permintaan

1.4K 64 2
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bagaimana kabar kalian?

Spesial part ini mungkin menjadi part pengingat bagi kita semua, jadi mohon bacanya pelan pelan jangan lupa voment disetiap paragrafnya

Kalian harus tau sesuatu kalau all to well fatimahku bakal on going di karya karsa juga ntar ada beberapa part tambahan yang bisa kalian baca mengenai jadwal first up nya bakal aku infoin disini

And selamat membaca 💖

______



"Bunda kenapa jadi seperti ini? Ini semua salah Dira ya paksain bunda buat lihat Dira, sekarang bunda ngk akan dengar permintaan Adira lagi ya Bun, kenapa bukan Dira ajh yang lihat bunda kebandung, Dira jahat sekali ya hiks... Knp bunda tinggalin Dira dan kk Diba"

Gundukan tanah yang ditabur dengan beberapa helaian bunga yang memenuhi permukaan tanah yang menenggelamkan sosok tanpa nyawa didalamnya yang sangat tersirat didalam hati bagi keluarga yang sudah ditinggalkannya.

"Hiks hiks hiks"

Adira tak henti-hentinya menangis dengan badan yang kian lemas sejak mendapatkan kabar tabrakan maut yang menewaskan ibunda Adira khanza dan Adiba Khanza. Kakak beradik itu tak dapat berkata-kata, mereka bahkan seperti bermimpi akan kabar hari ini.

Sedangkan Adira terdiam memandangi gundukan tanah itu. Ia jadi teringat jika saja ia melarang bundanya untuk pergi ke Jakarta sendiri mungkin kejadian ini tidak akan terjadi.

Gus Haikal yang melihat istrinya menangis seperti itupun tak tega. Ia pun yang diberi tau lebih awal tak bisa menahan tangisnya dipundak Adira hingga matanya memerah. Namun dibalik itu semua adalah garis takdir yang Allah berikan, bukan hanya bunda Fatma namun esok bisa jadi ia atau yang lain.

"Humairah, sudah jangan seperti ini bunda sudah tenang, bunda ngk akan mau kalau kamu menangis terlalu lama seperti ini. Sekarang kita pulang dulu kamu butuh nutrisi sekarang bukan Humairah saja yang harus diberi nutrisi tapi disini ada bayi kita juga yang membutuhkannya" ujar pelan Gus Haikal sembari mengelus perut istrinya itu.

"M-mass bunda pergi karena permintaan Adira, k-kalau Adira n-ngk minta p-pasti bunda belum pergi" dengan badan bergetar dan air mata yang bercucuran Adira semakin menangis jika mengingat permintaan nya tadi malam pada ibunya.

"Ayo kita pulang istirahat dulu, jangan sakiti diri kamu Humairah ini semua sudah takdir Allah SWT kita tidak tau kapan kita pergi ntah hari ini atau esok wallahu'alam hanya Allah yang maha mengetahui"

"Kasihan bunda dia pasti sendiri"

Gus Haikal bangkit dan membantu istrinya itu untuk bangun dan mengistirahatkan badannya yang sedari tadi menangis.

Saat mereka ingin melangkah menjauhi pemakaman

"Adira" panggil Adiba

Adira mengangkat kepalanya untuk melihat Adiba

"Kalau bukan karena permintaan konyol Lo bunda ngk akan pergi sejauh ini" ucap Adira dengan penuh penekanan disetiap katanya

Deg

"M-maaf" ucap Dira lalu pergi meninggalkan mereka semua

"Humairahhh tunggu saya" Gus Haikal pun pergi menyusul istrinya yang sudah mulai menjauhi area pemakaman

"Astagfirullah apa yang kau katakan pada saudaramu, itu bukan salahnya. Kamu harus percaya qada dan qadar Allah Adiba, kamu telah menyakiti hati adik mu sendiri bahkan bundaku juga" ujar seseorang yang sedari tadi diam kemudian pergi meninggalkan Adiba seorang dipemakaman tersebut

All To Well Fatimahku (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang