12. Sebuah Kebenaran

62 5 7
                                    

Sedangkan Ashoka kembali menutup pintu keluar ruangan rahasia itu dengan cara memutar kembali pedang yang berada dipatung besar didalam ruangan, Kaurwaki hanya menunggu Ashoka dengan sangat cemas diluar ruangan. pintu itu mulai tertutup tetapi sebelum pintu itu berhasil tertutup dengan sempurna Ashoka telah berhasil keluar dari sana. Kaurwaki akhirnya bisa bernafas dengan lega saat melihat Ashoka kini tengah berjalan kearahnya.

"Apa kau bisa berjalan ..."tanya Ashoka

"Iya, aku bisa berjalan ..."jawab Kaurwaki

Ashoka dan Kaurwaki mulai berjalan secara perlahan lahan untuk kembali ke gua tempat tinggal mereka, Kaurwaki juga sudah merasakan jika pergelangan kakinya lebih baik dari pada sebelumnya.

"Hari ini sangat menegangkan,, tetapi aku bahagia akhirnya kita telah memiliki senjata untuk melakukan penyerangan melawan Keecak ..."ucap Kaurwaki

"Kita tidak bisa berbahagia untuk saat ini, Kaurwaki,, tantangan kita masih sangat besar, bahkan akan lebih besar disaat hari penyerangan itu terjadi,, dan aku masih harus mencari dua orang lain nya yang sudah membantu Keecak,, mereka juga harus dimusnahkan secepatnya ..."ucap Ashoka

"Aku mengerti,, kau tenang saja, aku akan membantumu untuk mencari keberadaan mereka,, lalu apa strategi berikutnya ..."tanya Kaurwaki

"Penyembuhan cidera yang kau alami ..."jawab Ashoka

"Ashok,, aku bertanya dengan sungguh sungguh,, kenapa kau bercanda ..."ucap Kaurwaki menatap Ashoka

Menatap Kaurwaki "Aku tidak bercanda,, jika kau masih terluka dan cidera,, bagaimana kau bisa ikut dalam penyerangan ..."ucap Ashoka

"Aku sudah baik baik saja,, aku pasti bisa dan aku pasti akan ikut dalam penyerangan ini ..."ucap Kaurwaki

Menghembuskan nafas kasar "Apakah kita tidak bisa berjalan lebih cepat ..."tanya Ashoka

"Kau tidak menghiraukan ucapanku,, pergilah Ashok,, jika kau tidak bersabar dengan ku disini,, aku juga sudah berusaha untuk berjalan dengan cepat,, tetapi kaki ku masih sedikit terasa sakit ..."ucap Kaurwaki

"Apakah aku mengatakan jika aku tidak bisa bersabar dengan mu,, kau yang mengatakan, jika kau sudah baik baik saja,, tetapi untuk berjalan lebih cepat saja kau mengeluh jika kakimu masih sakit ..."ucap Ashoka

Kaurwaki hanya diam, ia tidak menjawab ucapan Ashoka, Kaurwaki saat ini sedang tidak ingin berdebat dengan Ashoka terutama saat ini, keduanya masih berada didalam hutan yang gelap, jalan mereka hanya diterangi oleh cahaya bulan yang bersinar terang.

Bergumam "Dia gadis keras kepala,, dan ini sudah sangat larut malam,, jika aku berjalan seperti ini,, maka aku akan terjebak dihutan ini hingga pagi hari ..."gumam Ashoka

"Apa yang kau katakan,, kenapa kau hanya bergumam ..."tanya Kaurwaki

Ashoka menatap tajam Kaurwaki, lalu ia melepaskan kain penutup wajah nya dan berjalan pergi dari posisinya. Ashoka berdiri tepat didepan Kaurwaki lalu ia melepaskan ikat tali pedang yang berada dibelakang tubuhnya.

"Apa kau bisa membawa pedang ku ini ..."tanya Ashoka

Mengerutkan kening nya "Untuk apa ..."tanya Kaurwaki

"Aku bertanya, apa kau bisa membawa pedangku ini ..."tanya Ashoka

"Bisa saja,, memang kenapa kau menyuruhku untuk membaw ..."tanya Kaurwaki terpotong

Ashoka memberikan pedang nya kepada Kaurwaki dan gadis itu menerimanya begitu saja tanpa berkata kata lagi, Ashoka menyuruh Kaurwaki untuk menempatkan pedang nya dibelakang tubuh Kaurwaki, seperti yang biasa Ashoka lakukan disaat ia membawa pedang kesayangan nya itu. Tiba tiba saja Ashoka berbalik badan dan berjongkok didepan Kaurwaki.

ASHOKA - BindusaraDharmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang