ajakan menikah

2K 89 3
                                    

Seperti yang dijanjikan hari ini Fatma dan kedua putri kembarnya berkunjung kepanti asuhan yang sering mereka kunjungi. Mereka disambut dengan baik oleh keluarga kyai safir dan nyai Ratna.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh kyai nyai" sapa Fatma dengan ramah
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh buk Fatma neng Dira neng diba selamat datang kembali" Dira dan Diba hanya tersenyum ramah kepada nyai Ratna dan kyai safir
"Nyai maaf sebelumnya tapi adik adik panti pada kmna toh? Ini sepi banget panti?" Bukan Dira maupun Fatma tapi pertanyaan tadi diberikan oleh Adiba.

"OOO adik adik panti lagi pada kumpul diaula sedang pengenalan dengan anak anak panti yang baru datang, ayo kalau mau umma ajak kesana disana juga ada Gus Haikal dan Gus Farhan anak kyai Mansur"

"E-hh baik nyai, ayo dir Bun"

"Panggil saja umma kayak sama siapa ajh toh klian juga sudah sering kesini kan? Sudah umma anggap anak sendiri"

"Hehe i-iya umma" jawab Dira dan Diba yang mungkin mereka sedikit tidak terbiasa

"Ayok semua" ajak nyai Ratna

"Ayo cepat jangan gosip dulu" ujar Fatma dengan ketus kepada kedua putrinya itu.

"Iss iss iss tak patut tak patut lah bunda ni"

Sambil berjalan tak henti henti nya dua bersaudara itu bercerita tentang mengapa mereka memiliki ibu judes jutek ketus garang meskipun mereka sangat menyayangi ibu mereka tapi tak luput dari setiap hari mereka akan berperang kata melawan keketusan nyonya Fatma itu.

"Bunda kalau ngk ketus ketus kayaknya ngk bakal bahagia deh Dib"
"Mau lawan tapi jadi anak durhaka plus jajan ngk dikasih" huhu
"Makanya kerja jangan jadi pengangguran"
"Kayak lu punya kerja aja dir CK CK "
"Aku cari spek sugar Daddy ajh biar siap nikah langsung jadi sugar mommy hahaha"
Mereka tertawa bersama tanpa sadar mereka sudah sampai didepan aula panti.

"Wow perfect boy dir" ekspresi Dibadengan mulut terbuka sambil menepuk kedua tangannya memuji cowok yang tengah berada didalam aula itu.

"Itu mulut ntar masuk lalat kak" kesal Dira melihat tingkah laku kakaknya itu.
"Ganteng banget dir kalau itu yang dijodohin gw ngk bakal nolak sih ini"

"Bunda sttt Bun Bun"
"Apaansih Dib?" Fatma yang tengah duduk elegan disamping buk nyai menoleh ketika mendengar ada yang memanggilnya.
"Itu cowok yang depan siapa Bun, Sabi lah jadi mantu bunda hehe"
"Emng dia mau sama kamu?"
"Knp toh Dib suka ya?" Goda nyai Ratna
"Kata nya ngk mau nikah, tapi lihat cowo tampan langsung minta dijadiin mantu PRETT" ucap Fatma mengejek putri nya itu
"Dia putra umma kalau mau ntar umma jodohin sama kamu nduk"
"Itu Gus Haikal ya umma?"
"OOO kalau Gus Haikal dia di-i" ucapan nyai Ratna berhenti saat tidak menemukan putranya itu yang ntah kenapa
"Dmna toh dia"
"Siapa umma?"
"Ituloh dib Haikal perasaan umma tadi dia disini bareng Farhan"
" Jadi yang itu siapa umma?" Tanya kepo Adiba

"Itu Gus Farhan yang umi bilang tadi waktu kalian datang "
"OOO gtu toh kenalin dong sama Adiba umma hehe" sambil mengedip nyai Ratna
Org yang ditanya hanya terkekeh.

"Adiba dimana adik mu?"
"Ini disin- lah dimana tu tuyul"

🌷🌷🌷

"Udh lama ngk kepanti banyak banget yang berubah" Adira tengah berkeliling sekitaran panti jujur saja dia sudah rindu dengan suasana panti. Matanya mengedar melihat lihat keseluh lingkungan panti, bak kata pepatah apa yang kau tuai itu menjadi milikmu.

