"Ibarat gelas yang berisi setengah isi atau setengah kosong tergantung bagaimana kita memandangnya"
"Mas kamu ga pulang?"
"Insyaallah sebentar lagi"
Terdengar helaan nafas dari benda pipih yang menempel di telinga kanan milik pemuda tampan bernama Haikal itu
"Emmm mas ingat ga hari ini hari apa?"
"Hari Senin""Emm gtu ya yaudah deh mas jangan terlalu lama lemburnya, assalamualaikum " sahut wanita yang sudah menjadi istrinya selama dua tahun ini
"Waalaikumsalam"
__✨💫__
"Assalamualaikum" salam Gus Haikal saat memasuki rumah mereka
"Waalaikumsalam, mas" sambut Adira dengan senyum menyambut kedatangan Gus Haikal "mas ayo makan malam dulu, Abang udh tidur kok barusan" sambung Adira sembari menarik pergelangan tangan Gus haikal kemeja makan
"Saya bisa sendiri" tekannya
Adira yang diperlakukan seperti itu hanya bisa tersenyum kikuk tak ingin semakin membuat suasana semakin runyam. Adira menyiapkan makan malam untuk mereka dua nikmati.Gus Haikal sebenarnya tak tega memperlakukan istrinya seperti tadi, hanya saja ia tak mau Adira tidak bisa menjaga waktu meskipun untuk hal hal kecil seperti kejadian dua hari yang lalu
"Mas mau lauk yang mana?" Menyadarkan lamunan suaminya yang terus menatapnya dingin "seperti biasa" sahutnya.
"Yasudah sini dekat lagi" pinta Dira
"Saya bisa sendiri" potong Gus HaikalAdira meletakkan piring makan milik mereka berdua dan beranjak untuk mengambil piring lain untuk Gus Haikal. Nafsu makannya sudah hilang dan berniat untuk menyimpan makanan yang akan mereka nikmati berdua malam ini
"Mau kemana?" Tanya Gus Haikal sembari menahan pergelangan Adira yang beranjak dari kursi meja makan "bawa piring lain" timpal Adira lalu beranjak untuk mengambil piring bersih untuk digunakan oleh suaminya.
Gus Haikal dapat melihat mata milik istrinya itu memerah dan hampir menjatuhkan buliran bening, meskipun perilakunya tadi Adira tetap telaten menyiapkan makanan untuk nya.
Adira mengusap buliran bening yang sudah jatuh dari pelupuk matanya dengan lengan abaya miliknya. Ia sakit hati dengan perlakuan Gus Haikal malam ini, ia tau ia salah namun mengapa suaminya itu terus mendiaminya dan perilaku nya sungguh tidak sepeti suaminya.
Apa jangan jangan itu bukan suami kamu dir? Wkwk
Lelaki itu tak menjauhkan pandangan nya dari wanita yang tengah menyiapkannya makan malam ia juga dapat melihat wanita dihadapannya saat ini sudah menangis karenanya "kenapa nangis?" Tanya nya.
Adira meletakkan makanan yang sudah disiapkannya dihadapan Gus Haikal tak lupa dengan segelas air putih "mas makan saja ya Adira mau lihat abang dulu diatas" ujarnya
Fyi guys abang panggilan untuk putra mereka agar nantinya jika mereka diberi rezeki untuk memiliki anak kembali mereka jadi terbiasa untuk memanggil Abang
"Hey mas tanya kenapa kamu menangis?"
Bukannya menjawab Adira malah menangis dan berjongkok menutupi wajahnya dengan kedua lengannya diatas lutut"Kenapa kamu menangis? Ada yang menyakitimu?" "Ayo bangun atau mas akan lebih marah dari ini Humairah" ancamnya
Adira bangun dan menggeleng kan kepalanya sembari menenangkan sesak didadanya karena menangis "jangan seperti itu lagi" pintanya lalu memeluk tubuh kekar milik lelaki yang ada dihadapannya saat ini.
Gus Haikal hanya tersenyum tipis sembari mengusap punggung milik Adira, dirasa sudah tenang ia melepaskan kali mengusap wajah milik istrinya itu "sudah lega?" Tanyanya dan diangguki oleh Adira.
"Kenapa menangis sayang? Karena saya?"
Wanita itu mengangguk "maafkan mas ya?"Wanita itu kembali menggeleng sebagai jawaban
"Mas ga mau disuapi Adira mas juga lupa hari ini Adira ulang tahun" omelnyaTerdengar kekehan dari Gus Haikal "siapa yang bilang mas lupa? Tadi mas niatnya mau kasih hadiahnya selesai makan malam ehh yang mau dikasih hadiah malah nangis, cengeng" tuturnya.
"Tapi tadi ditelpon mas ga ingat tu"
"Ya kan namanya ajh surprise, ntar kalau dibilang ga bakal surprise lagi" kekehnya "barakallah atas umurmu Humairah ku, semoga Allah beri kesehatan beri umur panjang beri kebahagiaan sehingga bisa selalu bersama saya hingga takdir Allah kelak" sambungnya sembari mengelus lembut pipi lembab Adira"Makasih ya mas, sudah merayakan hari lahir Adira terimakasih atas semuanya" "kadonya mana? Apa jangan jangan ga ada lagi" lirihnya "ada sebentar mas ambilkan"
Gus Haikal memberikan macbook pro kepada Adira, sedangkan Adira mengerutkan keningnya "ini kadonya? Kan kemarin mas juga baru beliin Dira"
"Coba lihat dulu baik baik"
Adira melihat monitor itu senyum indah terukir diwajahnya"Tiket pesawat?"
___💫✨___
Maap ya part ini pendek
KAMU SEDANG MEMBACA
All To Well Fatimahku (on going)
Romance"Adira tidak cocok dengan kamu Gus" "apanya yang tidak cocok?" "Adira ngk pandai ngaji Gus" "saya ajarkan" "Adira ngk pandai masak sama kerjaan rumah" "saya cari istri bukan pembantu" "a-adi" "apalagi alasan mu Adira dengarkan ucapan saya, mau atau...