#2

1.1K 53 1
                                    

Becky menarik Freen keruang kesehatan kampus"duduklah dulu saya cari kotak P3K"ucap Becky cuek tanpa melihat Freen sedikitpun.

  Freen yang sudah duduk melihat orang yang dicintainya mondar mandir mencari kotak P3K"Becca....sudah tidak apa apa ini hanya luka sedikit"ucap Freen yang melihat Becky sudah menemukan kotak tsb dan berjalan kearahnya.
Becky hanya diam tanpa menjawab tapi tangannya sudah memegang obat buat mengobati Freen.
"Shh...."Freen menjauhkan wajahnya tapi secepatnya kepala Freen ditahan Becky dngan 1tangan dan 1tangannya lagi menekan luka ditepi bibir Freen.

"Jadi Pemain cewek mampu,masa menahan sakit begini kamu tidak mampu"Becky masih menekan luka Freen membuat Freen hanya menutup matanya menahan sakit.

Akhirnya Becky tidak tega melihat Freen kesakitan dan mulai mengobati luka Freen dengan benar dan telaten."Becca....."Freen menahan tangan Becky yang masih mengobatinya sambil menatap mata Becky.
"Masih sama jawaban saya.....kamu mau tidur atau main sama cewek manapun saya tidak akan keberatan tapi jika ada yang hamil disaat itulah saya akan meninggalkan kamu"ucap Becky dingin sambil membereskan kotak obat itu.

"Becca....saya ingin kamu,cukup kamu saja sayang"Freen memeluk pinggang Becky yang masih berdiri didepannya.
Becky menangkup wajah Freen"sayang....saya tidak akan kasih perawan saya kepada siapapun kecuali suami saya"Becky mencium singkat dahi Freen.
"Tapi saya sudah melamar kamu beberapa kali dan kamu menolaknya"ucap Freen lesu.

"Bukannya saya sudah bilang saya akan menikah jika sudah lulus kuliah dan saat siap"Becky duduk disamping Freen dan menyandarkan kepalanya kebahu Freen.

Freen hanya menghela nafas berat mendengar penolakan Becky yang sudah kesekian kalinya"bagaimana kalau saya pakai jari dlu sayang"goda Freen sambil membelai paha Becky.
"Cukup sayang...."Becky memukul tangan Freen.

  Skip pulang kuliah
"Becca...bagaimana kalau malam ini nginap?"Freen melihat Becky sekilas sambil fokus mengemudi berharap Becky menyetujuinya.
"Tidak...sayang,saya pernah nginap dan saya trauma karena kamu mencolok saya dngan jari kamu"jawab Becky asal membuat Freen senyum bodoh.
"Hayo lah sayang....lagian itu tidak akan membuat dara perawan kamu pecah,itu hanya 1jari dan saya tidak memasuki semua jari saya"jawab Freen asal membuat tangan Becky melayang kekepala Freen.
"Kalau saya bilang tidak.....ya tidak..."Becky mendengus kesal."lagian nanti malam kamu juga dapet pengganti saya"lanjut Becky yang membuat Freen pasrah.
"Kamu itu cantik sekalian ganteng sayang....kamu juga punya jagoan"Becky melihat kearah selangkangan Freen diikuti lirikan singkat Freen kejagoannya."kamu akan mudah mendapatkan yang kamu mau"Becky mengelus paha Freen pelan.

  Freen memegang tangan Becky dan menuntun memegang miliknya"apa seengknya coba pakai tangan kmu sayang..."bujuk Freen masih belum menyerah walaupun dia tau akan ditolak Becky karena memang sudah sering Becky menolak ajakan Freen.

Becky hanya melirik kesal pada Freen dan menarik tangannya"jangan berharap sedikitpun sayang"Becky  kembali mengelus paha Freen.

    Skip
Setelah mengantar Becky,Freen kembali keapartemennya buat mandi dan sesudah itu dia keluar lagi kebar ya itu adalah keseharian Freen...tiada hari tanpa Sex.

Freen memesan minuman dibartender sambil melirik sekeliling.

Seperti yang Becky bilang,bukan hal sulit bagi Freen mencari pemuas nafsunya"halo...cantik...atau ganteng"seorng cwek menghampiri Freen dan menyalaminya.
"Saya tidak suka basa basi"Freen membalas salaman cewek tsb."saya hanya butuh sex...dan saya termasuk orang yang ckup kasar"lanjut Freen sambil minum minuman yang dia pesan sekali teguk.
Gadis itu tersenyum"saya suka yang kasar,dan saya pengen tau sekasar apa dirimu"ucapnya sambil senyum remeh ke Freen dan hanya dibalas Freen senyum polosnya.