"Wah banyak banget ini mangga buset dah nikmat Tuhan mu manakah yang engkau dustakan yaallah'

"Ini kalau diambil satu gpp kan yah hehe"
Dengan segala kelebihan yg dimiliki Adira dalam memanjat pohon itu sangat mudah untuknya pastinya, Adira yang hendak memetik buah mangga tidak tau kalau ranting yang ia pijak sudah tua dan berakhir patah membuat dia terjatuh kebawah dengan mangga mangganya.

Tak jauh dari batang mangga itu seorang pemuda memandangi Adiba sejak sebelum ia memanjat pohon mangga itu. Namun tatkala iya ingin menegur secara langsung Adiba sudah duluan terjatuh kebawah dengan mangga mangga yang berada didalam saku abaya miliknya.

"Aduh sakitnya, yah bajunya sobek ini gmna cara ngomong kebunda pasti kenak repet ni kalau tau aku nyuri mangga"

"Kalau mengambil makanan yang haram mmng gtu nasibnya" ucap pemuda itu tanpa melihat kearah Adira yang sudah tergeletak dengan beberapa mangga ditangannya, sebenarnya ia ingin membantu tapi karena ia tak mau dipikir fitnah jika ada org yang melihatnya.

"K-kamu siapa? Satpam panti kah?" Adira yang kaget pun langsung melihat siapa yang dihadapannya bukannya membantunya malah mengatainya.

Adira ni ngk tau apa ya padahal kan dia yang salah ya

"Pakailah ini untuk menutupi abaya mu yang sobek itu" pria itu memberikan jaket kulit miliknya kepada Adira

"Sampean itu siapa kenapa sikapnya berubah ubah tadi mengatai saya sekarang lain lagi dasar satpam aneh"

"Saya anak pemilik panti ini"

Ia pemuda itu adalah Gus Haikal

"Oo cuma anak pemilik panti toh...a-apa sampean anak nyai Ratna? Adira cukup terkejut bisa bisa iya akan dilaporkan kebundanya kalau tau nyuri mangga dipanti.

"Sudah ambil lah jaket ini tutupi bagian abaya mu yang sobek itu lain x kalau mau mangga minta dulu sama yang punya"

" M-maaf Gus janji deh ngk nyuri lagi, tapi tolong jangan kasih tau sama bunda saya ya Gus bisa bisa kodamnya kluar kalau tau" ucap Adira sembari menunduk bukan karena menyesal telah mencuri tapi karena malu

"Tangan ku sudah pegal jika kau tidak mau menggunakan jaket ini saya akan pergi"

"E-eh iya Gus saya pakai terimakasih Gus nanti saya kembalikan"

Saat hendak mengambil jaket yang diberikan oleh gus Haikal Adira tidak sengaja menyentuh tangan milik Gus haikal.

"Astagfirullah maafkan saya Gus, saya tidak sengaja maafkan saya" Adira kaget saat menyentuh tangan yang bukan mahramnya

"M-maaf kan saya Gus hiks hiks"

Haikal pun tidak kalah terkejutnya saat kulitnya bersentuhan dengan yang bukan mahramnya.
"Astagfirullah maafkan hamba yaallah"

"Menikahlah dengan saya" ucap Gus Haikal datar
"Ha" Adira bingung kenapa pemuda didepannya ini tiba tiba berkata seperti itu apakah dia mmng memiliki kekurangan akal?

"Menikahlah dengan saya, saya tidak ingin melanggar janji saya kepada Allah, saya takut saya akan dilaknat Allah kedepannya" tak pernah terfikir akan hari ini iya bisa berada dikondisi seperti ini ia takut jika iya tak menepati janji nya kepada Allah.

🌷🌷🌷

Adira tidak cocok dengan kamu Gus"
"apanya yang tidak cocok?"
"Adira ngk pandai ngaji Gus"
"saya ajarkan"
"Adira ngk pandai masak sama kerjaan rumah"
"saya cari istri bukan pembantu"
"a-adi"
"apalagi alasan mu Adira dengarkan ucapan saya, mau atau tidak mau saya akan tetap menikahkan kamu, saya pernah berniat siapapun wanita baik muda atau pun tua dari saya akan saya jadikan istri saya apabila saya bersentuhan dengan dia meskipun sedikit meskipun sengaja ataupun tidak"
"itukan niat Gus Haikal bukan niat Adira Gus"
"baiklah aku tidak akan memaksa kan mu, solat lah minta petunjuk kepada Allah" apapun keputusan kamu akan saya terima tapi jika kamu tidak setuju mungkin saya tidak akan menikah seumur hidup saya"

Oke jangan lupa vote komen ya teman teman hehe

Semangat yang berpuasa hari ini 🌷🌷

All To Well Fatimahku (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang