Missing

404 19 2
                                    

Sean telah memerintahkan semua penjaganya untuk menyusul Zara sejak gadis itu tidak juga kembali dari toilet setelah hampir setengah jam berlalu. Perasaannya tidak enak. Mungkin mengajak Zara ke acara ini memang sebuah keputusan yang salah sejak awal. Tempat pacuan ini memberikan banyak akses bagi gadis itu untuk kabur darinya.

"Bos, nona tidak ada di toilet mana pun." Matt datang memberikan laporan.

"Cari ke seluruh sudut di tempat ini sekarang juga!"

"Baik, Bos!"

Matt pergi dan Sean mulai gusar di tempat duduknya. Ia ingin pergi langsung mencari Zara, tapi dirinya tidak bisa pergi sekarang.

Sialan! Kemana gadis itu pergi?!

"Bos, kami menemukan ini." John datang dan menunjukkan sebelah anting yang Zara pakai hari ini.

"Sial! Di mana kau menemukannya?" Sean mulai panik.

"Di dekat kandang kuda, Bos. Kami sudah menyisir tempat itu dan satu-satunya yang kami temukan hanya anting ini."

Persetan dengan pacuan kudanya, Sean langsung bangkit dari tempat duduk dan berlari meninggalkan area tersebut menuju kandang kuda yang John maksud. Bagaimana Zara bisa sampai ke sana padahal letaknya saja sangat jauh dari tempat mereka semula?

Satu-satunya alasan yang masuk akal dan bisa diterima oleh logika Sean adalah bahwa gadis itu mencoba kabur dan kali ini berhasil.

Sial! Sial! Sial!

Sean mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru untuk memastikan jalan keluar mana yang mungkin diambil oleh Zara. Gadis itu tidak mungkin terlalu jauh.

"Aku mau kalian mencari Zara sampai ketemu!" Titah Sean tegas.

Sebenarnya ia sudah sangat ingin mengamuk, tapi berusaha keras untuk mengendalikan emosinya mengingat ada di mana dirinya saat ini.

"Baik, Bos." John mengangguk paham dan langsung mengarahkan anak buahnya berpencar.

Sean tidak menyadari ada sepasang mata yang memperhatikannya dari jauh dengan senyum licik penuh rasa kemenangan.

***

Leon akhirnya mendapatkan apa yang ia inginkan. Zara. Gadis itu sejak awal seharusnya menjadi miliknya, tapi si brengsek Sean malah mencuri darinya.

Ia menatap gadis yang masih tidak sadarkan diri akibat obat bius yang tadi ia berikan. Zara itu cantik, sangat cantik sebenarnya, dan Leon sudah mengincar gadis ini sejak pertama melihatnya.

Leon ingat enam bulan yang lalu dirinya menemui kedua orang tua Zara dan menyampaikan maksud untuk menikahi mereka, tapi permintaannya ditolak. Tidak ada yang boleh menolak Leon.

Jadi Leon membuat bisnis keluarga Zara bangkrut. Dengan begitu kedua orang tua gadis itu pasti akan mendatanginya dan meminta bantuan. Namun prediksinya meleset. Mereka malah mendatangi Sean untuk meminta bantuan sehingga Leon kembali mencari cara agar dirinya bisa mendapatkan Zara.

Kecelakaan mobil yang dialami kedua orang tua Zara adalah bagian dari rencana. Jika kedua orang itu mati, tidak ada yang bisa menahan dirinya untuk menikahi Zara. Namun lagi-lagi Leon memiliki penghalang lainnya yaitu kakek dan nenek Zara.

Setelah pemakaman orang tua Zara, Leon menemui kakek dan nenek gadis itu dan memberitahu mereka maksud kedatangannya. Namun yang didapatkan Leon adalah penolakan lainnya, jadi ia memutuskan untuk menyingkirkan kedua orang itu juga. Dengan begitu, tidak ada lagi yang bisa menjadi penghalang antara dirinya dan Zara.

Hanya saja dirinya kalah cepat. Ia tidak menduga Zara akan mendatangi Sean dan bahkan berniat membunuh Sean. Leon juga tidak menyangka bahwa Zara justru menyalahkan Sean atas semua yang terjadi. Kesalahpahaman ini membuat Leon semakin diuntungkan sehingga dirinya bisa muncul di hadapan gadis itu layaknya seorang ksatria penyelamat.

TOXIC (NEW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang