48 : EN RETARD

171 21 0
                                    

Handfasting cord mulai dikaitkan pada kedua tangan mempelai dihadapan pendeta dan para saksi yang hadir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Handfasting cord mulai dikaitkan pada kedua tangan mempelai dihadapan pendeta dan para saksi yang hadir. Tali ini digunakan dalam upacara pernikahan untuk mengikat tangan pengantin sebagai simbol kesetiaan dan persatuan.

Pakaian sederhana dengan suasana cerah di gejera kecil kuno membuat suasana tampak tenang di tengah-tengah acara pernikahan yang tegang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pakaian sederhana dengan suasana cerah di gejera kecil kuno membuat suasana tampak tenang di tengah-tengah acara pernikahan yang tegang.

"I am, Garret Frank Ledger. Taking you to be my wife, to possess and protect each other, from now until forever.  In times of trouble and joy, in times of plenty and in need, in times of health and sickness, to love and appreciate one another, until death do us part, according to God's holy law, and this is my sincere pledge of allegiance." Garret mengucapkan ikrar pernikahannya dengan satu kali ucapan sembari menatap Astoria yang ada di hadapannya dengan yang menyembunyikan wajah sedih nya itu.

"Miss Frantz, sekarang ulangi ucapan ku." Pendeta mulai membacakan ikrar yang akan diucapkan oleh Astoria.

Kedua bola mata Astoria berkaca-kaca, namun tidak ada yang mengira bahwa itu adalah tangisan kesedihan karena ia teringat oleh Lauren selain yang mengetahui fakta hubungannya dengan putra Marquess Linbergh tersebut.

Dan Astoria akan mengucapkannya sekarang.

Di kursi jemaat, Rosaline dan Helios duduk bersebelahan sedangkan Zandov Frantz berada di kursi khusus terdepan.

Rosaline merasakan perasaan nya berkecamuk melihat pernikahan Astoria.

"I am, Astoria Bronwyn Frantz―" bibir Astoria bergetar tak sanggup ia mengucapkannya, Astoria kemudian menoleh ke arah Zandov yang tengah menatap nya sendu― "Taking you to be my husband, to possess and protect each other, from now until forever.  In times of trouble and joy, in times of plenty and in need, in times of health and sickness, to love and appreciate one another, until death do us part, according to God's holy law, and this is my sincere pledge of allegiance." Astoria menyelesaikan ucapannya dengan nada gemetar seperti ingin menangis.

Kedua nya resmi menjadi pasangan suami istri sekarang.

Tentu saja pernikahan mereka mengundang kehebohan dari tentara yang belum mengetahui kebenarannya. Ditambah gosip-gosip mulai bertebaran dimana-mana, namun pihak keluarga Astoria memilih bungkam sebab memang kenyataannya pernikahan diadakan dengan secepat kilat.

ENOUMENT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang