pengawal pribadi "Jika saja pangeran mahkota Magadha tidak melarangku,, maka kau akan mendapatkan hukum sangat berat dari kakek dan juga dari aku,, atas kesalahan mu nyawa pangeran mahkota Magadha bisa dalam bahaya,, aku tidak pernah membayangkan jika kau bisa berbuat kesalahan sebesar ini ..."ucap Ahankara

Ahankara pergi meninggalkan pengawal pribadi nya yang hanya diam menundukan pandangan nya, Banu lalu mengikuti Ahankara untuk masuk kedalam istana.

"Pangeran mahkota Magadha,, tunggu ..."ucap Ahankara

Berbalik badan "Ada apa putri Ahankara ..."tanya Ashoka

"Maafkan aku atas kesalahan pengawal pribadi ku,, sungguh aku menyesal dan merasa bersalah kepada mu,, jika kau ingin menghukumnya,, katakan saja kepadaku pangeran mahkota Magadha,, aku akan menghukumnya dengan sangat berat ..."ucap Ahankara

"Sudahlah, lupakan saja masalah ini putri Ahankara,, ini hanya sebuah kecelakaan kecil,, tidak perluh diperbesar kembali,, sekarang sudah malam,, aku harus kembali keruangan kamar ku,, selamat malam ..."ucap Ashoka berlalu pergi

ASHOKA - BindusaraDharmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang