Shocking Truth

151 11 2
                                    

Zara tengah menikmati waktu senggang di dalam kamarnya di rumah Leon ketika dirinya mendengar suara ribut-ribut dari luar. Ia mengintip melalui jendela kamarnya di lantai dua yang dapat memberinya pemandangan halaman samping dan sebagian halaman depan. Jantungnya langsung berdebar saat matanya menangkap beberapa orang berseragam polisi sudah berada di halaman depan rumah Leon.

Ini buruk. Kenapa para polisi itu datang kemari? Apakah mereka sudah mengetahui keberadaan Zara di sini?

Saat Zara sedang cemas, pintu kamarnya terbuka dan menampilkan Leon berdiri di ambang pintu.

"Leon, aku rasa ini ide yang buruk jika kau terus membantuku bersembunyi di sini. Para polisi itu datang pasti karena sudah mengetahui keberadaanku di sini." Zara mengungkapkan kecemasannya.

"Kau tidak perlu khawatir, Zara. Mereka akan segera pergi." Leon berusaha menenangkan.

"Kita tidak pernah tahu apa yang akan Sean lakukan nantinya. Aku harus bersembunyi di tempat lain agar kau tidak terlibat."

"Zara, berada di luar justru akan semakin berbahaya untukmu. Kau lupa pada selebaran yang Sean buat untuk bisa menemukanmu?"

"Aku..." Zara tidak bisa berkata-kata. Penyebab utama dirinya tidak bisa pergi memang karena selebaran itu. Sean sudah membuatnya menjadi seorang buronan padahal pria itu yang seharusnya mendekam di penjara.

"Di sini adalah tempat yang paling aman untukmu, Zara. Percaya padaku." Leon mencoba meyakinkan. "Jangan keluar dari kamar ini sampai keadaannya aman."

Zara hanya bisa mengangguk menuruti perintah Leon.

***

Langit sudah mulai gelap ketika Zara terbangun dari tidur lelapnya. Aneh, Zara tidak ingat kapan ia terlelap. Bukankah siang tadi dirinya begitu gusar karena kedatangan beberapa petugas kepolisian ke sini? Kenapa dirinya tiba-tiba tertidur? Lalu apakah sekarang situasinya sudah aman?

Zara keluar dari kamarnya dan menemukan suasana rumah yang sunyi. Apa Leon tidak ada di rumah?

Dengan langkah hati-hati, Zara berkeliling di lantai atas tapi tidak menemukan siapa pun. Kemudian dirinya memutuskan untuk turun ke lantai bawah dan tidak sengaja mendengar samar-samar suara Leon yang sepertinya tengah berbincang.

"Polisi mencurigai kita? Apa mereka memiliki bukti?" Leon bertanya.

"Mereka menyadari perbedaan tulisan tangan pada surat wasiat itu, Bos."

"Sial." Leon berdecih. "Apa ada hal yang lain lagi?"

"Mereka juga mencurigai kasus kecelakaan yang menewaskan orangtua Nona Zara, Bos."

"Lakukan apa pun untuk mengatasi masalah ini. Tidak ada yang boleh tahu bahwa semua kejadian itu adalah hasil perbuatan kita."

"Akan saya usahakan, Bos."

"Zara masih tidur?" Leon bertanya lagi.

"Nona Zara menghabiskan teh nya, jadi kemungkinan dia masih tertidur, Bos."

Zara melangkah mundur setelah mencuri dengar seluruh percakapan tersebut. Apa ini? Leon bertanggungjawab atas kematian seluruh anggota keluarga Zara? Bagaimana mungkin?

Seluruh tubuh Zara gemetar mendapati fakta tersebut. Pria yang Zara anggap sebagai penyelamat justru adalah orang yang merenggut keluarganya. 

Zara terus mundur sampai tidak sengaja dirinya menabrak sebuah vas bunga hingga pecah dan menimbulkan suara bising. Mendengar suara langkah kaki dari ruangan Leon berada, Zara secara spontan langsung berlari menuju pintu utama dan membukanya. Beruntung pintu tersebut tidak terkunci sehingga dirinya bisa langsung berlari keluar.

TOXIC (NEW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang