16. Penyerangan

43 3 8
                                    



Ke esokan hari nya.

Ashoka, Kaurwaki, Banu, Radhagupt, dan Indrajenik serta 10 pemuda pertama yang bergabung dengan pasukan nya kini tengah berkumpul dan berdiskusi untuk perang yang akan mereka lakukan 2 hari yang akan mendatang.

Setelah panglima Kalingga melukis peta istana Kalingga dan menempatkan ditengah tengah perkumpulan mereka, Ashoka lalu melihatnya, mengamatinya dengan baik dan mulai memikirkan strategi apa yang akan mereka gunakan dalam perang itu.

"Pasukan kita akan dipecah menjadi dua kelompok,, kelompok utama terdiri dari pasukan pedang dan tombak,, serta pasukan utama akan langsung menyerang pintu utama istana Kalingga,, aku, putri Kaurwaki, Banu dan panglima Indrajenik akan bergabung dengan pasukan utama ...

"Pasukan kedua, atau pasukan pemanah,, akan berada dibelakang pasukan utama, mereka harus bersembunyi dan pasukan pemanah akan menyerang disaat, pasukan utama sudah berhasil masuk kedalam istana kalingga, Radhagupt akan memimpin pasukan panah,, maju lalu bidik semua pasukan Keecak, dan habisi mereka dari jarak jauh ...

"Serta, harus ada beberapa pasukan yang berada dipintu belakang istana, samping kanan dan kiri istana untuk berjaga,, jangan biarkan pasukan Keecak melakukan Rotasi dengan melewati pintu belakang istana dan nantinya bisa menyerang pasukan kita dari arah belakang,, apa kalian mengerti ..."ucap Ashoka melihat seluruh orang yang berada disana satu persatu

"Kami sangat mengerti pangeran mahkota,, kami akan memberitahukan kepada seluruh pasukan untuk rencana ini ..."ucap pemuda gemuk

"Purti Kaurwaki, apakah ada masalah atau kau ingin berpendapat lain,, karena aku melihat jika kau merasa berat dengan strategi ini ..."tanya Ashoka

"Tidak Ashok,, aku sangat setuju dengan strategi ini,, dan aku sangat percaya kepadamu ..."ucap Kuarwaki tersenyum

"Terget utama kita adalah Keecak,, jika Keecak terbunuh, maka seluruh pasukan nya tidak akan lagi menyerang kita,, tetapi sebelum menyerang Keecak,, kita harus mencari panglimanya dan Noor, adik dari Keecak,, kelemahan Keecak berada dikedua orang itu,, Keecak adalah pemberontak yang bodoh,, dia tidak bisa melakukan apapun jika tidak ada keduanya,, adik dan panglima perang nya ..."ucap Ashoka

"Kau benar pangeran mahkota,, Keecak tidaklah berguna tanpa Noor dan panglima perang nya,, jadi serahkan saja kepadaku,, aku akan menghabisi panglima nya ..."ucap panglima Indrajenik

"Ashoka, aku yang akan mencari keberadaan Noor,, aku menghabisi nya diperang ini ..."tambah Banu

"Tetapi sayangnya Noor tidak berada diistana Kalingga saat ini,, dia tidak kembali setelah kepergian nya beberapa waktu yang lalu,, sepertinya Keecak dan Noor akan bertemu disuatu tempat untuk melakukan penyerangan berikutnya ..."ucap Radhagupt

"Apa,, jadi kita sudah kehilangan jejak Noor ..."tanya Banu

"Tidak apa apa Banu,, kita bisa mencarinya setelah ini,, aku sudah mengetahui siapa Noor dan dia tidak akan lolos dariku,, yang terpenting sekarang kita harus bisa melenyapkan Keecak, mengambil alih kerajaan Kalingga dan kemerdekaan Kalingga ..."ucap Ashoka

Disaat diskusi mereka masih berlanjut dan semuanya masih membahas untuk strategi apa saja yang akan mereka gunakan nantinya, tiba tiba saja ada satu pemuda desa yang datang menghampiri mereka dengan tergesah gesah, dan membawa kabar yang membuat semuanya terkejut.

"Salam,, putri Kaurwaki,, pangeran mahkota Magadha,, desa Kalingga saat ini sedang diserang oleh pasukan Keecak,, mereka mencari keberadaan panglima Indrajenik, mereka menghancurkan dan mengacaukan desa ..."ucap pemuda

"Apa,, ini tidak bisa dibiarkan,, warga desa tidak bersalah ..."ucap Kaurwaki terkejut

"Seperti yang sudah aku duga,, jika Keecak tidak akan membiarkan panglima Indrajenik lolos begitu saja ..."ucap Ashoka

ASHOKA - BindusaraDharmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang