Paginya Freen sudah mandi dan rapi"Tidak mungkin dia matikan"batin Freen melirik sebentar kearah gadis yang masih terkapar lemah dikasur.
Freen mendekatinya dan jongkok ditepi kasur"Heii....kamu tidak mati kan karena semalam"Freen hanya melihatnya tanpa menyentuhnya.
Gadis itu membuka matanya pelan"jika kamu hajar saya sekali lagi...saya benaran mati didepan kamu"ucapnya pelan hampir tidak terdengar suaranya.
"Baguslah...kalau masih hidup"Freen berdiri dan memakai jam tangannya.
"Nanti pelayan setia saya akan datang membereskan ini semua,jika kamu butuh apa atau mau diantar pulang bilang saja kedia"Freen berjalan keluar tapi dihentikan oleh gadis itu"kamu mau kemana?apa kamu tidak cium saya dlu mengingat semalam kita sangat bergairah"ucap gadis itu malu malu sambil bangun dari tidurnya.
"Saya akan ke kampus belajar"balas Freen langsung keluar dari kamar.
"Apaa.....anak kuliahan"gadis itu menepuk jidatnya"berarti saya bercinta dengan brondong"lanjutnya sambil mengingat semalam.
Gadis itu melihat badannya yang sebagian memerah dan sebagian membiru"dia memang hebat memuaskan cewek dengan cara gilanya itu"ucap gadis itu malu lalu menutup mukanya dengan selimut dan melanjutkan tidur lagi.Skip
(dikampus)Freen memasuki parkiran dengan mobil mewahnya.
!!Rolls Royce Droptail!!
Seperti biasa semua melihat kagum kearah Freen dan hal itu sudah membuat Freen terbiasa.
Freen berjalan kearah teman temannya yang sedang ngumpul"Oii....apa kalian melihat kekasih kesayangan ku"Freen menepuk bahu Noey yang sedang berbincang dengan Heng.
"Maksud kamu kekasih yang mana"Heng menutup mulutnya menahan tawa.
"Apa kamu sedang sindir saya"Freen memicingkan matanya.
"Iya Freen...maksud kamu kekasih yang mana?Gyo atau Orn?"ucap Noey menambahkan minyak diapi.
"Yang saya nanya Becky....Becky kekasih kesayanganku"Mekik Freen menahan amarahnya.
NoeyHeng tertawa lepas melihat muka marah Freen yang menurut mreka lucu.
"Kekasih kesayangan kok gak pernah di ewe,malah ewein kekasih orang"ucap Heng asal membuat tangan Freen mendarat mantap dikepalanya.
"Coba ngomong sekali lagi"Freen menarik kerah baju Heng karena Freen merasa tersinggung dngan pernyataan Heng.
"Sudah...sudah kalian berdua cukup....nanti berantem benaran"Nam memisahkan HengFreen.
"kurangi bicaramu Heng"ucap Nam dan Heng hanya tersenyum bodoh.
"Ayoo masuk sebelum terlambat"lanjut Nam dan meninggalkan teman temannya.Selama berjalan dilorong menuju kelasnya Freen melihat kanan kiri mencari sosok yang dia dambakan"Bec..."Freen berhenti karena melihat Becky sedang ngobrol dengan seorang pria.
Freen berjalan santai kearah mereka dan berdiri tanpa suara dibelakang Becky,Freen hanya menatap dingin kearah pria itu dari balik punggung Becky yang belum sadar akan kehadirannya.
Pria itu melirik Freen beberapa kali karena risih dengan tatapan Freen yang seakan mau memakannya hidup hidup"Bec....saya kekelas dulu yakk"pamit pria itu langsung meninggalkan Becky.
"Iya Non....kalau ada yang tidak jelas nanya saya aja"teriak Becky dan melambaikan tangannya.
Becky berbalik tapi terkaget akan kehadiran Freen"astaga.....sayang kamu ngagetin aku aja"Becky menepuk dadanya beberapa kali tapi Freen hanya menatap dingin.
Freen tanpa basa basi langsung menarik Becky ketoilet dan mengunci pintu toilet"woow....sayang kamu kenapa"Becky agak kaget dengan perlakuan Freen kepadanya.
Freen menarik tengkuk Becky"siapa?"tanya Freen singkat.
"Apa??siapa apanya"Becky mengerutkan keningnya gak mengerti.
Freen memegang kedua tangan Becky dan mengeluarkan dasi dari saku celananya(Kebiasaan Freen ya gaess....yang selalu membawa dasi kemana mana karena kebiasaannya yang suka mengikat tangan gadis gadis).Freen mengikat kedua tangan Becky dan akhirnya Becky sadar"sayang....kamu cemburu"Becky pasrah tangannya diikat Freen"dia hanya teman kecil aku,dan dia barusan pindah jadi belum ada teman makanya aku yang jadi satu satunya teman dia disini"jelas Becky panjang lebar agar Freen tidak cemburu lagi.
Freen menaikan Becky kewastafel toilet dan berdiri didepan Becky"sayang....."belum sempat Becky selesai ngomong Freen sudah menyambar bibir sexy Becky dengan rakus.
"Emm...."Becky mendorong pelan bahu Freen dengan tangan yang masih terikat"sudah Freen saya sudah kehabisan nafas"Becky mengatur nafasnya tapi Freen tidak peduli dan memaksa mencium Becky lagi.
"Hah....hah....hah...."Becky menarik nafas kasar saat Freen melepas ciuman mereka.
"Sudah.....??"Becky memegang pipi Freen"cobalah sayang jangan terlalu cemburu,bagaimanapun sampai kapanpun saya tetap milikmu"ucap Becky lembut sambil mengelus pipi Freen.
"Kamu kalau jengkel,cemburu pasti ikat aku begini"Becky menunjukkan pergelangan tangannya yang sudah memerah"tidak kasian apa??kulit mulus saya jadi merah begini hemm..."Becky masih melihat Freen yang masih menunduk.
Freen yang merasa bersalah mulai membuka ikatannya"sayang...apa kamu tidak takut kalau aku ikat kamu begini dan memerkosa kamu"ucap Freen sambil membuka ikatannya.
"Tidak....jika memang kamu mau perkosa aku sudah dari jauh hari sayang....tidak tunggu sampe 3tahun begini"Becky merangkul leher Freen dan mencium bibirnya sebentar.
"Kamu kesayanganku,kepunyaanku tetaplah disisi aku walau apapun yang terjadi"Freen memeluk Becky erat.
"Iy sayang....walau nanti kamu bunuh orang....perkosa orang sampai perkosa aku pun saya akan selalu berada disisi kamu"Becky balas memeluk Freen.
"Benarkah???aku boleh memperkosa kamu"ucap Freen semangat.
"Tentu saja tidak boleh sayang,itu kan hanya khiasan saja"Becky tertawa melihat muka Freen yang awalnya semangat langsung jadi lemas.
"Ya udah ayo keluar sudah jam masuk nih"Freen menurunkan Becky dari wastafel.
"Ya kan telat juga salah kamu main sosor aja"FreenBecky keluar dan langsung menuju kelas masing masing.