(Dikantin)Freen sedang antri dikantin untuk mengambil lauk"Sawadhe....kamu Freen kan?"Sapa orang yang ada dibelakang Freen tapi Freen hanya diam tanpa merespon."oii....halo....saya lagi ngomong sama kamu"orang tsb menepuk pelan bahu Freen tapi Freen hanya melirik sekilas.
"Akh...apa kamu pura pura tidak dengar"lanjut orng tsb.
"Kenalin...saya Non mantan pacar Becky"Freen tersentak dengan pernyataan Non.
"Ternyata kamu dengar"ledek Non tersenyum puas.
"Jika ada yang kamu tidak mengerti soal Becky,boleh tanyakan ke aku"lanjut Non sambil trsenyum manis.
Freen menghela nafas berat menahan amarah yang sudah ditahan dari tadi"jangan merasa gak enak hati adik senior,kamu bisa menanyakan apa aja kepada aku soal Becky"Non masih nyerocos gak jelas membuat Freen mengenggam nampan dngan erat.
"Termasuk bentukan badannya dan cara menaklukannya"Bisik Non ketelinga Freen.
Pllaanggggg......Freen langsung menghantam muka Non dengan nampan yang dia pegang"arghhh.....hidung aku bangsat....brengsek"teriak Non kesakitan sambil memegang hidungnya yang sudah berdarah.
Freen memukulnya dan menendangnya dengan brutal membuat semua yang ada dikantin melihatnya dengan ngeri tanpa ada yang berani melerainya.
Dari kejauhan terlihat Gyo mau menghentikan aksi Freen"jangan ikut campur..."Manaow menghentikan Gyo yang mau berlari kearah Freen"tapi....sayang"Gyo.
"Aku bilang duduk P'Gyo....Freen tidak akan berhenti walau P'Gyo menahannya yang ada nanti nambah ruwet,lebih baik P'Gyo duduk dan habiskan makanannya"ucap Manaow santai dan melanjutkan makannya begitupun dengan Gyo yang ikut duduk dan melanjutkan makannya.
HengNoey yang melihat pun tidak berani menghentikan Freen yang sudah seperti orng gila itu"apa yang kalian lakukan hentikan Freen atau orang itu akan mati"teriak Nam panik.Becky yang sudah ditempat kejadian pun tidak berani ngomong sepatah katapun"Bec....hentikan pacar gilamu ini"teriak Non tidak berdaya.
Freen yang emosinya masih dipuncak pun berhenti sejenak dan melihat kearah Becky,sedangkan Becky yang melihat tatapan mata Freen hanya mampu menundukkan kepala.
Freen mengambil kursi yang ada didekatnya dan mau menghantam kearah Non.
"HengNoey hentikan Freen"teriak dekan berlari kearah mereka.
HengNoey dengan sigap langsung menghentikan Freen,Heng memegang Freen sedangkan Noey menyingkirkan kursinya.
Dekan melihat keadaan Non yang sudah babak belur"apa kamu bisa bangun"Dekan membantu Non berdiri dan mengecek keadaannya.
Kalian berdua ikut saya kekantor...sekarang,yang lain lanjutkan kegiatan kalian"Dekan membantu Non berjalan.
(Ruangan dekan)
"Bagaimana kondisinya"Tanya Dekan kepada petugas medis dikampus.
"Lumayan parah...tapi tidak ada yang berbahaya,semua hanya luka luar dan memar"Jelas petugas medis sambil mengobati luka luka Non.
"Syukurlah kalau tidak mngenai bagian yang berbahaya"Ucap Dekan lega.
"Kalau begitu saya permisi"pamit petugas medis kepada Dekan.
Pas melewati Freen petugas medis itu mengambil tangan Freen"jika masalah sini sudah selesai datanglah keruangan,aku akan bantu obati tanganmu"ucapnya sambil melihat tangan Freen yang luka.Dekan menghela nafas panjang"masalah ini saya minta tolong Non....ckup selesaikan secara kekeluargaan dan tidak perlu memperbesar permasalahan ini dan soal biaya pngobatan tentu akan ditanggung oleh pihak Freen seutuhnya sampai kamu pulih kembali"jelas Dekan panjang lebar.
"Dan Freen kamu boleh keluar dari ruangan saya"Dekan menyandarkan badannya dikursinya.
"Aku tidak setuju Pak"emosi Non.."dia sudah menghajar aku sampai babak belur begini dan maslah hanya selesai begitu saja"Teriak Non emosi sambil berdiri dari duduknya.Dekan mendekati Non dan memegang bahunya"Freen adalah mahasiswa teladan disini dia tidak pernah ada masalah apapun selama ini dibandingkan kamu....jangan mengira saya tidak tau apa yang kamu perbuat sampai dipindahkan dari kampus lamamu itu"ucap Dekan sambil meremas bahu Non.
"Jangan bikin masalah disini ok....dan sekarang keluarlah"Dekan menepuk bahu Non pelan."Bangsat....bajingan Freen....saya bersumpah akan hancurkan kamu dan dapatkan Becky kembali"batin Non penuh dendam.
Disisi lain Freen hanya duduk ditaman belakang kampus sambil memikirkan kata kata Non tanpa mempedulikan tangannya yang masih berdarah karena habis menghantam Non.
"Apakah Becky seperti itu"gumam Freen.
"Selama ini dia selalu menolakku melakukannya apa takut saya tau kalau dia sudah.....atau dia masih ada rasa dengan si brengsek itu"Freen menarik nafas berat dan mendongakkan kepalanya menatap langit agar airmata nya tidak lolos jatuh kebawah."Sakit...??"seseorang mendekati Freen.
"Itulah yang aku rasakan kemarin"orang itu duduk disamping Freen.
"Makanlah kamu belum makan tadi"dia menyodorkan Freen sebuah roti dan sekotak susu.Freen mengeleng pelan"aku lagi tidak berselera"Freen memalingkan mukanya.
"Apa perlu...aku minta P'Bec yang kasih ini"orang itu berdiri dan berniat meninggalkan Freen.
"Tidak....kembalilah,aku tidak tahu mau menghadapi Becky seperti apa"Freen mengambil pembelian orng tsb.
"Aku minta maaf Manaow....ternyata rasanya sakit,kesayangan kita seperti begitu"Akhirnya air mata Freen lolos juga.
Manaow mengangguk mengerti arah permasalahannya kearah mana"Tapi kalau dipikir pikir....masih mendingan P'Gyo,dia tidur sama kmu yang jelas jelas seorang playboy dan kalian pasti tidak pakai hati sedangkan....."Manaow mengantungkan kata kata terkhirnya.
"Hadapilah....tanya P'Bec dengan jelas itu akan lebih baik"Manaow hanya menepuk bahu Freen untuk menguatkannya.
Freen :Manaow...
Manaow:heemmm.....
Freen :Terima kasih
Manaow mengangguk dan meninggalkan Freen sendiri lagi untuk menenangkan dirinya.