Skip.....
Freen membawanya kembali keapartemennya"tanda tangani dulu perjanjian sex kita"Freen kasih sebuah dokumen kepada gadis itu.

"Sampai segininya"gadis itu heran pas Freen minta dia tanda tangan."baca yang benar....jika mulai tidak ada kata berhenti"Freen menuang wine kegelas dan langsung meneguknya habis.

"Apa kamu ada syarat khusus?atau mau saya bayar berapa"lanjut Freen masih meneguk minumannya segelas demi segelas.

"I just need sex tidak lebih,puasin saya dengan caramu"jawab gadis itu menanda tangani dokumennya tanpa membacanya.

"Saya punya syarat"ucap Freen dan membuat gadis itu menaikan alisnya seakan menanyakan apa syaratnya.

"Jangan membuka bajuku dan tidak ada sentuhan intim,just sex tidak lebih"gadis itu hanya mengangguk setuju.

Freen berjalan dulu menuju kamarnya diikuti gadis itu"ini kamarnya apa menyeramkan"Freen membuka pintu kamar sambil mempersilahkan gadis itu melihat lihat keadaan kamar tsb.
"Apa kamu gila sex"ucap gadis itu tidak percaya dengan apa yang dilihat nya.
Kamar yang bernuansa merah hitam terdapat kasur king size dengan sofa yang lebar dan panjang.Semua peralatan sex ada disana pengikat,borgol,cambuk semua ada sampai tali tambang pun ada membuat gadis itu agak merinding dan memundurkan langkahnya"kamu bukan psikopat yang suka membunuh gadis habis sex kan"ucapnya keluar dari kamar itu dengan gugup.
Freen hanya tersenyum tipis"saya hanya memiliki kelainan sex dan bukan psikopat yang akan membunuhmu,saya termasuk sadisme(orang yang akan mendapatkan kepuasan sex dengan menyakiti pasangan sex saya)"jelas Freen panjang x lebar."apa kamu akan lanjut atau tidak?saya tidak akan memaksa kmu jika kamu mundur sekarang tapi jika kita sudah mulai main kamu memohon pun saya tidak akan melepaskan kamu"ucap Freen tersenyum sinis.

Gadis itu hanya tersenyum tipis"ayo...kita coba,saya senang coba hal baru"ucapnya menarik kerah kemeja Freen memasuki sex room.

"Apa kamu senang melihat tarian sebelum sex"gadis itu mendorong Freen kesofa panjang dan duduk dipangkuan Freen.
   
     "Saya juga senang mencoba hal baru"Freen menaikan alisnya.
"Apa kamu tidak akan menanyakan nama saya"gadis itu membelai wajah Freen dan mendekatkan wajahnya ingin menciumi bibir Freen.

"Kita hanya butuh sex saja dan tidak ada sentuhan intim"Freen memiringkan wajahnya menolak ciuman itu.
"Lalu Saya harus manggil kamu apa,sedangkan kita tidak tau nama masing masing"Gadis itu melihat mata dan bibir Freen bergantian yang menurutnya sangat menggoda tapi tidak bisa dicicipinya.
"Tuan....panggil saya tuan saat saya memuaskanmu"Gadis itu mengangguk dan mulai berdiri.

Pelan tapi pasti gadis itu menari sensual sambil membuka bajunya sehelai demi sehelai sampai telanjang,sedangkan Freen hanya melihat tanpa ekspresi setiap tarian dan lekukan tubuh gadis itu yang sudah tidak dibalut sehelai kainpun.
Gadis itu agak mengerutkan keningnya karena Freen sama sekali tidak bereaksi,Freen hanya menyilangkan kakinya tampak bosan dan akhirnya dia berniat mendekati Freen"merangkak lah"pinta Freen saat melihat gadis itu ingin menghampirinya membuat gadis itu kaget."saya bilang merangkaklah kesini pelayan kecilku"Freen melebarkan kedua kakinya.

Gadis itu mengikuti perintah Freen dan merangkak kearah Freen"pintar..."Freen mengelus kepala gadis itu lembut."sekarang tahu kan apa yang perlu kamu lakukan"Freen memegang dagu gadis itu dan tersenyum penuh arti.

PSYCHO LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang