22

721 32 0
                                    

Januari 2015
Los Angeles, Villa Red Escape

Aku berdiri canggung di antara keramaian. Punggungku terasa dingin, karena aku memakai atasan tanpa lengan. Sementara itu aku memakai jeans panjang sebagai bawahan sehingga begerak leluasa. Tentu saja aku memakai heels dan riasan untuk mempertahankan imageku sebagai perempuan modis. Perempuan lainnya lebih heboh. Beberapa memakai gaun, padahal di medan yang ramai seperti ini sangat meribetkan.

Aku sudah menghubungi Beatrice bahwa aku akan pergi ke Ilegal Party. Namun Beatrice berangkat lebih dulu. Aku sendiri baru tiba tadi sore dan langsung diarahkan ke vila yang sama dengan Kaigan. Katanya itu permintaan langsung dari Kaigan. Meskipun kaya Axe aku tidak bisa memonopoli Kaigan dan aku tidak memiliki niat demikian, tetapi lebih bagus demikian daripada aku seruangan dengan orang yang tidak dikenal.

Sebagian besar wajah di sini adalah orang-orang yang tidak pernah aku temui sebelumnya. Beberapa yang lain adalah kelompok Kaigan. Aku menyadari bahwa mereka memakai pakaian khusus sebagai identitas. Kelompok Kaigan menggunakan jaket boomber  hitam, sementara yang lain menggunakan jaket boomber hijau dan merah. Jadi menurutku ada tiga kubu di tempat ini.

"JOANA!" Axe berteriak. Aku benci di dekatnya, tetapi tidak ada pilihan bagiku. Aku harus berada di dekat orang yang setidaknya aku kenali.

"Apa kau melihat Beatrice?"

"Tadi aku melihatnya di lorong."

Axe secara spontan merangkul bahuku. "Apa yang ingin kau tanyakan?"

"Tidak ada."

"Wajahmu itu dipenuhi pertanyaan."

"Aku tidak menduga Ilegal Party akan seramai ini."

"600 orang sebenarnya masih sedikit. Ada banyak nama yang tidak kami undang."

"Aku dengar vila ini milik Kaigan, benarkah begitu?"

"Ya, hadiah dari ayahnya. Kami memakainya untuk Ilegal Party setiap tahun."

Kami menjauhi area kolam renang. Orang-orang berkumpul di sekitar mobil. Ada beberapa pertandingan yang akan mewarnai malam ini hingga pagi. Motor cross sudah berlangsung tadi sore, kemudian ada balapan mobil, dan tinju. Tinju adalah yang paling ditunggu-tunggu dan mengerikan.

Di sela-sela pertandingan dilakukan pemilihan ratu Lympus. Anggota dewan kampuss akan menyebarkan flyer pendaftaran mahasiswa baru. Mereka membuka stand-stand bazar, menjual merchandise dan karya Lympus. Bagaimanapun kampus tidak mau mengabaikan peluang yang ada walaupun jelas membenci ide Ilegal Party.

"Hai." Axe melepaskan rangkulannya. Bertos ria dengan laki-laki berambut pirang dengan jaket merah. Mereka kemudian bersalaman, berbicara dan tampak Axe melepaskan plastik kecil berwarna biru.

"Apa itu?" tanyaku.

"Oh, Kaigan belum memberitahumu?"

"Belum."

Aku benar-benar tidak mengetahui benda apa yang dimaksud oleh Axe. Ketika aku memperhatikan anggota Kaigan yang lain, aku menyadari bahwa mereka melakukan hal yang sama. Berpura-pura menjabat seseorang, kemudian mengalihkan kantong biru tersebut.

Aku berbisik kepada Axe. "Itu narkoba?"

Axe tertawa, lalu merangkulku lagi. "Itu rahasia umum, bahkan bagi dewan Lympus."

Pantas dewan Lympus membenci Ilegal Party. Jika kegiatan ini terungkap, maka kampus akan berada dalam bahaya.

"Di pesta Beatrice kalian hampir ditangkap. Mengapa kalian nekat melakukannya lagi?"

Desire |18+ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang