ASHOKA - BindusaraDharma

23. Amarahnya

"Apa yang ingin kau katakan kepadaku putri Ahankara ..."tanya Ashoka

"Sebuah kebenaran yang hanya aku, yang mengetahui nya pangeran mahkota Ashoka,, dan ini melibatkan pengawal pribadi ku yang bernama Siamak ..."ucap Ahankara

Mengerutkan kening nya "Siamak,, pengawal pribadi yang dulu hampir saja membunuh ku saat aku berada diistana Matsya ..."ucap Ashoka

"Iya pangeran mahkota Ashoka,, dan kebenaran nya adalah saat itu Siamak melakukan nya dengan sengaja untuk melukai mu, pangeran mahkota Ashoka ..."ucap Ahankara

Terkekeh kecil "Aku telah mengetahui nya,, lalu apa yang ingin kau katakan kepadaku,, apa ada sebuah kebenaran lagi yang kau tutupi dan kau sembunyikan dari perbuatan pengawal pribadimu itu,, apa kau akan berpura pura marah kepadanya dihadapan ku seperti sebelumnya ..."ucap Ashoka terkekeh dengan tatapan yang sangat tajam

"Saat itu aku benar benar tidak mengetahui niat buruk dari Siamak, pangeran mahkota Ashoka,, sungguh aku tidak berbohong,, aku akan mengatakan semuanya kepadamu,, tetapi aku mohon kau jangan marah kepadaku, kau jangan salah sangkah kepadaku pangeran mahkota Ashoka,, karena aku disini juga seseorang yang telah disandar dan aku menjadi korban dari nya ..."ucap Ahankara

"Disandar,, korban,, apa maksudnya ..."tanya Ashoka

"Siamak,, dulu dia adalah pengawal pribadi kakak ku Tunisha,, hingga tiba dimana kakak ku jatuh hati kepadanya dan memutuskan untuk meninggalkan keluarga istana hanya untuk Siamak,, setelah kepergian kakak ku,, keluarga ku satu persatu tewas,, dimulai dari ibu, adik perempuan dan adik laki laki ku,, disaat itu aku baru mengetahui jika Siamak yang telah memberikan racun kepada keluargaku, seperti apa yang dia lakukan kepada ratu pertama Dharma,, dia adalah ular yang sangat berbisa pangeran mahkota Ashoka ...

"Setelah itu dia mengancamku dan memaksaku untuk menjadikan nya pengawal pribadi ku,, setelah mengatakan jika kakakku, Tunisha akan mengikuti jejak ibu dan adik adik ku yang telah tewas jika aku tidak mengikuti perintah dari nya,, disaat itulah dia menjadi pengawal pribadi ku yang kejam dan aku selalu menjadi pion untuk nya ...

"Siamak memaksa ku untuk mencari tau kelemahan keluarga Raj dengan menjadikan kakak ku sebagai tawanan nya untuk membuatku melakukan apapun yang dia minta,, aku terpaksa mengikuti perintah nya,, dan Siamak ingin menggulingkan kakek dan menghabisi seluruh keluarga Raj,, dia ingin mengambil alih kerajaan Matsya dengan pemberontakan yang dia dan pasukan nya lakukan,, hingga membuat ayah dan beberapa paman ku tewas dalam perang,, disaat itu kau dan pasukan Magadha datang ke kerajaan Matsya dan membantu kami semua untuk kembali memenangkan perang itu ..."ucap Ahankara dengan air mata yang mengalir dikedua pipinya

"Jadi penghianat diistana Matsya adalah kau dan Siamak ..."ucap Ashoka

"Aku terpaksa mengatakan kepada Siamak tentang strategi apa yang akan dilakukan dalam perang dan itu membuat pasukan Matsya menjadi kalah,, tetapi untuk perang yang terakhir aku tidak mengatakan apapun kepadanya tentang strategi yang sudah kau rencanakan pangeran mahkota Ashoka,, hingga kau bisa menghabisi seluruh pasukan pemberontak dan memenangkan pertempuran itu ..."ucap Ahankara

"Waohh,, kejutan,, aku benar benar sangat terkejut putri Ahankara,, jika gadis secantik dirimu,, yang terlihat sangat anggun dan lemah lembut bisa menjadi penghianat didalam keluargamu sendiri,, (menatap tajam Ahankara),, lalu apa yang kau lakukan diistana Magadha,, apa kau ingin menghancurkan keluarga Maurya,, sama seperti kau menghancurkan keluargamu Sendiri ..."tanya Ashoka emosianal

"Tidak pangeran mahkota,, aku tidak memiliki niat buruk kepada keluarga Maurya,, Siamak,, Siamak lah yang sudah memaksa ku untuk datang ke Magadha dengan mengatakan jika aku sangat ingin menikah dengan mu pangeran mahkota Ashoka,, hingga akhirnya aku dan Siamak berada di Magadha atas perintah Siamak yang memaksaku untuk tetap tinggal di istana Magadha dengan berpura pura belajar dan berlatih untuk menjadi kstaria wanita di kerajaan Magadha ..."ucap Ahankara