Haechan membuka pintu mobilnya dan berjalan menuju kedalam rumahnya. Awalnya dia bingung kenapa dihalaman rumahnya ada banyak mobil, apa ada tamu daddy nya(?)
Haechan masuk kedalam ruang tamu dan tatapan mereka semua menuju kearah haechan, mommy chitta sang ibu memanggil haechan dengan suara yang lembut. Haechan menghampiri dan bertanya ada apa ini lalu kenapa semua orang melihatnya.
Dengan hati-hati johnny selaku ayah dari seo haechan menjelaskan secara detail kenapa mereka semua berkumpul disini. Haechan terkejut tidak percaya, ia menolak ini tapi penolakannya hanya dianggap angin lalu saja. Itu artinya mau tidak mau haechan harus mau.
Haechan marah dan juga kecewa, tapi haechan masih punya rasa hormat kepada kakeknya itu. Haechan melepas dengan paksa genggaman tangan ibunya itu, "terserah". Hanya kata itu yang keluar dari mulutnya, selepas mengatakan kata itu ia berbalik arah dan pergi begitu saja.
Sejujurnya chitta sangat sedih melihat putri bungsunya itu harus mengalami seperti ini, tapi apa boleh buat.
💐💐💐💐💐
Haechan menghela nafasnya dengan kasar, tangannya meraih macbook yang ada diatas meja riasnya. Dibawanya ke tempat tidur dan ia menonton beberapa video di youtube.
Hingga pada akhirnya ia menonton sebuah video tentang kisah anak bungsu dan orang tuanya, di dalam video tersebut mulai menggoyahkan hati haechan. Kenapa bisa ia menonton video yang cukup relate dengan keadaannya sekarang?Pintu terketuk terdengar suara sang ibu memanggil haechan, dengan cepat haechan menutup macbooknya dan pura-pura tertidur.
Chitta yang menunggu lumayan lama langsung membuka pintu itu begitu saja, dilihatnya anak bungsu yang tertidur lelap. Ia mendekat, dengan perlahan duduk disamping badan haechan. Tangannya mengusap surai rambut panjang dan hitam milik anaknya itu sampai tidak disadari air matanya menetes.
"Sayang.. Mommy minta maaf ya, mommy nggak bisa berbuat apa-apa untuk persoalan ini.. Maaf kalau ini buat kamu merasa tertekan, tapi mommy yakin mark orang yang baik"
Chitta mencium kening haechan cukup lama, air matanya tidak berhenti menetes bahkan sampai jatuh di pipi haechan. Sungguh haechan tidak bisa ada disituasi seperti ini, keadaan dimana ia melihat ibunya menangis. Dada haechan terasa begitu sesak namun ia juga berat untuk menerima semua ini. Bagaimana bisa ia akan menikah dengan seseorang yang bahkan namanya saja ia tidak tahu.
Chitta keluar kamar haechan karena dipanggil johnny untuk mempersiapkan acara nanti malam, keluarga besar jung akan kembali kerumahnya lagi untuk membahas pernikahan mark dan haechan.
Ditutupnya pintu itu, haechan melirik kearah pintu. Ia duduk dan meraih ponselnya. Menghubungi jaemin, sahabat dekatnya itu.
Haechan merasa sedikit lega setelah berbincang dengan jaemin. Sedari dulu haechan atau bahkan jaemin sering berbagi cerita, dari cerita yang penting sampai tidak penting. Mereka berdua sudah seperti anak kembar, jika mommynya membelikan barang untuk haechan pasti ia juga membelikan untuk jaemin. Begitu juga sebaliknya, bunda winnie pun sering membelikan barang yang sama untuk haechn dan jaemin.
💐💐💐💐💐
Haechan tengah duduk diteras rumahnya, menghirup udara sore hari setelah hujan sangat candu baginya. Terdengar suara motor berhenti tepat didepan gerbang rumahnya, perlahan pria itu masuk dengan membawa sebuah kotak yang lumayan besar.
"Permisi, benar ini rumahnya bu chitta?"
"Iya pak benar"
"Ini permisi ada paket kak"
Kurir tersebut memberikan paket kotak tersebut kepada haechan.
"Sudah dibayar pak?", haechan menanyakan hal tersebut bukan tanpa alasan. Ibunya itu selalu saja memesan paket cod, alasannya karena malas jika harus menyalin nomor va. Dan lebih menyebalkannya lagi paketnya selalu datang disaat ibunya tidak ada dirumah.
"Sudah kak, maaf saya permisi dulu ya masih banyak yang harus diantar"
"Sebentar pak", haechan merogok saku kanannya dan menemukan uang satu lembar senilai lima puluh ribu rupiah, diberikannya uang tersebut kepada kurir yang baru saja mengantarkan paket ibunya.
"Ini buat bapak, maaf ya paket mommy saja kebesaran jadi bikin susah bapak"
"Terimakasih kak, nggak papa kak itu sudah jadi pekerjaan saya. Sekali lagi terimakasih, saya permisi"
Haechan menganggukan dan sedikit memberi salam dengan membungkukkan badannya.
Ia masuk dengan sedikit kesusahan karena paket mommy nya itu. Chitta melihat haechan membawa paket yang sedikit besar itu sangat penasaran.
"Dek, bawa apa itu? Kamu beli apa? Gede banget"
"Paket punya mommy bukan aku"
Chitta terlihat sangat senang dan merebut begitu saja kotak yang ada ditangan haechan. Dibawanya ke meja ruang tengah.
"Dek sini temenin mommy buka paket"
Dengan sedikit malas haechan berjalan menuju sofa panjang itu dan duduk.
"Mommy beli apa? Lumayan berat itu"
"Mommy nggak beli, ini dikirim sama temen mommy"
Chitta membuka paket itu dan mengeluarkan beberapa barang yang ada didalamnya.
"Nanti malam keluarganya mark mau kesini, bubu nya mark kan designer dia kirim dress ini sama satu pasang sepatu buat kamu. Nanti kamu pakai ya"
Chitta memberikan satu dress berwarna putih dengan sedikit motif bunga berwarna merah muda dan sepatu heels dengan warna senada.
Haechan menerima itu, sebenarnya ia ingin sekali mengutarakan apa isi hatinya tapi ia ingat tadi siang mommy nya ini menangis, haechan tidak ingin melihat mommy nya menangis lagi.
_______________________
I'm back with a new story, please support me! 💗
Sementara aku bakal update cerita yang baru ini dulu ya! Cerita sebelumnya bakal aku update kalau aku inget, soalnya kemarin draft aku kehapus semua:((( padahal udah banyak terus aku lupa alurnya gimana. Sambil nginget-nginget ceritanya jadi aku tulis aja cerita yang baru.
Hope you like it!💗
KAMU SEDANG MEMBACA
A Greater Love || MARKHYUCK
Ficção Adolescente#GS!!! From: "Gue benci banget sama lo, nggak puas bikin gue menderita karna terpaksa nikah sama lo? Sekarang lo mau ngancurin rencana hidup gue yang mana lagi mark..." -Haechan (18) To: "Maaf udah bikin lo kecewa ya mark, gue nggak bisa jadi istri...